Gaya Hidup Minimalis Memberi Warna Baru Dalam Pola Asuh Kita, Lho. Ini Contohnya!
Sumber: JellyTelly

Parenting / 28 November 2019

Kalangan Sendiri

Gaya Hidup Minimalis Memberi Warna Baru Dalam Pola Asuh Kita, Lho. Ini Contohnya!

Inta Official Writer
1363

Beberapa minggu yang lalu, saya terjebak pada sebuah video di Youtube mengenai pola hidup minimalis. Uniknya, ada seorang keluarga yang menerapkan pola hidup minimalis ini. Tentu dong, pola hidup ini langsung mempengaruhi pola asuh anak-anaknya.

Sebagai orang tua, kita pasti menyadari kalau punya anak, apalagi yang berada di bawah usia lima tahun itu ribet banget. Contohnya, kita perlu bawa bawaan banyak agar kita bisa lebih tenang saat bepergian bersama dengan anak nantinya. Otomatis kita juga harus belanja shampoo, sabun, semuanya serba nambah satu varian, yaitu milik dewasa dan milik anak.

Buat anak-anak dari generasi milenial yang sukanya serba cepat, pola asuh yang cukup ini kayaknya kurang bisa diikuti. Milenial menyadari kalau kehidupan itu rumit, sehingga minimalis terlihat jadi sesuatu pola hidup yang cukup menarik buat kita.

Beberapa sikap minimalis yang saya lihat dalam video itu, misalnya lebih memilih barang dari segi kualitas, sebab less is more, atau menyingkirkan mainan anak-anak untuk menghindari rumah yang terlalu penuh.

Gaya hidup minimalis ini juga bisa berpengaruh pada pola asuh kita. Berikut beberapa di antaranya:

1. Menjadikan kita sebagai orang tua yang lebih serius

Pemahaman soal minimalis mengingatkan kita untuk bisa menentukan prioritas dan fokus dalam momen yang terjadi di sekitar kita. Menjadi orang tua bukanlah perkara yang mudah. Ada tanggung jawab yang harus kita penuhi.

Ketika pemahaman soal minimalis mulai masuk dalam kehidupan, kita jadi lebih cenderung berpikir mengenai apa yang penting dalam hidup. Hal ini tentu menjadikan kita sebagai orang tua yang lebih serius dalam mengambil setiap keputusan, sebab kita paham kalau satu keputusan kecil pun bisa mempengaruhi kehidupan kita ke depannya.

2. Menjadikan kita lebih cermat terhadap kegiatan anak dan berani berkata tidak dalam banyak hal

Sebagai orang tua, ada kalanya kita pengin anak-anak mengeksplor segala hal. Tanpa sadar, hal ini membuat kita memasukkan atau mendaftarkan anak dalam setiap kegiatan agar bisa mendapatkan pengalaman baru.

Namun, kita sering lupa kalau anak tidak bisa melakukan semuanya.

Dengan berani mengatakan tidak pada banyak hal, kita jadi lebih bisa mengatakan ya pada hal yang penting di saat ini. Untuk itu, yuk kelola agenda kita bersama dengan anak. Sebagai orang tua, kita adalah penjaga gerbang yang membantu anak mengenai apa yang terbaik buat mereka, bukan?

3. Mengajarkan strategi pola asuh yang lebih berhati-hati

Kita tahu kalu sebagai orang tua, nggak jarang kita terlalu mengontrol anak seolah-olah mereka harus menjadi seperti apa yang kita mau. Minimalis mengajarkan kepada kita kalau pilihan itu tidak terbatas, tetapi kapasitas seseorang itu ada batasnya.

Minimalis mengajarkan kita untuk memilih mengenai bagaimana energy dan waktu kita akan diberikan. Kita harus bisa memilih kemana energi dan waktu kita akan diberikan. Agar anak-anak bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri, maka kita harus rela sedikit memberikan anak untuk memilih apa yang mereka sukai.

4.  Mengurangi gangguan

Banyak orang yang mudah terganggu saat mereka berusaha untuk melakukan sesuatu. Hal ini bisa menjadikan kita sebagai orang tua yang buruk. Bayangin deh, kalau kita mudah terganggu, mudah goyah, kita pasti percaya kalau kita merupakan orang tua yang buruk buat anak-anak.

Rumah yang penuh dengan barang bisa jadi sumber gangguan dan stres yang mudah terjadi. Bayangin aja kalau kita punya banyak barang, rumah yang lebih luas, maka pengasuhan kita akan terganggu dengan pekerjaan rumah yang membutuhkan waktu ekstra untuk dibersihkan, betul?

5.  Mengamankan dompet kita

Banyak orang tua yang impulsif dalam berbelanja kebutuhan anak. Padahal, di rumah saja masih banyak mainan, tetapi godaan buat membeli lagi selalu ada. Setiap orang tua bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan finansial anak-anaknya.

Mungkin kita pengin membeli apa pun yang pas kecil dulu, kita tidak pernah punya. Minimalis mengajarkan kita untuk fokus kepada kebiasaan membelanjakan uang untuk hal yangh lebih penting dan memiliki nilai. Kita harus ingat kalau punya banyak barang tidak selalu berarti kita akan jadi lebih bahagia.

Selain beberapa hal di atas, ada banyak banget yang bisa kita pelajari dalam pola hidup minimalis ini. Banyak orang yang menemukan hidup jadi lebih punya ruang untuk nilai-nilai, passion, dan tujuan hidup kita sendiri.

Apakah ada di antara kita yang tertarik pengin punya gaya hidup minimalis ini?

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami