9 Prinsip Buah Roh Dalam Menghadapi Kondisi Keuangan, Yuk Merdeka Finansial! (Bagian 2)
Sumber: The Wayward Home

Finance / 21 October 2019

Kalangan Sendiri

9 Prinsip Buah Roh Dalam Menghadapi Kondisi Keuangan, Yuk Merdeka Finansial! (Bagian 2)

Lori Official Writer
2512

Di artikel sebelumnya dijelaskan bahwa 9 buah roh yang tertulis dalam Galatia 5 rupanya berguna dalam kehidupan keuangan kita.

Buah roh ini bisa membantu orang-orang Kristen dalam menghadapi beragam kondisi kehidupan yang berkaitan dengan uang.

Beberapa prinsip buah roh lainnya bisa dibaca di bawah ini.

#5 Kemurahan

Sikap murah hati bisa jadi tindakan yang disalahpahami. Kemurahan hati ini bisa jadi dimanfaatkan orang lain untuk mencari keuntungan sendiri.

Tapi dalam konteks ini, kita perlu memposisikan kemurahan hati kita dengan cara yang tepat yaitu disertai dengan kebijaksanaan.

Misalnya, kita bisa memberi dengan murah hati tapi juga harus bijaksana dalam menentukan siapa yang pantas kita beri dan siapa yang tidak.

#6 Kebaikan

Kebaikan ditunjukkan dalam bentuk tindakan. Biasanya mereka yang baik hati akan melakukan sesuatu untuk orang lain karena dorongan dari hati.

Kita gak hanya hidup untuk mencari uang. Tapi kita juga perlu mengembalikan apa yang kita dapatkan untuk orang lain sebagai ucapan syukur. Seperti, membantu anak-anak kurang mampu, orang sakitm pendidikan atau mendonasikan sebagian penghasilan kepada lembaga yang fokus dalam bidang sosial dan kemanusiaan.

Kebaikan apapun yang kita tabur hari ini untuk orang lain pasti akan jadi berkat baik buat hidup kita maupun orang lain.

Baca Juga : 9 Prinsip Buah Roh Dalam Menghadapi Kondisi Keuangan, Yuk Merdeka Finansial! (Bagian 1)

#7 Kesetiaan

“Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” (1 Korintus 4: 2)

Dalam keadaan baik dan buruk kondisi keuangan kita, Tuhan menghendaki kita tetap setia.

Karena kesetiaan adalah salah satu sikap yang membuktikan kita bisa dipercaya oleh seseorang yang memberi kita tanggung jawab itu.

Ada banyak orang yang mulai lupa dengan Tuhan saat mereka sudah kaya. Ada juga yang kerjanya kerap kali mengeluh atas kondisi keuangan yang dia alami. Dua-duanya menunjukkan sikap ketidaksetiaan dan siapapun yang gak setia baik dalam perkara kecil dan besar, mereka pasti gak akan pernah merasa bahagia dan puas dalam hidupnya.

#8 Kelemahlembutan

Kelemahlembutan mirip dengan kebaikan. Dalam beberapa terjemahan, kata lemah lemut digunakan sebagai kata ganti kelembutan.

Dalam kisah Alkitab, Musa adalah contoh dari pribadi yang lemah lembut. Tapi bukan berarti Musa adalah seorang penurut. Baca kisahnya saat dia mulai menyampaikan alasan untuk menolak perintah Tuhan.

Menjadi lemah lembut artinya menyadari sepenuhnya bahwa ada kuasa di dalam dirinya namun tidak menyalahgunakan kuasa itu untuk menguasai orang lain.

Jadi, bersikap lemah lembutlah atas kekayaanmu. Jangan pernah memakai uang yang kamu punya untuk menjatuhkan atau mengambil sesuatu yang berharga dari orang lain.

“Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?” (1 Korintus 4: 7)

#9 Mampu Menguasai Diri

Alkitab tidak pernah menyebutkan utang sebagai hal yang positif. Karena orang yan berutang diibaratkan dengan seseorang yang telah menjadikan dirinya budak bagi orang lain.

Menjalani hidup bebas dari utang adalah sebuah tantangan yang besar. Apalagi jika hal itu dilakukan karena hanya ingin memenuhi keinginan sendiri yang tidak begitu penting.

Satu-satunya cara untuk tidak menjadi budak utang adalah dengan menghidupi buah roh penguasaan diri. Karena dengan sikap inilah kita bisa menahan keinginan daging dan menyingkirkan semua hal-hal yang bersifat duniawi yang membawa kita jatuh dalam utang.

Yuk, mulai menerapkan prinsip-prinsip ini di kehidupan kita sehari-hari kita.

Sumber : Biblemoneymatters.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami