Saat Terpaksa Harus Dibawa Ke Tempat Kerja, 5 Hal Ini Wajib Kamu Lakukan
Sumber: working mom

Parenting / 7 November 2019

Kalangan Sendiri

Saat Terpaksa Harus Dibawa Ke Tempat Kerja, 5 Hal Ini Wajib Kamu Lakukan

Inta Official Writer
1855

Menjadi orang tua secara otomatis bikin kita juga jadi lebih fleksibel. Salah satunya adalah saat kita harus membawa anak-anak ke kantor. Biasanya sih ini terjadi karena nggak ada orang yang bisa mengawasi atau mengasuh anak di jam kerja ini.

Ketika kita terpaksa bawa anak ke kantor, maka kita harus siap dengan segala kemungkinan. Selain kita mementingkan perizinan dari pihak kantor, atau  khawatir kalau-kalau nantinya anak jadi rewel dan mengganggu rekan kerja yang lain, kita juga harus lihat perasaan anak. Namanya juga kantor, pasti tempatnya memang kurang kondusif buat anak-anak.

Nah biar aman, yuk simak beberapa tips di bawah ini.

1 Jangan lupa sounding ke anak

Tahapan ini merupakan cara kita memberi tahu kepada anak bahwa anak akan kita bawa bekerja. Misalnya, bilang pada anak, ‘Dik, besok ikut Ibu bekerja, ya. Nanti pas Ibu kerja, Adik menggambar atau baca buku sendiri, ya.’

Coba suarakan dengan bahasa yang sederhana sehingga anak bisa paham. Anak-anak yang berusia 2-5 tahun sudah bisa memahami maksud kita asal kita mau meluangkan waktu untuk menjelaskannya. Sounding pada anak harus selengkap mungkin, sedetail mingkin, dan pakai bahasa yang sederhana, sesuai dengan pemahaman mereka.

Jangan lupa juga untuk memberi tahu juga agenda kita di kantor nantinya. Mungkin kalau kita akan makan siang di luar, beritahu juga anak. Contohnya, 'Besok pas ikut Ibu ke kantor, siangnya kita makan di Mall A yaa..' atau ada agenda lain yang akan dilakukan bersama anak. Dengan begitu, anak juga diharapkan jadi lebih siap dan tahu soal apa yang akan dilakukan olehnya di kantor nanti.

2. Beritahu diri sendiri kalau kita pasti bisa dan siap

Bawa anak ke kantor jadi sebuah tantangan tersendiri buat kita. Untuk itu, kita harus bisa siap akan segala kemungkinan yang terjadi. Mungkin anak akan rewel, atau minta ditemenin terus. Jadi, selain sounding ke anak, kita juga harus sounding pada diri sendiri agar kita bisa mengaffirmasi diri kalau kita memang siap dengan segala kemungkinan yang ada tersebut.

3. Siapkan keperluan anak sehari sebelumnya

Biasanya sih yang dibutuhkan oleh anak saat bepergian nggak jauh-jauh dari makanan, camilan, minuman, baju ganti dan mainan. Kalau anak sudah cukup mengerti, kita bisa mengajak anak buat memilih mainan atau pakaian apa yang akan dipakainya buat ikut kita ke kantor.

Buat beberapa anak, pemilihan mainan, pakaian, atau makanan yang pas buat dirinya bisa mempengaruhi moodnya juga. Ketika kita membuat mood dari pagi senang, biasanya anak akan jadi lebih mudah senang pada waktu selanjutnya.

4. Rencanakan durasi kerja dan berapa lama kita akan menghabiskan waktu bersama dengan anak

Ini harus diulang lagi, bahwa membawa anak ke kantor itu bisa menjadi tantangan tersendiri. Selain kita bertugas untuk mengawasi anak, kita juga bertanggung jawab buat pekerjaan di hari itu. Kalau seharian penuh meeting, mendingan kita menghindari waktu ini buat bawa anak ke kantor.

Seandainya memang waktu itu urgent alias penting banget, coba carikan orang yang bisa menggantikan kita untuk mengawasi anak. Kalau bisa sih, orang ini sudah cukup dekat dengan anak. Bahkan, misalnya memungkinkan, kita bisa mulai mencicil pekerja pada malam sebelumnya.

5. Tanyakan kepada anak soal perasaannya setelah ikut pergi ke kantor

Selain jadi pengalaman buat kita, anak juga jadi punya pengalaman yang baru, lho. Karenanya, penting juga buat kita untuk bertanya soal perasaan dan pengalamannya pada hari ini. Kita bisa memulainya dengan bertanya apakah dirinya senang atau tidak di kantor tadi.

Kalau anak bisa kooperatif, kita harus bisa memberikan apresiasi pada anak. Sehingga ini bisa menjadi motivasi agar anak bisa lebih kooperatif kalau diajak ke kantor lagi. Bisa lewat acungan jempol, atau bisa  dalam versi yang panjang dengan mengajak anak ngobrol. Contohnya, 'Horee tadi adik di kantor nggak rewel, ya. Hebat.' Atau saat anak mau diajak ke toilet dan nggak ngompol, kita bisa berkata, 'Wah tadi adik pipisnya di toilet, pinter yaa..'

Mengajak anak ke kantor nggak selalu jadi pilihan yang buruk, kok. Selama anak bisa diajak kooperatif, kita justru bisa membawa pengalaman lain yang menyenangkan buat anak. Dari sini, kita jadi bisa memberi tahu anak mengenai apa yang kita lakukan.

Harapan kita sih, agar kedepannya, anak jadi lebih mengerti mengenai pekerjaan itu sendiri. Lingkungan yang baru juga bisa sekaligus mengajarkan anak soal beradaptasi. Jadi, sama seperti kita yang menerima tantangan, anak juga punya tantangannya sendiri. Untuk itu, jangan lupa sounding dan berikan apresiasi buat anak, ya.

 

 

 

 

 

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami