Pengantin Baru, Yuk Kenali 5 Masalah Yang Mungkin Akan Kamu Hadapi

Marriage / 11 December 2019

Kalangan Sendiri

Pengantin Baru, Yuk Kenali 5 Masalah Yang Mungkin Akan Kamu Hadapi

Inta Official Writer
2190

Pesta pernikahan dan juga bulan madu sudah kita lewati. Kini, tinggal bagaimana kita bisa menjalani hari-hari sebagai suami dan istri. Setelah seminggu tinggal dalam satu rumah yang sama, ada saja kebiasaan baru dari pasangan yang kita sadari. Mau itu baik atau buruk, pernikahan tentu membutuhkan sebuah adaptasi yang baik.

Dari hal itu, kita belajar kalau ada banyak yang perlu dipelajari sebagai pasangan suami dan istri yang baru. Menyatukan dua orang menjadi satu membutuhkan beragam penyesuaian. Meski kita sudah mengikuti kelas pranikah atau sudah pacaran sampai bertahun-tahun, tidak ada orang yang bisa benar-benar mempersiapkan diri sebagai suami atau istri sampai akhirnya benar-benar menjalani hari-hari bersama.

Nah, pasangan baru, biar rumah adem ayem, yuk kenali 5 masalah dan bagaimana cara mengatasinya di bawah ini.

1.  Gangguan komunikasi

Kita pasti sudah tahu kalau komunikasi merupakan salah satu fondasi dalam semua hubungan. Kita harus ingat kalau pasangan bukanlah seorang mentalis yang jago membaca pikiran orang lain. Komunikasi yang diupayakan, meski kedengarannya itu berlebihan, itu sangat penting buat dilakukan.

Rob Jackson selaku seorang konselor yang sering mendengarkan berbagai masalah rumah tangga pasangan baru menjelaskan kalau ternyata, ada banyak pasangan yang tidak menyadari kalau komunikasi sangat mempengaruhi kehidupan rumah tangga mereka.

Rob menyarankan agar pasangan baru melakukan tinjauan mingguan untuk membahas tiga hal: Apakah pernikahan ini sudah cukup baik? Apa masalah yang sering kita hadapi? Bagaimana caranya agar kita bisa membangun sebuah hubungan yang lebih kuat?

Ketika pertanyaan ini sering ditanyakan kepada pasangan, maka kita akan mendapat sebuah pola yang mengartikan bahwa kita dan pasangan sama-sama memperjuangkan pernikahan ini. Sehingga kita maupun pasangan jadi lebih menghormati satu sama lain.

Rob juga berpesan kalau ada baiknya pertanyaan ini diajukan saat dibarengi dengan kegiatan yang menyenangkan. Misalnya jalan-jalan, melihat pemandangan yang indah, atau sekedar minum kopi bersama. Meninjau keadaan hubungan kita bisa membantu kita melihat apa yang salah dalam sebuah hubungan.  

2.  Kesepian

Kesepian yang dialami oleh pengantin baru biasanya karena sebuah lingkungan yang baru. Pernikahan bisa menggeser hubungan kita yang lain. Misalnya, kita jadi punya waktu yang lebih sedikit dengan teman-teman.

Bisa juga karena kita tinggal di rumah dengan keluarga yang banyak, yang biasanya rumah ramai, eh setelah menikah jadi lebih sepi. Ketika kita merasa kesepian ini, cobalah untuk menyampaikannya kepada pasangan.

Jalan keluarnya juga bisa dengan mencari kegiatan yang baru sehingga kita tidak bosan, atau rajin-rajin mengikuti komunitas-komunitas sehingga kita bisa bertemu dengan orang-orang baru.

3.  Masalah mertua

Pernikahan juga berarti kita menikahi keluarga pasangan. Sebagai pengantin baru, kayaknya buat memisahkan diri dari keluarga dan membaur dengan keluarga yang baru itu bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, apa pun kondisi kita, ingatlah ayat dalam Kejadian 2:24, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging."

Alkitab mengajarkan kita untuk bisa menghormati orang tua. Orang tua pasangan berarti orang tua kita juga, sebab kita sudah menjadi satu. Namun, Alkitab juga mengatakan kalau hubungan pernikahan adalah prioritas pasangan menikah. Kalau kita punya konflik dengan mertua, coba deh baca lagi Matius 18.

Ingatkan juga pada diri sendiri, kalau terjadi masalah dalam keluarga, kita harus ingat bahwa hubungan pernikahan kita adalha yang utama.

4.  Uang

Mengelolaan uang adalah satu hal yang harus dibicarakan secepat mungkin. Biasanya, kalau salah satu orang sukanya menabung, maka orang lainnya adalah pemboros. Karena itu, menyamakan pandangan terhadap uang bisa menjadikan kondisi rumah adem ayem.

Kalau memang perlu, kita bisa juga mengambil kelas keuangan atau meminta bantuan dari penasihat keuangan. Jangan lupa untuk membuat anggaran bersama, membahas tujuan keuangan, jumlah yang harus disimpan, juga kemana uang mau diinvestasikan.

5.  Seks

Buat sebagian pasangan, seks bisa menjadi sesuatu yang menarik dalam kehidupan pernikahannya. Namun, ini juga bisa menimbulkan berbagai kejutan dan frustasi. Sebagai pasangan baru, kita harus bisa mengenali seks sebagai hadiah dari Tuhan dalam pernikahan, sekaligus sebuah kesempatan untuk mengasihi dan melayani pasangan. Tuhan merancang seks sebagai ikatan bagi perjanjian pernikahan.

Seks yang baik juga perlu komunikasi yang baik. Kita dan pasangan bisa mengatakan soal apa yang diinginkan dan apa kebutuhan kita. Kalau bisa, kita juga saling bertanya mengenai bagaimana seks bisa menjadikan hubungan pernikahan kita ini semakin kuat.

Mungkin kita sama-sama tahu kalau untuk menciptakan sebuah hubungan pernikahan perlu diupayakan. Paulus mengingatkan kita dalam Efesus 4:2-3, "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera."

Saran dari Paulus di atas perlu kita ingat sebagai pasangan yang baru menikah dalam menangani permasalahan yang mungkin terjadi. Menciptakan ikatan hubungan sebagai pengantin baru mungkin berbeda daripada yang kita bayangkan, tetapi kita harus ingat untuk menjalani pernikahan yang penuh kasih.

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami