Bunuh Guru Sendiri, Dua Siswa Ini Minta Maaf Lewat Doa dan Membaca Alkitab!

Nasional / 28 November 2019

Kalangan Sendiri

Bunuh Guru Sendiri, Dua Siswa Ini Minta Maaf Lewat Doa dan Membaca Alkitab!

Naomii Simbolon Official Writer
3290

Setelah membunuh gurunya sendiri, dua siswa SMK ini terus menerus di hantui oleh rasa bersalah selama di penjara.

Yang namanya penyesalan memang selalu terlambat, namun mau gimana lagi, konsekuensi tetap harus di nikmati bukan?

Diketahui pada Senin (21/10/2019) silam, dua orang siswa yakni FL (16) dan OU (17) membunuh guru agama mereka bernama Alexander Werupangkey dengan 14 kali tikaman.

Setelah melakukan sidang sebanyak 3, akhirnya Pengadilan Negeri Manado memutuskan untuk menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara.

Ketika bertemu dengan tersangka, keluarga korban sangat marah dan mengamuk. Selama sidang baik pertama dan terakhir, ruang sidang sangat ricuh. Keluarga korban meneriaki tersangka dari dalam ruangan.

"Jangan nangis kalian! Sudah mati kakak saya mau berulah apa lagi kalian?," teriak Katrintje Werupangkey, adik kandung mendiang Alexander.

Sementara itu, selama proses persidangan  kedua tersangka tampak menyesal dan hanya menunduk saja. Bahkan keduanya sempat menangis ketika jaksa membacakan tuntutan atas mereka. 

Setelah selesai sidang, kedua tersangka dibawa kembali ke rutan dan keluarga korban berusaha mengejar namun polisi berhasil mengamankan keadaan, hingga akhirnya kedua tersangka dibawa lari dengan buru-buru oleh Sergap Tim Paniki Polresta Manado menuju ke Rutan Malendeng.

Karena tidak bisa mengejar tersangka, akhirnya keluarga korban masuk ke penjara dan mencari jaksa untuk menuntut keadilan, itupun tidak mereka dapati.

"Kakak saya seorang pendeta, dibunuh dengan sadis dan tersangka hanya dihukum sepuluh tahun penjara sudah adil ini jaksa!" teriak Katrin di lorong Ruang Sidang Kartika tersebut.

"Kami tidak terima dengan hasil sidang tuntutan ini. Dua terdakwa hanya dikenakan hukuman 10 tahun dan 7 tahun. Seharusnya yang menikam harus diberatkan hukumannya," kata Willem Mononimbar, keluarga korban.

Sebenarnya, pembunuhan ini terjadi pada Sesala  (22/10/19) silam, dan motivasi pelaku membunuh korban dikarenanya pelaku kesal sebab korban selalu menegur kedua pelaku karena sering merokok sembarangan.

Selama di penjara, kedua pelaku mengaku sering didatangi oleh wajah mendiang Alexander.

Kedua siswa Ichthus Manado ini mengaku menyesal dan ketakutan setiap malam, lantaran merasa dihantui.

"Sejak masuk penjara di Polresta Manado, saya sering mimpi aneh. Saat tidur, seperti ada yang menyentuh saya. Tapi saat saya bangun, tidak ada orang disamping saya," ujar FL yang menikam almarhum Alexander Werupangkey (54) saat  di gedung Pengadilan Negeri Manado, Selasa (26/11/2019)

Kemudian, ketika terbangun dia langsung memutuskan berdoa, meminta maaf kepada mendiang Alex lewat doa setelah itu membaca Alkitab.

"Sejak masih di tahan di Polresta Manado, saya terus berdoa minta maaf, karena saya sudah salah, sampai sekarang, wajah bapak guru masih terbayang di pikiran saya," akunya dengan wajah ketakutan.

Sangat sedih ya dengar berita begini. Hanya karena hal kecil, mereka akhirnya membunuh orang dan dihukum seperti ini.

Itulah sebabnya kenapa kita harus menjaga hati dan pikiran kita untuk tidak cepat marah ya, karena amarah hanya akan membuat kita melukai orang lain dan membuat kita sendiri menyesali perbuatan kita.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami