Tewas Kecelakaan, Ini Karya Pastor Megachurch Dimitri Yang Berhasil Menjangkau Ribuan Jiwa
Sumber: Christian Post

Internasional / 26 November 2019

Kalangan Sendiri

Tewas Kecelakaan, Ini Karya Pastor Megachurch Dimitri Yang Berhasil Menjangkau Ribuan Jiwa

Inta Official Writer
1550

Pendeta megachurch DImitri Bradley tewas dalam kecelakaan mobil. Hal ini menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi ribuan jemaat gerejanya, City Church yang terletak di Richmond, Virginia, juga banyak komunitas Kristen lainnya. Dimitri meninggal pada usianya yang ke 51 tahun, pada hari Rabu, 22 November waktu setempat.

Berita duka ini tertulis dalam halaman Facebook gereja City Church, berisikan:

“Tadi malam kita kehilangan ayah, saudara, teman, dan pendeta. Hati Chruch City dan keluarga Bradley saat ini sedang berat dan sakit, tetapi melalui itu semua kami percaya kepada Tuhan. Kami berterima kasih atas doa dan keprihatinan Anda. untuk kami di saat yang sangat sulit ini. Kami meminta Anda memberikan privasi dan doa keluarga Bradley; Kami akan memberikan informasi yang lebih lanjut secepatnya.”

Perjalanan hidup Dimitry Bradley

Sebelum meniti karirnya dalam menjadi pelayan Tuhan, Dimitri merupakan seorang banker. Pada tahun 1998, bersama istrinya, Nicole, ia mulai misi untuk menjangkau mereka yang tersesat di komunitas sekitarnya.

Pada tahun 1998 itu, ia hanya memiliki 12 jemaat. Kini, gerejanya terus bertumbuh dan memiliki lebih dari 4000 jemaat.

Dimitri Bradley juga sukses menulis sebuah buku best-selling berjudul "U Mad?" Ini merupakan cara Dimitri menunjukkan para pembacanya bagaimana cara Tuhan menolong kita yang tengah emosi. Buku ini membantu banyak orang mengatasi dan menaklukan kemarahan.

Ron Carpenter Jr., seorang pendeta yang menggembalakan gereja dengan 14. 000 anggota Redemption Bay Area di San Jose, California, telah memberikan penghormatan kepada Bradley, dengan menyebut Dimitri sebagai 'seorang dengan hati raksasa dalam karakter dan rohnya.'

Kenneth Morris selaku majelis yang melayani di City Church mengatakan kalau dirinya sangat terpukul atas kepergian Dimitri. Dimitri merupakan sosok mentor, juga pastor bagi para jemaatnya. Dia terus menerus merenovasi dan ingin menjadikan pelayanannya lebih baik dan lebih baik lagi.

Morris juga menjelaskan kalau buat Dimitri, gereja merupakan sebuah tempat yang dapat mengubah hidup seseorang, sehingga orang tersebut bisa menjadi terang di dalam kegelapan.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami