Mengejar Mahkota Yang Dari Tuhan, Sebuah Hadiah Sejati Untuk Kemenangan Kita
Kalangan Sendiri

Mengejar Mahkota Yang Dari Tuhan, Sebuah Hadiah Sejati Untuk Kemenangan Kita

Puji Astuti Official Writer
      7479

2 Timotius 4:8

Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun  Mazmur 22; 1 Korintus 13; Ayub 22-24

Alkitab berbicara tentang mahkota kebenaran, mahkota kehidupan, mahkota kemuliaan, mahkota sukacita, dan tentu saja, ada mahkota yang tidak fana - semuanya disebutkan dalam firman Tuhan sebagai bagian dari kehidupan orang percaya di dalam Kristus.

Pernahkah kamu memikirkan tentang mahkota tersebut? Saya pernah, karena sebuah alasan sederhana yaitu bahwa kata itu mewakili arti dari nama saya. Daphne berarti laurel dan kata ini berasal dari kisah mitologi Yunani tentang seorang gadis muda yang dengan tidak sengaja dikejar oleh Apollo dan berubah menjadi pohon untuk menghindari kejarannya. Seperti ceritanya, Apollo menjadi menyukai pohon laurel dan menggunakan daun tersebut  untuk membuat mahkota dari rajutan daun pohon itu untuk ditempatkan di kepala jenderal, atlet, penyair, dan musisi.

Mahkota laurel muncul dari kisah mitologi tetapi melampaui zaman mahkota tersebut kini sebagai simbol kemenangan. Dan inilah mengapa mahkota yang paling menarik perhatian saya adalah yang disebutkan dalam Wahyu 4: 9-11,

Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

Meskipun kamu mungkin pertama-tama menganggap mahkota sebagai sesuatu yang diletakkan di atas kepala seorang raja, definisi Bahasa Yunani dari kata mahkota dalam Wahyu sebenarnya menggambarkan sesuatu yang diberikan untuk kemenangan dalam  pertandingan, atau anugerah untuk warga sipil, atau militer, dan juga sukacita pernikahan. Dengan kata lain, mahkota ini diletakkan di atas kepala pria dan wanita untuk pencapaiannya  - seperti karangan daun laurel tadi.

Yohanes berkata bahwa ia melihat kedua puluh empat tua-tua menanggalkan mahkota mereka dan dengan dorongan hati, melemparkan mahkotanya ke kaki Yang Layak di Sembah. Wahyu hanya menyebutkan dua puluh empat tua-tua ini, tetapi saya suka berpikir bahwa tindakan mereka akan menjadi seperti gelombang  tsunami  penyembahan yang mendorong semua umat Allah untuk melakukan hal yang sama!

Kita semua harus berjuang untuk mendapatkan mahkota kita. Rasul Paulus memperingatkan kita dengan kata-kata ini:

"Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!

Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.”  (1 Korintus 9: 24-25).

Mahkota yang kita perjuangkan bukan untuk kemegahan kita sendiri. Mahkota tersebut untuk kemuliaan Dia yang menyelamatkan kita dan memberi kita kehidupan baru. Saya sudah sering berpikir, jika kita semua mendapat kesempatan untuk memberikan mahkota kita di kaki Yesus, saya ingin milik saya menjadi seindah  mungkin! Saya tidak mengatakan itu dengan angkuh, seolah-olah itu tentang saya. Maksud saya, saya ingin mahkota itu cemerlang sebagai bentuk rasa syukur kepada Dia yang saya muliakan - mahkota yang sederhana sepertinya tidak cukup.

Tetapi apa pun yang terjadi pada hari itu, ketika Raja segala Raja dihormati, segala penghargaan yang mungkin kita kenakan di kepala kita secara alami akan jatuh ketika kita membungkuk untuk menyembah Dia. Dan saya senang mengetahui tentang itu.

Saya berdoa agar  kita hidup setiap hari dengan berlari secepat mungkin untuk mencapai garis finish - untuk menerima hadiah yang sebenarnya. Saya tidak mengejar mahkota yang  bisa rusak dan memudar, atau layu setelah kemenangan. Hadiah yang sebenarnya itu  adalah kehormatan dipanggil sebagai anak Allah.

Hak Cipta © 2019 Daphne Delay, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami