Urusan jodoh, kita memang gak bisa tebak ya. Selain karena pilihan
kita sendiri, Tuhan juga punya otoritas buat memakai orang yang ada dalam hidup kita buat mengasah dan membentuk kita. Hal ini termasuk pasangan kita.
Apakah kamu salah satunya yang menikahi pasangan yang secara kerohanian
rasanya gak sebanding denganmu? Apakah kamu sering bertanya ke Tuhan kenapa pasanganmu terlalu cuek dengan kehidupan rohaninya?
Saat dalam kondisi ini, ingatlah kembali bahwa prinsip pernikahan
yang dituliskan dalam Alkitab adalah bahwa sebagai suami, kamu harus tetap
mengasihi istrimu sebagaimana Kristus mengasihi gereja (Efesus 5: 25). Dan
sebagai istri, kamu harus memperlakukan suamimu dengan hormat sebagai kepala rumah tangga (Efesus 5: 22-23; 1 Petrus 3: 1).
Dan dalam kondisi ketika pasanganmu gak peduli dengan hal-hal berbau rohanipun, sebagai pasangan kamu harus menunjukkan sikap itu setiap hari. Karena dengan itu, Tuhan bisa bekerja melembutkan hatinya dan membawanya mau mengenal Tuhan.
Baca Juga:
Gak Ada yang Lebih Seksi Dari Punya Suami yang Rajin Berdoa
Ternyata Satu Kebiasaan Ini Bisa Rusak Hubungan Suami Istri Loh!
Rasul Paulus menasihatkan, sebagai orang beriman kita harus bekerja lebih keras.
“Kepada
orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara
beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup
bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada
seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau
hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu...Sebab
bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan
menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?” (1 Korintus 7: 12-13, 16)
Prioritas pertama kita sebagai pasangan adalah untuk membangun
kerohanian pasangan dan juga menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kita (1 Korintus 7: 14).
Dalam prosesnya, gak akan mudah memang untuk menjalani bahkan
menghadapinya. Mencoba memengaruhi pasangan untuk lebih dekat dengan Tuhan akan jadi hal yang sulit karena perbedaan pandangan diantara kalian.
Karena itu, sangat disarankan untuk tetap bersikap realistis.
Jangan pernah menuntut dan memaksa pasangan untuk mengikuti apa yang kamu
minta. Kalau memang kamu mau lihat dia hidup dalam Tuhan, lakukanlah dengan kasih, rasa hormat, dan teladan hidup.
Ada 5 cara yang bisa kamu jalani saat hidup bersama pasangan yang gak peduli sama Tuhan.
1.Tetaplah sabar. Cobalah untuk mengingat kalau Tuhan juga mengasihi
pasanganmu. Saat ini, Dia mungkin sedang membawa pasanganmu dalam proses
perjalanan spiritual yang gak kita sadari. Dia juga mungkin memilih untuk
memakaimu dalam proses ini. Karena itu, jangan memaksa pasanganmu untuk hidup
dalam Tuhan. Dia hanya mau memakai hidupmu sebagai cerminan anak Tuhan. Jadi, sabarlah menjalani hidup bersama dia semampu yang kamu bisa.
2. Jadilah teladan iman. Perilaku kita bisa mengubah dan juga bisa membuat pasangan jauh
lebih buruk. Karena itu, mulailah mengoreksi apakah kehidupan rohanimu sudah jadi teladan bagi pasangan atau tidak?
3. Menjadi asli. Kita tak perlu membagikan iman kepada pasangan. Selama kamu menjalani
hidupmu dengan tulus dan jujur, tanpa pura-pura, pasanganmu akan menilai sendiri siapa Tuhan yang hidup dalam dirimu.
Keaslian bisa sangat berkuasa menyentuh hati pasanganmu dan
mengubahkan pola pikirnya tentang Tuhan. Karena pasangan yang berjuang dengan masalah iman membutuhkan pasangan yang kuat dan lemah lembut dalam iman.
4. Tetap hidup seimbang. Dalam hidup ini, kita harus menjalaninya dengan
seimbang. Karena saat kita menunjukkan kalau kita terlalu rohani, pasangan kita
malah akan menganggap kita orang yang tidak realistis. Alih-alih mau mengenal Tuhan,
pasangan malah akan mengkambinghitamkan Tuhan dalam setiap hal yang terjadi dalam pernikahan kalian.
5. Cari tahu alasannya. Luangkan waktu untuk mencari tahu dan memahami alasan kenapa
pasanganmu seolah sangat anti dengan hal-hal yang berbau kerohanian. Bisa jadi dia
punya pengalaman gak enak di masa kecil, atau dia pernah mengalami perlakuan gak menyenangkan dari orang-orang percaya dan sebagainya.
Tentu saja Alkitab menyampaikan kalau kita gak berhak menghakimi
orang lain (Matius 7: 1). Kadang dalam pernikahan, kita cenderung menghakimi karena
apa yang kita tahu tentang pasangan kita. Hanya Tuhan yang bisa tahu isi hati setiap
orang.
Dan selain dari lima hal di atas, hal yang gak kalah penting
untuk kita lakukan adalah terus berdoa. Doakanlah supaya suatu saat nanti, pasanganmu
mengalami kasih Tuhan yang sejati dan pengalaman ini membawanya kembali kepada kehidupan
yang berkemanangan dalam Tuhan.