Obrolan Soal Surga, Juga Orang-orang Yang Akan Kita Temui Nantinya
Kalangan Sendiri

Obrolan Soal Surga, Juga Orang-orang Yang Akan Kita Temui Nantinya

Inta Official Writer
      2625

2 Petrus 3:8

"Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 10; Wahyu 16; Nehemia 12-13

Saya mendaratkan kecupan di keningnya dan berbisik, "Sampai ketemu lagi besok." Sebelum tangis saya tumpah, saya buru-buru berbalik untuk menghapusnya. Saya tahu kalau itu akan menjadi kali terakhir saya bertemu dengan ayah mertua saya di dunia ini.

Namun, perkataan itu sangat ingin saya sampaikan. Anak saya yang sudah dewasa berada tepat di samping saya, kami saling menenangkan ketika mulai mengambil tempat duduk dan membaur bersama dengan anggota keluarga lainnya.

Pada malam harinya, anak saya tersebut bertanya, "Ibu, mengapa Ibu mengatakan kalau Ibu akan menemui kakek besok?"

"Ibu pikir, Ibu memang akan bertemu dengannya di surga," jawabku singkat. "Kayaknya waktu nggak akan terasa begitu lama, tahu-tahu Ibu akan melihatnya dalam waktu yang singkat. Waktu kan berbeda di surga sana."

Waktu merupakan hal yang paling misterius. Sekarang, sebagai orang yang senior karena sudah tinggal di dunia ini lebih lama, saya sering bertanya-tanya mengapa waktu ini berlalu begitu cepat. Saya juga ingat pada saat remaja dulu, ketika saya menantikan hari dimana saya bisa mendapatkan surat izin mengemudi, saya merasa waktu untuk menjadi dewasa sangatlah lama.

Setiap tahunnya, kita merayakan ulang tahun dan menghitung waktu-waktu yang telah berlalu. Ketika kita mendapati orang terdekat mati, waktu menjadi sebuah pengingat bahwa kita sangat merindukan kehadiran orang tersebut. Ketika kita berada dalam keadaan berduka, kemudian kita merasa kalau hari-hari jadi panjang dan lambat.

Buat orang-orang terdekat yang kita kasihi, mereka yang sudah meninggal dan mengasihi Tuhan, mereka merayakan keberadaannya di hadapan Yesus Kristus, Imanuel, Tuhan bersama Kita, dimana waktu tidak punya tempat. Karena kita berada pada sebuah tempat yang berbeda, sehingga tidak ada konsep waktu di sana.

Saya tidak mau sok tahu mengenai waktu di surga nanti. Tapi, saya tahu kalau kita semua telah dijanjikan sebuah kehidupan yang kekal. Kita akan berada dalam terang kemuliaan Allah dan Yesus telah menyiapkan tempat bagi kita.

Bayangkan kalau kita sekarang ini ada di Surga. Tidak ada malam, tidak ada kegelapan. Kita, yang masih sama seperti sekarang ini, tetapi kita tidak merasakan sakit, jerawat, rambut yang rontok, atau kematian.

Orang yang kita kenal di bumi dulu, mengenal kita yang berada di surga nanti. Lingkungan di surga nanti  jelas berbeda dengan apa yang ada saat ini. Ada jalan yang beraspalkan emas, ada gerbang yang terbuat dari mutiara yang besar. Kita sendiri nggak tahu waktu yang pasti kapan kita akan berada di sana. Pun, kita tidak tahu kapan orang terdekat akan berada di sana.

Satu hal yang kita tahu pasti adalah kita hanya akan merasakan sukacita yang abadi. Seorang malaikat membawa pesan, kemudian ia memberi tahu apa yang harus kita lakukan. Kita diminta untuk pergi ke gerbang depan. Disanalah tempatnya, tempat dimana kita bisa menyapa kembali orang-orang yang kita kasihi. Kita akan bertemu dengan mereka lagi. Bukankah itu merupakan sukacita yang luar biasa?

Mungkin saat ini saya terlalu berimajinasi untuk menggabungkan titik-titik tentang kehidupan di Surga. Tentunya, sukacita yang paling indah dari kehidupan setelah kematian merupakan kita akan hidup di hadirat Allah, kita melayaniNya, menyembahNya, dan hidup di dunia baru tanpa mengenal dosa atau kematian.

Semakin saya berumur, saya menyadari kalau akan ada banyak orang yang saya nantikan untuk bisa berada bersama-sama di dalam surga nantinya. Ketika tiba waktunya saya untuk bergi, saya ingin semua keluarga saya bisa yakin mengenai tujuan akhir mereka, sehingga mereka akan mencium tubuh dalam daging saya dan berbisik, "Sampai jumpa besok."

Bapa, Engkau tahu duka kami. Kami meminta Engkau untuk memberi kami pandangan sekilas tentang Surga ketika kami mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang kami cintai di Bumi ini dan bisa menggunakannya untuk menghibur jiwa kami.

Referensi Alkitab tentang Surga:

Streets of gold - Wahyu 21:21

Jadilah dalam terang kemuliaan Allah – Wahyu   2 : 23-25

Siang hari sepanjang waktu – Wahyu   2 : 23-25

Yesus menyediakan tempat bagi kita - Yohanes 14: 3

Tubuh tidak akan menderita kematian atau penyakit - Wahyu 21: 4

Tubuh yang tidak fana - 1 Korintus 15:53

Diakui saat Anda - Matius 17: 3-4

Utusan malaikat di Surga - Wahyu 19: 9

Tidak ada dosa atau kematian di Surga - Wahyu 21:27 dan Wahyu 21: 4

Hak Cipta © Beth Patch. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami