Hai Para Pria, Apakah Kamu Seorang Petinju Atau Mediator?
Sumber: boxing News

Single / 1 November 2019

Kalangan Sendiri

Hai Para Pria, Apakah Kamu Seorang Petinju Atau Mediator?

Lori Official Writer
1688

Yang satu melayangkan tinju. Yang satu mengamati.

Yang satu menyerang. Yang satunya hanya diam.

Yang satu mengejar. Yang satunya duduk tenang.

Begitulah perbedaan antara seorang petinju dan seorang Mediator.

Apa kamu salah satu diantaranya?

Siapa kamu? Petinju kah? Atau mediator? Atau kamu bukan kedua-duanya?

Mari mengenali siapa itu petinju dan mediator.

1. Petinju Itu Lebih Berani Sedang Mediator Memilih Diam

Seorang petinju biasanya akan masuk ring. Dia menghadapi lawan di depan. Dia berjuang melindungi diri dengan menyerang. Dia terus maju dan melayangkan pukulan. Dia mengeluarkan semua kekuatan demi melindungi diri. Dia berjuang untuk menang.

Sementara mediator biasanya hanya duduk di atas sofa yang empuk. Dia gak perlu takut karena gak ada lawan yang menghadapinya. Pikirannya kadang fokus kadang gak. Dia cenderung terbuka dengan semua hal. Dia banyak menghabiskan waktu untuk merenung.

2. Petinju Tidak Kuatir Sedang Mediator Suka Menimbang

Seorang petinju yang terampil bebas dari kekuatiran dirinya. Dia gak punya rasa takut. Dia terus berkelahi dengan mahir. Dia menerima pukulan dan mendaratkannya di bagian tubuh lawannya. Saat mendapatkan pukulan, seorang petinju malah merasa jauh lebih bersemangat. Karena dia termotivasi untuk tidak mau kalah. Satu-satunya tujuannya di atas ring adalah menjadi pemenang.

Sementara seorang mediator, dia lebih bersikap tenang. Dia lebih memilih mengikuti pikirannya.

Uniknya, ada orang yang memilih untuk menjadi kedua-duanya. Dia bisa jadi seorang mediator yang berani masuk ke dalam ring. Dia mencoba untuk membela dirinya sendiri, entah itu di tempat kerja atau saat menghadapi kekasihnya. Tapi di sisi lain, tindakan nekad itu membuatnya sedikit kuatir karena takut akan melukai seseorang.

Sementara ada juga tipe petinju yang terlalu agresif dimana dia akan selalu melihat semua hal sebagai medan pertempuran. Dia akan terus meninju tanpa melihat tujuan dan situasi. Kadang dia bahkan bisa lepas kendali.

Apakah kamu seorang pria boxer atau mediator?

Siapa kamu hari ini juga sangat ditentukan oleh bagaimana kamu menjalani masa-masa kecilmu dulu. Karena pola didikan berpengaruh besar dalam membentuk pola pikir.

Misalnya, seorang anak yang gak mendapatkan cukup kasih sayang dari ayahnya. Atau seorang anak yang suka dicerewetin atau pusat pelampiasan ibunya. Atau seorang murid yang suka dihukum gurunya. Anak manapun yang pernah mengalami hal-hal semacam ini akan tumbuh dengan pola ingatan pahit di masa lalu. Sehingga membuatnya mungkin sedikit lebih penakut, atau sedikit lebih keras atau juga lebih jahat. Dalam hal ini, anak gak punya kontrol diri.

Sebagai seorang pria, renungkanlah hal ini.

Jika kamu adalah seorang petinju, berpikirlah tentang kenapa kamu harus meninju dan untuk apa kamu berada di atas ring. Jangan menghabiskan seluruh tenagamu untuk pertarungan yang tidak berguna.

Seorang petinju profesional, akan bermain dengan baik dimana setiap tenaga yang dikeluarkan berasal dari motivasi yang murni.

Sekalipun petinju kalah dan tidak membawa pulang pialanya, tapi setidaknya ada pelajaran yang bisa dipetik dari pertarungan yang baru saja diselesaikannya.

Jadi kalau kamu adalah seorang petinju, beranilah masuk ke dalam ring dan bertarunglah dengan hati yang murni.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami