Tak Temukan Kebahagiaan Dalam Agamanya, 80 Orang Memutuskan Percaya Yesus dan Dibaptis!

Internasional / 25 November 2019

Kalangan Sendiri

Tak Temukan Kebahagiaan Dalam Agamanya, 80 Orang Memutuskan Percaya Yesus dan Dibaptis!

Naomii Simbolon Official Writer
3626

Sekitar 80 orang Muslim di sebuah kamp pengungsi di Hamburg Jerman memutuskan untuk dibaptis dan percaya Yesus sekalipun mereka mengalami pelecehan secara fisik dan seksual.

"Sementara orang-orang Kristen yang bertobat di sana harus menderita di Jerman, namun sekitar  80 pengungsi disana baru-baru ini dibaptis dan masuk agama Kristen, "International Christiant Concern mencatat pada Selasa lalu.

Sementara itu, sebuah media yakni Mohabat News melaporkan bahwa Pastor Albert Babajan melakukan pembaptisan massal di kamp yang terletak di Hamburg dan mengatakan bahwa motif utama pertobatan orang Muslim tersebut dikarenakan mereka kecewa terhadap agama Muslim.

BACA JUGA : Setelah Menyanyikan Lagu ‘I Have Decided To Follow Jesus’ Keluarga India Ini Dibunuh!

Salah satu mualaf ke Kristen bernama Shima menjelaskan bahwa keputusannya tersebut dia amil karena dia tak pernah menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam agamanya sebelumnya.

"Saya telah mencari ke seluruh hidup saya sebuah kedamaian dan kebahagiaan, tapi dalam Islam saya tidak menemukannya. Menjadi seorang Kristen justru membuat saya bahagia," kata Shima.

Namun, meski demikian pendeta juga mengatakan bahwa ada cara untuk melihat apakah seseorang tersebut benar-benar asli dan jujur dalam imannya dan keyakinannya atau nggak.

"Karena iman Kristen itu mengubah cara berpikir, pandangan terhadap dunia. Jika seseorang mengatakan kepada saya bahwa pada malam hari dia bisa kembali tidur dan sudah mengampuni dosa masa lalunya, maka saya tahu bahwa dalam hatinya dia adalah seorang Kristen, "katanya.

Meskipun banyak pengungsi yang berusaha mencari perlindungan di kamp pengungsi Jerman tersebut,  pada awal Mei kemarin, kelompok pengawas Open Doors tetap saja menemukan bahwa ada lebih dari  300 insiden orang Kristen yang dianiaya atau dilecehkan secara fisik ataupun seksual oleh orang-orang Muslim yang berada di kamp pengungsi di negara tersebut.

Ada banyak insiden seperti itu yang sering sekali diremehkan oleh otoritas Jerman.

 

"Meskipun ada laporan yang begitu meningkat tentang permasalahan ini baik di media, badan amal, organisasi hak asasi manusia, pemimpin gereja ataupun organisasi Jerman, otoritas Jerman dan politisi hampir tidak pernah melakukan penyelidikan, "ungkap kelompok pengawas Open Doors tersebut.

"Sebaliknya, kami percaya bahwa insiden sengaja diremehkan bahkan ditutup-tutupi. Selama melakukan diskusi secara rahasia dengan para peneliti dari Open Doors, telah diketahui bahwa bahkan dikantor polisi, serangan bermotivasi keagamaan terhadap pengungsi Kristen tidak didokumentasikan seperti itu, "tambahnya.

Sebagai orang Kristen, mari terus berdoa buat bangsa ini ya. Biar kemuliaan Tuhan dinyatakan dan bangsa-bangsa penuh dengan kasih dan damai.

 

 

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami