Intermittent fasting 16:8 biasanya dilakukan dengan hanya makan selama 8 jam sehari. Sementara puasanya dilakukan selama 16 jam.
Dikenal dengan sebutan intermittent
fasting, pola diet ini menjadi sangat populer baru-baru ini karena diklaim sangat
aman bagi kesehatan. Banyak dari kalangan artis sendiri ikut menjalani diet ini, salah satunya artis Hollywood Jennifer Aniston.
Diet ini sendiri dicetuskan oleh David Zinczenko dan kepala editor
majalah kesehatan Men’s Health Peter Moore lewat sebuah buku berjudul ‘8 Hour Diet’.
Mereka menyarankan bahwa jam puasa yang lebih panjang dari
makan akan memberikan tubuh waktu yang dibutuhkan untuk memproses makanan dan membakar lemak di dalam tubuh.
Meskipun diberi waktu makan selama 8 jam, bukan berarti bebas
memakan makanan apa saja sepanjang waktu itu. Sebaliknya, selama waktu makan mereka
yang menjalani diet ini diharapkan bisa menyeimbangkan antara makan dengan memberi waktu tubuh untuk memproses pembakaran lemak.
Para ahli diet sendiri menyarankan untuk hanya mengkonsumsi jenis-jenis
makanan tertentu selama 8 jam, seperti daging, telur, produk susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan kedelai sebisa mungkin sepanjang waktu itu.
Sementara selama 16 jam puasa, mereka yang menjalani diet ini hanya bisa minum air mineral, teh dan kopi saja.
Baca Juga:
5 Jenis Makanan Sehat dan Seimbang yang Tepat Untuk Buka Puasa
Kamu yang Lagi Ikutan Diet Ketogenik, Ada Baiknya Atur Pola Makanmu dengan Pilihan Ini
Selain menurunkan berat badan, 16: 8 intermittent fasting juga bermanfaat untuk beberapa hal ini, diantaranya:
1. Membantu mengurangi risiko kanker
Kanker jadi penyakit yang paling ditakuti di masa ini. Ada banyak orang harus menerima akhir hidupnya karena terserang kanker.
Untungnya, dengan menjalani pola diet intermittent maka risiko
kanker bisa diatasi. Hal ini terjadi karena pola makan diet ini dianggap aman untuk menghindari tubuh dari pola makan yang tidak sehat.
Selama makanan dalam tubuh sehat dan gaya hidup seimbang, maka risiko kanker akan mampu dihindari.
2. Mengurangi risiko serangan jantung
Serangan jantung adalah penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia.
Namun dengan menjalani puasa ini, risiko serangan jantung pada seseorang bisa dicegah sedini mungkin.
3. Meredakan stress
Stress bisa jadi penyebab seseorang mengalami beragam kondisi penyakit kronis.
Tapi dengan menjalani diet intermittent, stress bisa diatasi
dengan baik. Hal ini terjadi karena masa puasa yang dijalani membuat tubuh
mampu melepaskan penumpukan radikal bebas dalam tubuh yang merupakan penyebab stress oksidatif.
4. Mengurangi peradangan atau infeksi
Penelitian juga menemukan bahwa puasa intermittent membantu menyembuhkan
infeksi atau peradangan yang bisa menyebabkan sejumlah penyakit seperti diabetes, sclerosis dan infeksi pencernaan.
Peradangan sendiri bisa terjadi karena pertumbuhan sel atau
monosit dalam darah berkurang. Dan dengan menjalankan puasa intermittent, tubuh
diberikan waktu untuk memproduksi monosit dalam tubuh dan melawan segala jenis infeksi yang mulai muncul.
5. Baik bagi kesehatan otak
Makanan sehat yang masuk ke dalam tubuh sangat menentukan kesehatan otak.
Sebuah studi menemukan bahwa pola puasa ini membantu tubuh memproduksi
sel-sel baru yang berguna memperbaiki fungsi otak.
Tapi untuk bisa memperoleh fungsi diet ini dengan maksimal, sangat
dianjurkan untuk memenuhi nutrisi dan olahraga yang cukup. Dan yang paling
penting, puasa ini bukan hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan, tapi
juga berguna untuk menjaga kesehatan di dalam tubuh.