Yakin Cinta Itu Segalanya? Ini 3 Hal Yang Nggak Bisa Dilakukan Cinta Dalam Sebuah Hubungan
Sumber: Utahbrideblog.com

Single / 25 November 2019

Kalangan Sendiri

Yakin Cinta Itu Segalanya? Ini 3 Hal Yang Nggak Bisa Dilakukan Cinta Dalam Sebuah Hubungan

Inta Official Writer
2154

Kita tahu kalau menghabiskan waktu bersama dengan orang yang terkasih adalah suatu hal yang menyenangkan. Apalagi kalau orang tersebut adalah pacar kita. Namun, kita juga nggak bisa pungkiri kalau yang namanya hubungan itu bisa aja mengalami kegagalan.

Boro-boro kita yang baru pacaran, mereka yang menikah aja ada yang cerai, kan? Kita, sebagai pasangan yang mau melangkah ke hubungan yang lebih serius, yaitu pernikahan, sering banget berpikir kalau cinta akan mengalahkan segala.

Padahal, cinta itu nggak semudah lagu-lagu atau cerita-cerita romantis, lho. Biar kita punya bekal sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, ini lho 3 hal yang nggak bisa dilakukan oleh cinta dalam sebuah relasi.

1. Cinta tidak bisa mengubah pasangan

Ada banyak banget orang yang bertahan dalam sebuah hubungan toxic karena merasa kalau pasangannya akan berubah. Padahal, orang hanya akan berubah ketika dirinya tahu bahwa hal itu buruk buat dirinya sendiri.

Pada masa pacaran, sering banget kita mendapati pasangan sedikit atau banyak jadi berubah. Namun, nggak sedikit juga orang yang nggak kunjung berubah. Satu hal yang perlu kita tahu bahwa ketika pasangan kita rasa nggak kunjung berubah ke arah yang lebih baik, maka pilihannya ada di kita.

Bukan kita yang harusnya bertanggung jawab untuk mengubah pasangan kita. Kita harus tahu kalau banyak banget pasangan menikah yang akhirnya bercerai karena tidak tahan dengan pasangannya yang dianggap punya kebiasaan yang buruk.

Bahkan, kalau pun pasangan berubah semasa pacaran, pasangan akan kembali ke perilaku semula. Akibatnya, kitalah yang akan merasa tertipu dan terluka.

2. Cinta tak berarti harus serba cocok

Kalau orang Jawa bilang, cinta itu bersemi karena terbiasa. Memang, kadang seiring berjalannya waktu, semakin kita kenal pada seseorang, maka rasa cinta pun akan bertumbuh.

Namun, nggak semua cinta itu berarti kecocokan. Tertarik sih, mungkin. Kita bisa saja kagum pada teman sekantor karena kerjanya yang ulet. Eh, pas dijalani lebih lanjut, ternyata obrolan kita sama sekali nggak cocok.

Perbedaan itu memang terkadang indah dan melahirkan warna baru dalam kehidupan. Tetapi, persamaanlah yang sering menimbulkan kecocokan. Kecocokan sendiri tidak datang dengan sendirinya. Kita perlu mengupayakan kecocokan itu sendiri, misalnya dengan komunikasi yang terbuka dan melakukan aktivitas bersama.

3. Cinta tidak selalu bisa menyelesaikan masalah

Ada waktu dimana sebuah keputusan harus dilakukan secara logika, bukan lagi karena perasaan cinta semata. Misalnya, ketika kita mencintai pasangan yang berbeda keyakinan. Kita tahu kebenarannya, tetapi kita bersikeras mempertahankan cinta itu.

2 Korintus 6:14, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"

Cinta harus datang dari kebenaran firman Tuhan. Sebab, pernikahan adalah idenya Tuhan, lho. Karenanya, ketika kita mulai menjalin hubungan dengan seseorang, kita harus langsung bertanya kepada Tuhan, apakah orang ini tepat atau tidak.

Yang terpenting, apakah orang ini bisa membawa kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan semakin dekat dengan Tuhan atau tidak. Kita harus bisa bertumbuh di dalam Tuhan ketika bersamanya, bukan malah meninggalkannya.

Kebanyakan cinta yang kita rasakan sekarang adalah cinta yang mengharapkan sebuah imbalan. Padahal, cinta sendiri adalah tentang memberi. Orang lain bisa berubah, tentu saja. Namun, itu harus datang dari diri orang tersebut dan perkenanan Tuhan atas hidupnya.

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami