#KataAlkitab - Mengenalkan Kristus Pada Penderita Down Syndrome, Pdt. Mahayoni S.H, M.H
Sumber: JC CHANNEL

Kata Alkitab / 5 November 2019

Kalangan Sendiri

#KataAlkitab - Mengenalkan Kristus Pada Penderita Down Syndrome, Pdt. Mahayoni S.H, M.H

Inta Official Writer
2955

Down syndrome adalah kelainan genetic yang terjadi ketika bayi dalam kandungan memiliki kelebihan kromosom. Kelebihan kromosom inilah yang menyebabkan gangguan belajar dan ciri fisik tertentu. Beberapa orang dengan sindrom ini mungkin bisa melakukan berbagai aktifitas sendiri layaknya orang normal, sementara yang lainnya, membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus dirinya sendiri.

Penderita down syndrom biasanya cenderung mengalami kesulitan dalam pemahamannya. Lalu, apakah mungkin orang yang punya down syndrome ini bisa memuliakan nama Tuhan, seperti orang normal lainnya?

Bersama dengan Pdt. Mahayoni, yuk kita bahas soal bagaimana cara mengenalkan Yesus kepada anak-anka yang down syndrome.

Dulunya, down syndrom disebut sebagai mental retadation. Kini, kelainan kromosom ini disebut sebagai intellectual disability. "Jadi kemampuan atau masalah dari intelektual atau kognitif anak karena berbagai sebab, misalnya karena makanan, bisa karena pola hidup, atau genetika, bisa juga karena transfusi darah dalam waktu yang lama," ungkap Pendeta Mahayoni yang kini melayani di Abbalove Lippo Cikarang.

Jumlah orang yang mengalami down syndrome ini semakin lama, semakin banyak sekarang ini di sekitar kita. Mereka sangat dekat dengan kita, sehingga kemudian, akan timbul pertanyaan soal, bagaimana sih, kita sebagai orang percaya, bisa menolong mereka.

Dalam down syndrome sendiri, terdapat tiga golongan. Urutannya adalah mampu didik, mampu latih dan mampu rawat. Sebenarnya, buat mampu didik ini sebenarnya sama dengan kita, tetapi mereka punya keterbelakangan. Meski demikian, penderitanya bisa dilatih semua, sehingga dia disebut sebagai mampu dididik.

Sementara pada golongan mampu latih, mereka bisa dilatih dengan terbatas, misalnya latihan menjahit, latihan input datam atau latihan melakukan sesuatu yang sifatnya rutin. Penderita down syndrome dalam golongan mampu rawat sebaiknya tidak menjadi beban buat kita, mereka bisa diajarkan untuk bisa merawat dirinya sendiri. Misalnya memandikan diri, melakukan hal-hal yang sedrhana sendiri. Sehingga nantinya, mereka bisa melakukan semuanya sendiri, dan bisa menjadi mandiri.

Kepada yang mampu didik, sebenarnya dalam mengenalkan Kristus kepada mereka itu sama seperti mengenalkan kita pada orang biasanya. "Justru kadang-kadang dia harus kita perlakukan tidak berbeda. Di sekolah khusus kadang kala membuat anak itu kadang-kadang merasa berbeda," ungkap Pendeta Mahayoni.

Buat keluarga juga, Pendeta Mahayoni mengimbau untuk bisa memperlakukan mereka sama dengan orang biasa lainnya. Hanya saja, untuk mengenalkan Kristus, kita perlu telaten dan sabar.

Buat golongan mampu latih dan mampu rawat, dianggap cukup sulit untuk bisa mengajarkan mereka pada hal-hal yang bersifat teoritis. Namun kita sebagai orang percaya harus meyakini bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semua bisa dikerjakan.

Dalam Yohanes 9:1-5 berkisah soal orang buta, murid-muridnya bertanya kepada Yesus, 'dosa siapakah ini, apakah ini karena dosa orang tua, atau dosa anak itu?'

"Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: ‘Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?’

Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

Dari ayat di atas, Yesus mengatakan kalau justru dari orang-orang yang seperti inilah pekerjaan Allah harus dinyatakan, karena Kristus adalah Terang Dunia. Artinya, sikap kita adalah untuk datang menolong mereka.

Yesus pernah berkata kalau diriNya datang untuk yang sakit dan terhilang. Dan inilah mereka yang terhilang, dimana secara dunia level kemampuan mereka, intelektual mereka terbatas, dan Kristus menerima itu.

Dan nggak ada yang namanya kemustahilan di dalam Yesus. Mujizat itu bisa terjadi. 1 Korintus 15:33, "Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati."

Kita diajarkan kalau keterbatasan kita itu hanyalah sementara. Bersama mereka lah, karya Tuhan akan dinyatakan.

Ketika kita dikaruniai anak yang mengalami down syndrome

Kita harus ingat soal perkataan yang dinyatakan oleh Rasul Paulus, bahwa ada duri di dalam daging. Kita percaya kalau nggak ada yang sempurna di dunia ini. Kalau itu terjadi pada kita, satu hal yang harus kita lakukan adalah bersyukur.

Artinya, anak ini diijinkan oleh Tuhan untuk hadir ditengah-tengah kehidupan kita. Kita harus bisa memberikan waktu kepada anak, agar mereka bisa bertumbuh sesuai dengan kemampuan dan perkembangannya, sesuai dengan tingkatannya.

Nah kalau kamu mau nonton video lengkapnya, yuk klik linknya pada gambar di atas.

 

Sumber : JC CHANNEL
Halaman :
1

Ikuti Kami