Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Mike Pompeo dalam
pidatonya pada Jumat (11/10), menyampaikan tugas utama seorang pemimpin Kristen
setelah mendapat kritikan bahwa dia dinilai telah melakukan tindakan yang melampui batas, dimana dia dianggap telah memisahkan urusan gereja dan negara.
Dalam kegiatan Asosiasi Konselor Kristen di Nashville, Tennessee, Pompeo menekankan peran utama seorang pemimpin Kristen.
“Saya ingin memakai waktu saya hari ini untuk berpikir tentang apa itu menjadi pemimpin Kristen, seorang pemimpin Kristen di dalam tiga area. Pertama adalah disposisi (tugas surat menyurat). Bagaimana bisa seseorang menyampaikan tentang dirinya sendiri kepada dunia? Yang kedua adalah dialog, berbicara. Bagaimana kita terlibat dengan orang lain di seluruh dunia? Dan ketiga adalah keputusan, keputusa apa yang kita buat,” terang Pompeo.
Baca Juga : Mike Pompeo, Menlu Amerika Ini Ungkap Rahasia Kesuksesan Hidupnya Adalah Yesus
Bersamaan dengan pidatonya, Pompeo juga menceritakan soal bagaimana dirinya aktif dibidang keagamaan saat menjadi mahasiswa di West Point.
“Seperti kebanyakan orang, dan kamu tidak harus mengakuinya hari
ini, tapi seperti kebanyakan orang, saya tumbuh di gereja dimana hubungan saya dengan
Tuhan bukan sesuatu yang penting. Karena saya ditakdirkan untuk masuk dalam
NBA. Tapi seiring bertambahnya usia, saat saya masuk Akademi Militer Amerika
Serikat, ada dua pria muda yang mengundang saya ke sebuah persekutuan Alkitab.
Mereka menjelaskan tentang firman Tuhan kepada saya. Dan setelah beberapa
pelajaran dan pemuridan, mereka membantu saya memulai perjalanan bersama Kristus,” katanya.
Meskipun kondisi Amerika saat ini terbilang kurang baik, namun
Pompeo tak sedikitpun menyinggung terkait hal itu. Dia memilih untuk mengkhususkan hari itu membicarakan soal kekristenan.
“Alkitab memanggil kita untuk ditransformasi oleh pembaharuan
pikiran. Jadi saya membuka Alkitab di meja saya, dan saya mencoba setiap pagi untuk
membaca Alkitab. Saya butuh pikiran saya diperbaharui dengan kebenaran setiap
hari. Dan bagian dari kebenaran itu adalah seperti yang diingatkan anak saya kepada saya, harus selalu rendah hati,” jelasnya.
Lalu di akhir pidatonya, Pompeo mendorong semua hadirin untuk
lebih dulu mengambil waktu pribadi dengan Tuhan setiap hari, sebelum bekerja sepanjang hari.
“Kalian semua harus berdoa saat kalian melakukan pekerjaan
Tuhan, dan saya mau kalian terlibat dalam diplomasi Amerika,” pungkasnya.
Ya, sebagai pemimpin Kristen kita patut memahami apa peran utama
kita. Sehingga kita bisa melakukannya sesuai dengan yang Tuhan mau.