Dalam pernikahan,
masalah bisa terjadi. Mulai dari keuangan, dan kesalah pahaman. Tapi,
dalam pernikahan Kristen, pernah nggak sih suami kamu berjalan dan memimpin anak-anak dan dirimu keluar dari jalur atau kehendak Allah.
Kemudian kita berusaha untuk mengambil kendali dalam
pernikahan kamu, dan mulai memimpin pernikahan dengan cara kamu karena merasa bahwa kepemimpinan suami tidak layak di ditiru. Secara sadar tidak sadar!
Padahal, sebagai isteri kita harus berbicara kepada mereka dan
menyampaikan rahmat Tuhan dan memberikannya penyemangat supaya dia berusaha
hidup di dalam panggilan Tuhan. Tapi kadang, kita memiliki rasa takut untuk melakukannya,
akhirnya semakin lama suami kita mengecewakan kita dengan caranya memimpin, dan mereka gagal dalam memimpin dan mulai mengalami kekacauan dalam pernikahan.
Sadarilah, bahwa kepemimpinan adalah masalah spiritual
Hal ini diberitahukan dalam Alkitab,
"Dan
rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. Hai
isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah
kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang
menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus,
demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu." (Efesus 5:21-24)
Pahamilah tekanan yang suamimu alami
Kamu harus memahami betapa sedihnya mereka ketika mereka
melakukan kesalahan ketika Tuhan membawa mereka ke arah tertentu, betapa
hancurnya hati mereka ketika keputusan akhir mereka akhirnya merugikan kamu sebagai isteri dan keluarga mereka.
Percayalah bahwa suamimu merasakan perasaan yang sama sedihnya
dengan apa yang kamu rasakan, bahkan lebih sedih dan buruk. Kamu harus memahami hal itu.
Tapi bagaimana jika kamu sudah menghadapi masa itu
bertahun-tahun? Suami kamu terus menerus melakukan kesalahan. Apa yang harus kamu lakukan sebagai isteri? Mengeluhkah?
Tidak. Allah ingin kamu bermitra dengan suami kamu dan terus
mendorongnya untuk memimpin dalam cara yang Allah rancang untuknya. Inilah cara yang bisa kamu lakukan untuk mempraktikkannya!
1. Berikan masukan dengan cara yang lemah dan lembut serta anggun
Masukan dan saranmu sangat berharga sekali buat suamimu, tapi
gimana cara kamu memberikannya masukan dan saran sangat berdampak kepada perbedaan yang akan terjadi.
Jika kamu memberikannya masukan dengan cara menghakimi, maka
itu akan membuatnya marah dan tidak menghasilkan apa pun. Tapi jika kamu
memberikan masukan dengan cara yang lembut, mengerti apa yang dia alami, masuk
ke dalaman pikiran dan perasaannya kemudian berdiskusi bersama dan jangan
memaksakan saranmu. Biarkan saran itu mengalir dengan caramu yang lembut dan kasihmu.
Kadang, masukan dan saran yang kamu kasih ke suami bukan penyelesaian, dan kadang nggak dia jalankan namun yang jelas, apapun itu asal masalahnya bisa diselesaikan secara damai.
BACA JUGA : 6 Kekuatan Yang Tuhan Ingin Kamu Terima Dalam Melewati Pernikahan Yang Sulit Sekali!
2. Berdoalah untuk dia, terus menerus berdoa.
Suami kamu perlu tahu bahwa kamu selalu ada untuknya. Jika
kamu nggak bisa mengatakan, "Saya setuju dengan kamu, sungguh' maka
berdoalah untuk rohnya agar tunduk sehingga kamu bisa menemuinya dan berkata, " Karena kamu adalah suamiku, maka aku akan menghormati keputusanmu."
Jadi berdoalah untuknya dan segala keputusan yang dia ambil, setiap langkah.
3. Pujilah suamimu tanpa syarat
Pada umumnya, pria akan terus menerus melakukan apa yang
menurut mereka baik. Jadi, penting agar kamu memuji kemampuannya dalam memimpin, bahwa ketika kamu ngggak setuju dengan caranya memimpin.
Yang, mungkin ada saat dimana dia tak lagi memimpin dengan
efektif, tapi temukanlah sesuatu yang bisa kamu puji, seperti inisiatifnya,
keberaniannya dalam mengambil langkah atau keinginannya untuk melakukan hal yang terbaik.
Saat da melangkah keluar dan memimpin, dia perlu tahu bahwa kamu dan dia adalah sebuah tim.
4. Teruslah mengampuni
Karena suami kamu nggak sempurna, sadarilah itu. Dia akan
terus mengecewakan kamu, sama seperti kamu yang tidak selalu bisa memenuhi
harapannya. Karena itu, penting untuk diingat bahwa rahmat Tuhan adalah perekat
yang menyatukan kamu berdua. Teruslah berusaha melakukan yang terbaik untuk keluarga kalian dan saling mengampuni setiap saat.
Oleh karena itu, jadilah isteri yang selalu membantu suami
bangkit kembali ya. Ketika kamu melakukan ini, itu artinya kamu mengasihi suami
sama seperti Tuhan.