Puluhan Tahun Melayani di AS, Pendeta Francis Chan Rencana Pindah ke Asia Untuk Hal Ini
Sumber: Christianexaminer.com

Internasional / 14 November 2019

Kalangan Sendiri

Puluhan Tahun Melayani di AS, Pendeta Francis Chan Rencana Pindah ke Asia Untuk Hal Ini

Lori Official Writer
3870

Setelah puluhan tahun menetap dan melayani di gereja Amerika, penginjil dan pendiri jaringan gereja rumah We Are Church, Francis Chan mengumumkan rencana pelayanannya ke Asia.

Chan mengaku jika belakangan ini Tuhan memanggilnya untuk pindah ke Hong Kong dengan misi membantu orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, membagikan injil dan membangun gereja.

Rencana perpindahan ini akan dia lakukan pada Februari 2020 mendatang. Dia akan memboyong seluruh keluarganya.

“Sembilan tahun yang lalu, ketika kami berada di Hong Kong, Lisa dan saya sama-sama merasa Tuhan memanggil kami untuk pindah ke sana,” kata Chan.

Dia menjelaskan, mereka memang menikmati pelayanan di tempat-tempat asing dan tampak tidak nyaman bagi hidup mereka secara pribadi.


Baca Juga:

Penginjil Francis Chan Sebut Gereja-gereja Kristen di Amerika Serikat Bodoh, Ini Alasannya

Sebut Khotbah Soal Kemakmuran Ajaran Palsu, Francis Chan Malah Tuai Kritikan Ini…


Namun sebelum memutuskan rencana itu, Tuhan meminta Chan untuk menyelesaikan proyek di Amerika Serikat. “Dia (Tuhan) mau aku menunjukkan gambar gereja yang berbeda dan gambar pernikahan/keluarga yang berbeda,” ucapnya.

Selama beberapa tahun mengerjakan proyek tersebut, Chan akhirnya merilis dua buku berjudul Letters to the Church dan You and Me Forever: Marriage in Light Of Eternity and Noted.

“Aku mencoba untuk menghidupkan pesan-pesan itu, memberi orang di sekitarku contoh dari apa yang sudah aku tulis,” jelasnya.

Setelah memutuskan mengundurkan diri dari Cornerstone Community Church, Simi Valley, California, Amerika Serikat (AS), setelah 16 tahun melayani di sana, Chan dan keluarganya telah melakukan pelayanan penginjilan ke beberapa negara seperti India, Thailand dan Cina selama sembilan tahun terakhir ini.

Perjalanan terakhirnya adalah ke Myanmar dua bulan yang lalu. Di sana dia membagikan injil kepada orang-orang yang belum pernah mendengar tentang Yesus. Pengalaman-pengalaman inilah yang menurut Chan membuatnya terpanggil untuk menghabiskan sisa hidupnya melayani di Asia.

“Waktu aku mempertimbangkan kebutuhan dan peluang, aku tahu aku ingin menetap di Asia. Aku juga punya kesempatan di sana untuk bekerja dengan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, untuk membagikan harapan, injil dan membangun gereja untuk mereka. Waktu aku membandingkan kesempatan itu dengan hal-hal yang saat ini aku lakukan di Amerika Serikat, kesempatan untuk menuai untuk kerajaan Surga tampak lebih besar di luar negeri,” jelasnya.

Kepindahan ini tidak sontak membuatnya melepaskan pelayanan di Amerika Serikat. Karena dia sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Karena dia ingin bergerak sesuai dengan apa yang Tuhan mau saja.

“Aku tidak tahu berapa lama akan tinggal di Hong Kong. Aku tidak tahu akan tinggal di San Fransisko selama sembilan tahun. Kami hanya akan mencoba untuk melihat pimpinan Roh setiap hari,” ucapnya.

Dia pun berpesan kepada orang Kristen supaya tidak hanya fokus untuk memuaskan perasaan orang-orang yang tidak percaya. Karena Alkitab sendiri menyampaikan tentang bahayanya menjadi orang Kristen yang suam-suam kuku.

“(Yesus) berkata: Aku mengetuk pintu. Kamu mau Aku tampak nyata untukmu? Kamu siap untuk menyerah untukKu? Kamu siap untuk mengirimkan kata ini bahkan kalau gak seorangpun melakukannya? Aku mau berdiri di hadapan-Nya suatu hari nanti dan aku akan dihakimi dan aku tidak ingin dihakimi sebagai seorang pengecut,” terangnya.

Pengumuman ini sendiri disampaikan Chan saat sedang berbicara di sebuah kebaktian di Universitas Azusa Pasific beberapa waktu yang lalu.

Sumber : Faithwire.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami