Keputusan Presiden Jokowi memilih Menteri Agama dari kalangan militer rupanya membuat kalangan kiai kecewa.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan kalau para
kiai berpikir menteri agama dari kalangan militer hanya akan menumpulkan
pemahaman agama. Yang pada akhirnya bisa berujung pada munculnya ekstrimisme. Apalagi
di tengah kondisi seperti saat ini dimana Indonesia dipandang sedang dalam situasi darurat radikalisme.
“Para kiai paham Kemenag harus beradadi garda depan dalam
mengatasi radikalisme berbasis agama. Namun para kiai tak habis mengerti terhadap pilihan yang ada,” kata Robikin Emhas, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU.
Namun Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi sendiri menyampaikan
dengan tegas bahwa dirinya dipilih bukan hanya sebagai menteri agama Islam saja.
Dia menilai bahwa sebagai menteri agama yang dipilih Presiden, artinya dia bertugas untuk menjadi menteri bagi seluruh agama yang diakuidi Indonesia.
“Kita harus sepakat bahwa teman-teman, Pak Fachrul menteri
agama ya, iya tapi saya bukan Menteri Agama Islam, saya Menteri Agama Republik Indonesia. Di dalamnya ada agama-agama lain,” terangnya.
Terkait latar belakangnya, Fachrul menyadari betul bahwa
dirinya memang tidak berasal dari sekolah agama seperti pesantren. Namun, dia mengakui
bahwa dirinya dibesarkan dari lingkungan dengan nilai-nilai agama Islam yang
kuat. Seperti diketahui, dia lahir dan besar di Provinsi Banda Aceh, yang notabene
merupakan wilayah mayoritas agama Muslim yang ketat. Ditambah dengan fakta bahwa
posisi menteri agama dari kalangan militer tidak hanya terjadi sekali ini saja.
Hal serupa juga pernah terjadi saat terpilihnya Tarmizi Taher dan Alamsyah Ratu Perwiranegara.
Menurut hemat Jawaban.com,
persoalan siapa yang dipilih oleh Presiden dalam kabinetnya adalah hak prerogatif
presiden sendiri. Dan tentu saja sebagai pemimpin negara, dia sudah memutuskan hal
tersebut dengan matang dan teliti.
Jadi, tugas kita untuk mengawal dan mendukung tugas mereka selama
periode lima tahun ke depan. Supaya kita bisa mendapati terjadinya beragam terobosan
baru melalui kabinet kerja saat ini.