Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Peperangan Akhir Hingga Israel Merdeka (Part 6)
Sumber: israelnoticias.com

Fakta Alkitab / 24 May 2021

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Peperangan Akhir Hingga Israel Merdeka (Part 6)

Inta Official Writer
11222

Pada artikel sejarah kejatuhan Israel yang terakhir ini, kita akan membahas mengenai bagaimana akhirnya Israel bisa mendapatkan kemerdekaannya. Kalau mengikuti kejatuhan dan pembuangan bangsa Israel ini sejak jaman raja Yosia sampai perang salib kalian, kita akan tahu bahwa bangsa Israel ini benar-benar sangat menderita dan terbuang dari tanah mereka sendiri selama ratusan tahun lamanya.

Buat yang belum baca, boleh langsung klik link di bawah ini, yaa..

Fakta Alkitab: Sejarah Kejatuhan Israel, Masa Pembuangan Terbesar (Part 1)

#Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Nubuatan Peperangan Besar (Part 2)

Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Kehancuran Bait Allah Yang Kedua (Part 3)

Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Masuknya Islam Ke Israel (Part 4)

Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Perang Salin dan Islam vs Kristen (Part 5)

Pada tahun 1897 M, terjadi sebuah kongres orang Yahudi di diaspora pertama yang diselenggarakan di Basel, Swiss. Diaspora sendiri merupakan penduduk asli suatu negara yang tersebar di luar negeri. Herzl mulai dikenal dengan gagasan Zionisme yang sama dengan Aliyah (orang Yahudi kembali ke Israel). Aliyah kedua terjadi pada tahun 1904-1914 dari Rusia dan Polandia.

Di tahun 1909 Kibbutz pertama dibangun di Degania, Tel Aviv. Kibbutz merupakan kampung Yahudi yang terintegrasi secara sosial-ekonomi. Pada awal abad 20 ini, Ottoman kalah dari Inggris setelah berkuasa selama 400 tahun berkuasa di Israel. Hal ini menandai keruntuhan kekhalifahan Islam terakhir.

Deklarasi Balfour yang dikeluarkan oleh Inggris pada tahun 1817 berisikan pernyataan publik yang mengumumkan dukungan pendirian “tanah air bagi orang Yahudi” di Palestina. Saat itu, daerah tersebut merupakan sebuah kawasan Utsmaniyah dengan populasi minoritas Yahudi.

Keruntuhan kekhalifahan Islam membuat Inggris berkuasa atas Israel di tahun 1918-1948. Inggris memihak pada kemerdekaan Israel, bahkan tersiar kabar kalau ratu Elizabeth II memiliki darah Yahudi.

Hal ini membuat banyak orang-orang Israel yang tadinya lari ke negara-negara lain kembali ke Israel. Pada tahun 1919-1923, terjadi Aliyah yang ketiga dari Rusia. Di tahun 1921, Liga Bangsa-bangsa setuju bahwa tanah Israel untuk orang Yahudi. Untuk pertama kalinya tahun 1924 Technion, institute teknologi Israel berdiri di Haifa.

Antara tahun 1939-1945, terjadi Perang Dunia Kedua. Karena Israel berada di bawah kerajaan Inggris, maka mereka membentuk Jewish Brigade pada tahun 1944 sebagai bala bantuan bagi pasukan Inggris.

Kemudian, pada akhir perang dunia II atau tahun 1947, pendirian negara Arab Palestina dan Yahudi Palestina di Tanah Israel diajukan ke PBB. Yahudi Palestina (Israel) menerima pembagian tanah tersebut.

Ketika masa kekuasaan Inggris atas Israel berakhir di tanggal 14 Mei 1948, maka wilayah Yahudi Palestina sah menjadi Israel.

Namun, perjuangan Israel untuk merebut kemerdekaannya tidaklah mudah. Sehari setelah mereka mendeklarasikan kemerdekaannya, Israel diperangi 5 negara Arab sekaligus: Mesir, Yordania, Lebanon, Suriah dan Mesir, sementara tidak ada satu pun orang Palestina yang ikut berperang.

Selama kurun waktu Mei 1948 sampai Juli 1949 Perang Kemerdekaan Israel, gencatan senjata dengan Mesir, Yordania, Suriah dan Lebanon. Yerusalem dibagi di bawah Yordania (Yerusalem Timur) dan Israel (Yerusalem Barat), Yerusalem Timur tidak pernah menjadi milik Palestina.

Berdirinya kembali Negara Israel menggerakkan banyak orang Israel yang selama ini berada di luar negeri untuk kembali ke tanah tercinta. Diantara tahun 1948 -1952 terjadi Aliyah dari Eropa dan negara Arab (Irak, Maroko, Yaman)

Israel resmi menjadi anggota PBB ke-59 pada tahun 1949

Gencatan senjata di tahun 1949 masih menyisakan rasa tidak puas bagi negara Arab. Di tahun 1967, terjadi perang selama enam hari. Israel dikeroyok oleh negara-negara Arab. Israel menang atas perang tersebut, dan berhasil merebut Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan, Sinai dan Gaza.

Gaza merupakan kota warisan suku Yehuda. Dari perang 6 hari inilah Israel kembali mendapatkan tanah lama yang dulu merupakan warisan nenek moyang raja Daud. Namun, wilayah ini sempat lepas dari Israel karena mereka terbuang jauh dari negerinya selama berabad-abad.

Kemenangan di tahun 1967 ini juga membuat Israel melakukan perluasan sebanyak empat kali luas wilayah yang dikuasainya. Mesir kehilangan Semenanjung Sinai dengan luas 23.200 mil persegi dan Jalur Gaza, Yordania kehilangan Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sementara Suriah kehilangan Dataran Tinggi Goldan yang strategis.

Ketika Anwar el-Sadat menjadi presiden di tahun 1970, ia menyadari kalau Mesir tidak dapat melanjutkan peperangan dengan Israel lantaran kondisi ekonomi yang sedang terpuruk. Sadat ingin menciptakan perdamaian, stabilitas, juga kembalinya semenanjung Sinai, tetapi kemenangan Israel di tahun 1967 tidak memungkinkan  perdamaian tersebut dapat menguntungkan Mesir.

Kemudian, Sadat kembali menyusun rencana untuk menyerang Israel lagi. Meskipun kemungkinan tidak berhasilnya besar, Sadar berusaha meyakinkan orang Israel bahwa perdamaian dengan Mesir itu diperlukan kalau mereka tidak mau mengalami serangan terus-menerus.

Pasukan Mesir dan Suriah kembali melancarkan serangan terhadap Israel saat perayaan Yom Kippur pada tanggal 6 Oktober 1973. Harapannya, mereka mau mendapatkan kembali wilayah yang diduduki Israel selama perang Arab-Israel pada tahun 1967.

Penyerangan ini membuat pasukan pertahanan Israel terkejut, sehingga mereka terpaksa memukul mundur pasukan Israel jauh ke Semenanjung Sinai, sementara Suriah tengah berjuang untuk menduduki kembali Dataran Tinggi Golan yang dikuasai oleh Israel. Israel kemudian melakukan serangan balasan dan merebut kembali Dataran Tinggi Golan. Sebuah gencatan senjata akhirnya diberlakukan pada tanggal 25 Oktober 1973.

Perang ini dimenangkan kembali oleh Israel, meski pada akhirnya, Israel harus merugi dengan jumlah yang sangat besar. Pada April 1974, PM Israel Gold Meir mengundurkan diri setelah mendapatkan serangkaian kritik bahwa pemerintah kurang siap dalam menghadpai pasukan Arab, sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa yang gugur dalam perang.

Meski Mesir kembali mengalami kekalahan dari Israel, citra Mesir dalam pertempuran ini meningkatkan nilai Sadat di Timur Tengah dan memberinya kesempatan untuk mencari perdamaian. Di tahun 1974 terjadi satu dari dua perjanjian perdamaian Mesir-Israel dilakukan mengakibatkan kembalinya bagian Sinai ke Mesir.

Bagi Suriah, perang Yom Kippur merupakan sebuah bencana. Gencatan senjata Mesin-Israel yang tidak terduga ini mengekspos Suriah pada kekalahan militer, dan menjadikan Israel merebut lebih banyak lagi wilayah di Dataran Tinggi Golan.

Suriah mengajak dan mendukung negara-negara Arab lainnya untuk mengusir Mesir dari Liga Arab karena dianggap penghianat dan mementingkan kepentingannya sendiri pada tahun 1979. Nah itu dia sejarah kejatuhan Israel dari JC Channel. Buat sejarah lengkapnya, boleh langsung cek video yang ada di atas dengan cara mengklik gambar di atas yaa.

 

Sumber : JC CHANNEL
Halaman :
1

Ikuti Kami