Kasih Itu Mengampuni, dan Kasih Itu Mengubahkan. Pilihlah Kasih Dibanding Dendam!

Kata Alkitab / 4 December 2019

Kalangan Sendiri

Kasih Itu Mengampuni, dan Kasih Itu Mengubahkan. Pilihlah Kasih Dibanding Dendam!

Naomii Simbolon Official Writer
4245

Siapa sih yang pengen disakiti? Siapa sih yang tahan dengan fitnah dan cemooh dari orang lain?

Pernah nggak sih kamu mengalami hal itu? Atau sampai hari ini masih marah dan dendam terhadap pasangan atau orangtua yang menyakitimu?

Dari sekian banyak wanita di Alkitab, Rizpa termasuk orang yang jarang sekali di bahas. Namanya hanya disebut 4 kali doang dalam Alkitab, yakni di 2 Samuel 3 dan 2 Samuel 20.

Sebenarnya, siapa sih si Rizpa ini dan apa kaitannya dengan pengampunan, pemulihan dan balas dendam?

"Saul mempunyai gundik yang bernama Rizpa; dia anak perempuan Aya. Berkatalah Isyboset kepada Abner: "Mengapa kauhampiri gundik ayahku?" (2 Samuel 3:7)

Dalam ayat di atas, jelas sekali digambarkan siapakah itu Rizpa. Yap, dia merupakan salah satu gundiknya Saul dan memiliki dua orang anak yaitu Armoni dan Isyiboset. Nah, karena dia hanyalah seorang gundik dan dianggap rendah dibandingkan istri Saul, peran dia semakin krusial karena berada dalam perebutan kekuasaan di Israel setelah kematian Saul.

Namun, karena Saul mati terbunuh di Gilboa dalam peperangan dengan orang Filistin, maka anak Rizpa yaitu Isyiboset menjadi penerusnya. Ia di dukung oleh Abner, sepupu Saul sekaligus yang menjadi panglima perangnya.

Diduga karena takut kekuasaannya direbut oleh Abner, maka Isyiboset pun menuduh Abner menghampiri atau meniduri ibunya, Rizpa. Pada masa itu, ketika seseorang meniduri istri atau gundik raja itu artinya dia merebut tahta raja tersebut.

Alkitab tidak menjelaskan apakah tuduhan Isyiboset itu benar atau nggak, tapi Abner tetap menolak tuduhan tersebut. Akhirnya perseteruan ini membuat Abner meninggalkan Isyiboset dan pergi memihak kepada Daud, meskipun pada akhirnya Abner mati di tangan Joab, tangan kanannya Daud.

BACA JUGA : Masih Ada Tuhan, Masih Ada Harapan dan Mukjizat

Perhatiin nggak, bahwa ditengah segala kekacauan yang terjadi, nggak ada satupun catatan mengenai respon Rizpa. Tapi kalau Rizpa jadi kita, maka hanya ada dua kemungkinan yang  terjadi, yang pertama merespon, tapi Alkitab tidak menjelaskan hal ini atau kedua, Rizpa tidak melibatkan dirinya, sehingga Alkitab tidak menyebutkan apapun tentang reaksi Rizpa.

Yang Alkitab tuliskan hanyalah Rizpa bertahan hidup sampai kekuasaan Israel beralih ke tangan Daud.

Kedua, Rizpa juga dilibatkan dalam 2 Samuel 21:8-9,

"Lalu raja mengambil kedua anak laki-laki Rizpa binti Aya, yang dilahirkannya bagi Saul, yakni Armoni dan Mefiboset, dan kelima anak laki-laki Merab binti Saul, yang dilahirkannya bagi Adriel bin Barzilai, orang Mehola itu, kemudian diserahkannyalah mereka ke dalam tangan orang-orang Gibeon itu. Orang-orang ini menggantung mereka di atas bukit, di hadapan TUHAN. Ketujuh orang itu tewas bersama-sama. Mereka telah dihukum mati pada awal musim menuai, pada permulaan musim menuai jelai."

Coba perhatikan Firman-Nya, bahwa dua anak Rizpa termasuk dalam 7 anak Saul yang dikorbankan agar Israel bisa membayar hutang darah dengan bangsa Gideon, sehingga kelaparan di Israel yang sudah berlangsung selama 3 tahun bisa berakhir.

Mengenai kejadian ini, Rizpa akhirnya merespon,

"Lalu Rizpa binti Aya mengambil kain karung, dan membentangkannya bagi dirinya di atas gunung batu, dari permulaan musim menuai sampai tercurah air dari langit ke atas mayat mereka; ia tidak membiarkan burung-burung di udara mendatangi mayat mereka pada siang hari, ataupun binatang-binatang di hutan pada malam hari." (2 Samuel 21:10)

Ternyata, setelah menggantung tujuh anak Saul, Daud membiarkan mayat mereka begitu saja, dan hal inilah yang membuat Rizpa menunggu mayat tersebut selama berbulan-bulan, yakni selama 6 bulan siang dan juga malam.

Jadi, bisa dibayangkan gmana Rizpa hampir tidak tidur demi menjaga mayat tersebut kan?

Membayangkan saja mengerikan. Lah, gimana rasanya menjadi Rizpa yang tinggal bersama mayat anak-anaknya yang dibunuh begitu saja.

Tapi meski demikian, Rizpa tetap setiap dengan apa yang dia perjuangkan, dan kesetiaannya membuahkan hasil.

Jika kita membaca 2 Samule 21:11-14, maka kita akan melihat bagaimana reaksi Rizpa terhadap anaknya yang digantung.

Kalau kita jadi Rizpa, rasanya pasti sakit dan penuh amarah ya. Bahkan bisa langsung protes dan dendam terhadap Daud.

Tapi Rizpa tidak melakukannya. Ditengah kesedihannya, dia memahami bahwa kematian anaknya akan membawa pemulihan bagi seluruh negeri. Dan Alkitab mencatat bahwa Rizpa berjuang agar kedua anaknya dikubur dengan layak. Respon Rizpa terhadap peristiwa itu menjadi kunci pemulihan di Israel.

Luar biasa ya responnya Rizpa, meskipun dia tidak bisa mengubah keputusan Daud terhadap kematian anak-anaknya, tapi dia bisa mengubah hati sang Raja untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Saul dan keturunannya untuk terakhir kalinya.

Kalau dipikir-pikir lagi, Rizpa memiliki alasan yang kuat untuk hidup dalam kepahitan. Dia dimanfaatkan dalam perebutan kekuasaan, kemudian suami dan anak-anaknya pun dibunuh. Tapi Rizpa tidak menghabiskan hidupnya untuk balas dendam. Dia justru melakukan apa yang benar, mengejar pemulihan Tuhan bagi negerinya dengan segala kesetiaan dan keteguhan. Allah mengabulkan doa Israel dan Daud menguburkan Saul dan keturunannya setelah mendengar tindakan Rizpa.

Sekarang, apa sih duka yang sedang kamu alami. Sakit hati seperti apa yang sedang kamu hadapi?  Percayalah kepada Tuhan, milikilah hati mengampuni dan mengasihilah sebab kasih mengubahkan orang lain dan dirimu sendiri.


Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami