Bagaimanapun Tuhan memanggil kita bekerja sebagai bentuk invansi surga di bumi.
Paulus menyampaikan dengan jelas tentang hasil pekerjaan kita di bumi tidak pernah ada yang sia-sia.
“Karena
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15: 58)
Paulus bicara bahwa pekerjaan kita adalah ladang untuk bermisi dan menyebarkan injil. Meskipun dia gak menyampaikan hal itu secara terang.
Ada 4 definisi kerja yang dijelaskan dari ayat ini yaitu:
1. Kerja itu bermanfaat
Apapun yang kita kerjakan, entah itu memasak, membangun,
mengajar, menulis, mengasuh, mengelola proyek atau merawat taman adalah hal
yang bermanfaat. Bahkan semua pekerjaan ini menjadi bentuk pelayanan kita kepada Tuhan.
Kebanyakan orang berpikir kalau mereka mengerjakan hal yang gak
penting. Sebenarnya justru apa yang kita lakukan itu penting untuk saat ini maupun di masa mendatang.
2. Kerja adalah bentuk latihan
Pekerjaan kita adalah lahan latihan kita.
Alkitab menyampaikan kalau Allah memberi manusia panggilan yaitu
untuk memerintah, memelihara dan mengembangkannya. Dan itulah yang kita sebut dengan dilatih untuk mengerjakan tujuan akhir kita.
3. Kerja itu bersifat abadi
Beberapa pekerjaan baik yang kita lakukan sebenarnya diperhitungkan di surga.
Dalam Wahyu 14, kita bisa baca kalau orang mati akan beristirahat dari pekerjaan mereka karena apa yang mereka sudah lakukan di dunia.
Memang aka nada pekerjaan manusia yang tidak akan bertahan sampai harinya Tuhan akan datang. Dan hal itu tidak hanya akan menghalangi dunia baru Tuhan terjadi. Pekerjaan itu diantaranya perang, kekerasan, eksploitasi, korupsi, kerusakan lingkungan, kerakusan, kemabukan dan sebagainya.
Baca Juga: Kebanyakan 8 Alasan Utama Ini yang Bikin Banyak Orang Tergerak Berdonasi Untuk Gerejamu
4. Kerja itu diperhitungkan Tuhan
Semua pekerjaan baik yang dilakukan saat ini akan diperhitungkan Tuhan kelak saatnya tiba.
Seperti cerita dalam Lukas 19, bekerja itu diibaratkan dengan
bagaimana seorang tuan memberikan masing-masing pelayannya sejumlah uang. Dan setelah sang tuan kembali, dia menagih hasil pekerjaan hambanya.
Sama dengan kisah ini, setiap kita yang bekerja dengan baik akan memperoleh imbalan yang baik pula. Tuhan tidak akan pernah berlaku tidak adil kepada orang-orang yang taat. Dia justru akan mempercayakan pekerjaan yang lebih besar kepada mereka yang rajin.
Sumber : Jawaban.com