Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Perang Salib dan Islam vs Kristen (Part 5)
Sumber: JC CHANNEL

Fakta Alkitab / 10 December 2019

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Perang Salib dan Islam vs Kristen (Part 5)

Inta Official Writer
6349

Sebelum kita masuk pada artikel kali ini, pastikan dulu nih kalau kalian sudah membahas empat bahasan lainnya soal kejatuhan Israel. Artikelnya bisa dibaca di bawah ini yaa.

Fakta Alkitab: Sejarah Kejatuhan Israel, Masa Pembuangan Terbesar (Part 1)

#Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Nubuatan Peperangan Besar (Part 2)

Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Kehancuran Bait Allah Yang Kedua (Part 3)

Fakta Alkitab Sejarah Kejatuhan Israel: Masuknya Islam Ke Israel (Part 4)

Perang Salib merupakan salah satu perang yang paling dikenal sepanjang sejarah. Kata kuncinya, perang ini nggak cuma merujuk pada perebutan kota suci Yerusalem, melainkan juga sebagai perang suci antara dua agama besar: Islam dan Kristen.

Terjadinya Perang Salib antara Timur: Islam melawan Barat: Kristen ini disebabkan oleh banyak faktor, misalnya agama, politik, juga sosial ekonomi.

Dalam buku sejarahnya yang berjudul The Crusades through Arab Eyes (2006) , sastrawan Amin Maalouf berpendapat kalau pemicu Perang Salib dimulai dari Asia Tengah. Di sana, orang Turki yang telah hidup selama ribuan tahun sebagai masyarakat suku nomaden bayak ditakuti karena ketangguhannya dalam berbagai pertempuran.

Dinasti Abbasiyah memanfaatkan keterampilan orang Turki dalam peperangan dengan merekrut jenderal-jenderal dari Asia Tengah untuk berkhidmat dalam kekuatan militernya sejak awal abad kesembilan.

Migrasi missal orang Turki terjadi saat banyak suku-suku yang keluar dari Asia Tengah dan mengenal Islam. Dalam migrasi itulah, suku-suku Turki banyak yang menganut agama Islam dan mendirikan negara bagiannya sendiri di tengah kondisi politik yang masih belum stabil pada abad kesepuluh. Negara bagian terbesarnya merupakan Kerajaan Seljuk Agung yang didirikan pada 1037 M.

Seljuk mendirikan negara ajek yang membentang dari Suriah ke Asia Tengah. Saat itu terjadi, era kekuasaan Abbasiyah hanya tinggal nostalgia, sementara Seljuk mengambil peran sebagai pelindung kekhalifahan, yang berkubu di istana mereka yang terletak di Bagdad.

Sebagai Islam Suni yang teguh, Seljuk bahkan mampu menjadi penyeimbang Fatimiyyah dan mencegah ekspansinya pada abad kesebelas. Kemudian, pada tahun 1071 Masehi, Seljuk memenangi pertempuran krusial melawan Byzantium di Anatolia timur.

Peperangan Manzikert membuat Byzantium tidak mampu lagi mempertahankan Anatolia pasca pertempuran itu, sedikit demi sedikit Seljuk melebarkan sayapnya ke arah barat di seluruh semenanjung, sampai mereka tiba di pantai yang berhadapan dengan Konstantinopel, lalu mengancam masuk ke kota kerajaan dan sekitarnya.

Asia Kecil dan seluruh Suriah menjadi milik bani Saljuk. Antiokhia menyerah pada tahun 1084, dan pada tahun 1092 tidak ada satu pun kota besar di Asia yang dikuasai oleh Kristen.

Hal ini membuat para penguasa di Eropa mulai khwatir dengan kebangkitan kekuatan dari timur itu akan mengganggu kestabilan negara-negara di wilayah barat, khususnya negara mereka sendiri. Mereka beranggapan harus segera menghentikan pergerakan orang-orang Muslim jika mereka tidak ingin kekuasaannya terganggu.

Hal ini diperparah dengan aturan dari bani Saljuk yang membatasi dan memperketat ziarah umat Kristen ke Yerusalem. Hal ini mendorong umat Kristen untuk mendapatkan kebebasannya kembali dengan berusaha merebut Yerusalem dari tangan kaum Muslim.

Kaisar Byzantium, Alexios, menyadari kalau pihaknya tak mampu memerangi Turki sendirian. Meskipun terdapat persaingan antara Kristen Timur dan Kristen Barat selama berabad-abad, Alexios yakin bahwa hanya persatuan Kristen yang dapat mencegah keruntuhan Kekaisaran Byzantium.

Dia mengirimkan permohonan kepada Paus Urban II di Roma untuk meminta bantuan, berupa pasukan ekspedisi yang bisa membalikkan keadaan dan memperoleh kembali daerah-daerah yang erak sejak pertempuran Manzikert. Atas nama Kristus, Paus Urban memanfaatkan kesempatan ini untuk mengerahkan pasukan Kristen pan-Eropa yang berjumlah hingga puluhan ribu orang.

Namun, Paus Urban II tak berniat membantu Alexios atau bahkan melawan Turki. Dia mengarahkan tujuan ke Jerusalem. Sambil mengutuki fakta bahwa Jerusalem telah jatuh ke tangan muslim sejak kekhalifahan Umar, Paus Urban II berseru kepada seluruh umat Kristen untuk mendukung ekspedisi penaklukan Jerusalem dan mendirikan Kerajaan Kristen Latin di Palestina di bawah otoritas Kepausan.

Pasukan Urban langsam terhimpun, hingga pada 1096 dan 1097, pasukan yang dipimpin bangsawan dan kesatria itu mulai bergerak ke Eropa Timur dari Prancis, Jerman, dan Italia. Sepanjang perjalanan, banyak orang Yahudi Eropa dibantai akibat semangat keagamaan yang dikobarkan Gereja.

Nah sebenarnya selama periode 1095 sampai 1291 ada 9 periode perang salib dalam catatan sejarah dan penjelasannya. Namun akan terlalu banyak kayaknya kalau dibahas satu persatu.

Perang Salib ini membuat banyak orang Yahudi yang terbunuh. Selain itu, kejadian ini membuat orang Yahudi semakin tersebar ke berbagai negara di seluruh dunia.

Sumber : JC CHANNEL
Halaman :
1

Ikuti Kami