Dianggap Wajar, Ternyata Kebiasaan Ini Merusak Hubungan Pernikahanmu!

Marriage / 22 October 2019

Kalangan Sendiri

Dianggap Wajar, Ternyata Kebiasaan Ini Merusak Hubungan Pernikahanmu!

Naomii Simbolon Official Writer
2092

Di jaman sekarang ini, segala sesuatu gampang banget diakses dan dilihat. Karena. rata-rata orang memutuskan untuk menjadi apa adanya di depan teman-teman bahkan di depan umum.

Mungkin beberapa dari kita pasti pernah melihat sebuah pernikahan yang dimana pasangan satu sama lain berperilaku buruk. Memang nggak buruk-buruk banget tapi memiliki kebiasaan yang buruk secara emosional, satu sama lain.

Tragisnya, mungkin mereka yang kamu lihat tidak menyadari bahwa kebiasaan mereka itu menyakitkan satu sama lain.

Apakah kamu dan pasangan demikian? Berantem dan berusaha didengarkan satu sama lain, sehingga kericuhan mulai terjadi.

Ketika berdebat dengan suami/isteri, pernah nggak sih kamu memberi ruang kepada pasangan kamu untuk berbicara dan menyampaikan maksud mereka? Atau kalian hanya terus menerus berusaha menang dan didengarkan?

Jika begitu terus, maka artinya kalian sedang mengembangkan beberapa kebiasaan buruk yang mempengaruhi pernikahan kalian. Mungkin kelihatannya kecil tapi itu berarti kalian saling melindungi diri sendiri dan menyebabkan banyak bencana dalam pernikahan kalian.

Yang terjadi, perilaku buruk tersebut terus menerus terulang lagi dan lagi, dan dilakukan berulang kali sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang merusak hubungan yang sehat.

Inilah beberapa kebiasaan dan perilaku buruk yang harus kamu hindari atau kamu jauhkan :

1. Membicarakan pasanganmu sendiri kepada orang lain

2. Menganggu pasanganmu dan hobinya

3. Mempermalukan pasanganmu

4. Memutar mata dan acuh tak acuh kepada pasangan

5. Menuduh pasangan terus menerus dan merasa benar

5 sikap buruk di atas haruslah kamu hindari. Jika pasanganmu adalah orang yang sulit, maka tuntunlah mereka melalui proses perubahan dan itu dimulai dari dirimu sendiri dan iman kita kepada Kristus.

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah." (Efesus 2:8)

BACA JUGA : Menjadikan Suami Super Hero Dalam Keluarga. Begini Caranya, Biar Tetap Harmonis!

Mungkin, beberapa hal dibawahini mungkin bisa kamu lakukan untuk menyentuh dan mengubah pasangan kamu menjadi lebih baik :

Pertama, sepakatilah dengan pasanganmu bahwa perilaku buruk itu perlu di ubah.

Renungkan dan lihatlah perilaku buruk kalian dan sepakati untuk mengubah itu. Tahu nggak sih bahwa kau tidak akan pernah berubah jika kamu dan pasangan tidak menyadari perilaku buruk apa yang perlu banget untuk diubah.

Kamu tidak bisa menuntut pasangan kamu untuk berubah jika dia tidak menyadari kesalahan dan perilaku buruknya.

Kedua, sepakatilah perilaku buruk yang kamu targetkan untuk diubah. Mungkin kamu bisa mendapatkan bantuan dari konselor pernikahan, dan temui atau sepakati perilaku yang mana yang paling menyakitkan dan kenapa atau bagaimana itu bisa menyakitkan, kemudian sepakati untuk mengubah perilaku itu bersama-sama demi pernikahan kalian lebih harmonis.

Ketiga, setujui untuk menghadapi perilaku buruk tersebut dengan rahmat Tuhan.

Setelah kamu menemukan perilaku yang menyakitkan tersebut, maka saatnya untuk menyepakati bahwa kalian harus ramah ssatu sama lain. Mengakui bahwa tidak satupun diantara kalian yang sempurna, pasti pernah melakukan kesalahan. Itu sebabnya kalian harus sama-sama bertumbuh dengan kasih karunia dari Tuhan.

"Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan." (Galatia 6:1)

Pada akhirnya, sepakatilah gimana kamu akan meminta pertanggungjawaban satu sama lain atas perubahan yang terjadi. Mungkin ini adalah usaha yang sedikit lebih rumit dan harus kamu lakukan dengan izin satu sama lain.

Jadi, buatlah pernyataan isyarat satu sama lain, seperti "Apakah kalian bisa terbuka dengan sedikit lemah dan lembut, apakah kalian bersedia terbuka satu sama lain secara langsung jika ada kata-kata yang menganggu?"

Sangat mudah mengembangkan kebiasaan buruk. Tapi untungnya, kebiasaan buruk itu dapat dihilangkan dan diganti dengan kebiasaan yang sehat dan penuh kasih sayang.

 

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami