Jadi Orang Tua Sekaligus Mentor Dengan Teknik 7 C
Sumber: Google

Parenting / 5 December 2019

Kalangan Sendiri

Jadi Orang Tua Sekaligus Mentor Dengan Teknik 7 C

Inta Official Writer
2083

Saya membaca sebuah artikel mengenai seorang anak yang diajak bicara oleh anak-anak seumurannya. Saya kira, memang karena anak tersebut mengalami terlambat bicara dan belum fasih bicara saja, sehingga apa yang dikatakannya belum terlalu jelas. Namun, setelah saya dengarkan lagi, anak tersebut ternyata berbicara hanya angka-angka saja.

Menurut beberapa komen di bawahnya, karena obsesi dari orang tua yang begitu tinggi agar anak jago matematika, anak ini justru mengalami stres sehingga tidak bisa bersosialisasi dengan teman-teman seumurannya.

Sekarang, siapa sih yang nggak kepengin anaknya tumbuh menjadi cerdas dan pintar? Untuk mendorong anak-anak agar bisa sukses, bayak orang tua yang mengeluarkan banyak cara. Misalnya dengan mengikut sertakan mereka dalam kelas-kelas les, atau kegiatan lainnya. Namun, kadang kita nggak berpikir soal apa yang sebenarnya anak kita sukai.

Setelah banyak membaca mengenai kisha sukses, kita pasti menyadari kalau setiap orang butuh seorang mentor. Sebagai orang tua, kita merupakan mentor terbaik buat anak-anak. Nyontek caranya Dr. Joe Martin, yuk kita cari tahu mengenai 7C, cara efektif buat mentoring anak-anak.

1.  C - Character

Sebagai mentor, kita harus jadi pribadi yang berintegritas. Karakter kita adalah tentang siapa kita saat nggak ada siapa pun yang melihat kita. Tidak ada orang yang bisa menjadi pemimpin atau mentor yang baik tanpa belajar mengenai bagaimana memimpin dirinya sendiri.

Sebagai orang tua, penting buat kita untuk mencerminkan setiap perkataan yang kita ucapkan itu dengan perbuatan kita. Jadi, kita harus bisa menjadi contoh yang baik buat mereka.

2.  C - Commitment

Komitmen berada jauh berbeda dengan janji. Mentor tidak tentang seseorang yang membuat janji, tetapi tentang seseorang yang menepati janji itu. Ketika kita sudah berkomitmen untuk menjadi orang tua sekaligus mentor buat anak, maka kita harus berani untuk memegang ucapan kita tersebut. Tidak terkecuali dengan konsekuensi negatif kalau kita tidak bisa menjalaninya. Berikan pengertian pada anak-anak kalau kita bersungguh-sungguh atas ucapan tersebut.

3.  C - Connection

Seorang mentor yang baik pasti punya hubungan yang baik dengan orang yang dimentorinya. Tanpa perlu menuntut hormat dari orang lain, seorang mentor yang baik akan dihormati oleh orang yang dimentorinya. Caranya? Melalui kejujuran dan transparansi dengan anak-anak kita.

Caranya adalah dengan tidak malu untuk berbagi kisah pribadi dengan anak-anak. Bahkan, kalau pun itu hal mengenai kegagalan atau kesalahan, pastikan kita memberi tahu mereka mengenai apa pembelajaran yang kita dapatkan atas kejadian tersebut. Biarkan anak-anak tahu mengenai alasan hidup kita berubah, atau perjalanan hidup kita yang tidak mudah.

4.  C - Compassion

Tidak hanya membimbing dengan penuh semangat, sebagai orang tua sekaligus mentor, kita juga harus menjadi pribadi yang welas asih. Kita harus menyediakan tempat yang nyaman agar anak-anak bisa membagikan mereka, juga sebagai wadah agar mereka belajar dan tumbuh. Kita harus memastikan bahwa mereka tahu bahwa kita adalah orang yang selalu sedia untuk mendukung mereka.

5.  C - Communication

Komunikasi antara kita dan anak bukan hanya tentang apa yang ingin kita katakan, tetapi juga soal apa yang kita inginkan agar anak itu paham. Seorang mentor bisa menjadi seorang pemimpin yang efektif dengan cara menjadi pendengar yang baik, bukan sekedar mengajarkan saja.

Untuk itu, kita harus bisa mengajukan pertanyaan yang paling tepat pada anak, sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang tumbuh jadi lebih bertanggung jawab. Komunikasi merupakan cara yang paling penting untuk menumbuhkan hubungan, juga menjalin kepercayaan satu sama lain.

6.  C - Coaching

Pengalaman mungkin adalah guru yang terbaik, tetapi kita harus tahu kalau setiap orang punya pengalaman yang berbeda-beda. Kita hanya bisa membawa anak-anak sejauh mana kaki kita ini telah melangkah. Sebagai mentor, tugas kita adalah menunjukkan kepada anak-anak tentang bagaimana kita bisa mencapai titik ini, dan perangkap apa yang akan dialami. Dengan begitu, kita akan membantu mereka untuk belajar dari pengalaman kita.

7.  C- Consistency

Kalau komitmen yang menjadikan kita memulai tahap mentoring ini, maka konsistensilah sesuatu yang membuat kita terus maju.Pada akhirnya, mentoring adalah tentang membangun dan mempertahankan sebuah hubungan.

Sebagai orang tua, kita nggak kenal yang namanya orang tua paruh waktu. Mungkin, sebagai orang tua, kita punya keterbatasan dengan anak-anak. Namun, mereka harus tahu kalau kita akan selalu ada untuk mereka ketika mereka membutuhkan kita.

Meski kita nggak pernah dilatih secara khusus untuk menjadi seorang mentor, tetapi sebagai orang tua, kita sudah secara otomatis menjadi mentor buat anak-anak kita. Untuk itu, cobalah menjadi mentor yang efektif lewat 7 C di atas.  

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami