Reward, Suatu Hal Yang Sering Diabaikan Tapi Punya Dampak Yang Besar
Sumber: CBN.com

Kata Alkitab / 28 November 2019

Kalangan Sendiri

Reward, Suatu Hal Yang Sering Diabaikan Tapi Punya Dampak Yang Besar

Inta Official Writer
2180

Wajah sumringan penuh kemenangan dari Bambang Hartono sempat viral tahun lalu. Dalam Asian Games 2018, konglomerat asal Kudus ini berhasil membawa Indonesia mendapatkan medali perunggu di cabang olah raga bridge.

Banyak orang yang menyoroti kenapa kakek berusia 79 tahun saat itu masih sangat bersemangat. Apalagi, kalau disandingkan dengan kekayaannya, jumlah uang yang didapat dari kemenangannya ini tergolong tidak seberapa.

Sebenarnya, Bambang langsung menyumbangkan uang itu untuk perkembangan masa depan olah raga bridge. Namun, wajah dari atlet tertua di kontingen Indonesia yang nampak sangat gembira saat menerima bonus yang sebesar Rp. 150.000.000 cukup jadi topik pembicaraan yang menarik. Dari situ kita bisa melihat bahwa orang terkaya nomor satu di RI pun tetap senang saat jerih payahnya dihargai.

Perbedaan reward dengan hadiah

Sekarang, siapa sih yang tidak suka menerima hadiah? Bahkan, acara tukar kado saat Natal pun jadi salah satu kegiatan yang paling ditunggu-tunggu bagi sebagian orang. Eits, tapi tunggu dulu. Sebab, saat ini kita tidak berbicara soal hadiah yang berupa kado karena ulang tahun atau pada saat natal.

Hadiah yang akan kita bahas ini lebih ke arah sebuah reward, atau sesuatu yang kita terima dari hasil jerih payah kita sendiri. Dari reward ini, kita akan merasa kalau hasil kerja keras kita itu dihargai. Itulah yang mungkin membuat seorang konglomerat sekali pun tetap senang ketika menerima reward.

Kenapa reward itu sangat powerful?

Sebenarnya, reward atau penghargaan ini tidak selalu berupa uang. Reward yang sederhana pun bisa tetap membawa dampak yang positif buat orang yang menerimanya. Dilansir dari Forbes (2017), karyawan yang sering mendapat penghargaan dari atasannya dianggap jadi lebih produktif.

Kalau kita lihat di atas, reward tidak hanya punya dampak yang positif pada karyawan, tetapi juga pada perusahaan. Ketika karyawan dinilai lebih produktif, tentu saja performa mereka akan naik, bukan? Hal ini kemudian membuat mereka pengin memberikan yang terbaik buat perusahaan.

Reward bisa dilakukan oleh siapa saja dan kepada siapa saja

Sebuah reward bisa mendorong kita jadi lebih aktif dan produktif. Selain itu, kita juga akan jadi lebih bersukacita karena merasa kalau kerja kerasnya ini diakui oleh orang lain. Selain hubungan antara atasan dan karyawan, kita juga bisa mulai memberikan reward pada orang-orang yang ada di sekitar kita.

Misalnya dengan mengatakan ‘Good job’ pada anak ketika mereka melakukan sesuatu yang baik. Memberikan reward bisa kita mulai dari kebiasaan kecil, kok. Selain anak, kita juga bisa memberikan reward tersebut kepada diri sendiri.

Misal, bulan ini kita mencapai target kantor sampai dua kali lipat. Maka, tidak ada salahnya kita memberi diri hadiah sebagai bentuk jerih payah kita. Bahkan, Alkitab dalam 1 Timotius 5:18a, tertulis, "....seorang pekerja patut mendapat upahnya."

Memberi reward pada diri sendiri

Memberikan reward buat diri sendiri juga sama pentingnya dengan memberikan reward pada orang lain. Alkitab pun berkata agar kita bisa mengasihi sesama sebagaimana mengasihi diri sendiri. Sebenarnya hal ini tidak sulit, hanya saja, seringkali kita lupa atau justru mengabaikannya.

Nah, setelah kita tahu kalau reward ini sangat berpengaruh, yuk mulai berikan diri reward dengan baik mulai sekarang. 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami