Memberi Dapat Membukakan Pintu Berkat Buat Kita
Sumber: blog.tokopedia.com

Kata Alkitab / 14 October 2019

Kalangan Sendiri

Memberi Dapat Membukakan Pintu Berkat Buat Kita

Inta Official Writer
2777

Beberapa belakangan, saya sering mendengarkan banyak kesaksian soal memberi. Mereka yang memberi, biasanya justru saat sedang berada dalam masa-masa sulit. Bagi mereka, memberi merupakan sebuah langkah iman.

Bukankah hal ini mengingatkan kita pada kisah seorang janda Sarfat yang taat melayani Nabi Elia. Ia bertindak dengan iman yang besar. Ia tahu kalau nabi Elia adalah nabi Tuhan. Bahkan, ketika Nabi Elia minta makanan untuk dipersembahkan padanya, janda itu dengan kerelaan hatinya memberikannya.

1 Raja-raja 17: 13

Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu”.

Lewat pemberian dari janda ini, Tuhan memelihara kehidupan dirinya dan anaknya. Ucapan dari Elia pun terjadi, bahwa tepung dan minyak yang dimiliki sang janda tidak berkurang, bahkan dapat mencukupi mereka makan selama beberapa waktu lamanya. (1 Raja-raja 17:15-16).

Lewat kisah di atas, nggak cuma si penerima yang dapet berkat, tetapi juga mereka yang memberi.  Bahkan, mereka yang memberi bisa jauh lebih diberkati.

Saat kita didorong oleh Tuhan utnuk memberi, maka kita menyadari kalau Tuhan telah memberkati kita untuk menjadi berkat. Coba deh kalau kita lihat kembali, betapa senangnya mereka yang telah kita beri saat menerima pemberian kita tersebut.

Untuk itulah, Tuhan pengin kita memberikan lebih banyak lagi pada kita, sehingga kita bisa lebih banyak memberkati orang lagi. Kisah Para Rasul 20:35, "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Ayat di atas sudah sangat jelas memberi tahu kita bahwa ada sukacita dalam memberi. Memberi menjadikan kita pribadi yang lebih bahagia.

Seperti orang tua yang selalu senang saat memberikan anaknya hadiah, Tuhan juga mau memberikan berkatNya buat kita. Dia mau melihat betapa senangnya senyum yang akan kita berikan kepadaNya, saat Dia memberikan berkat kepada kita.

Lukas 6:38, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Ada berapa banyak kesaksian yang kita dengar soal memberi justru membukakan pintu mujizat? Saat kita mendengar perkataan Tuhan, saat Tuhan mengetok pintu hati kita untuk memberi, itulah sebenarnya kerinduan Tuhan agar kita menjadi berkat bagi orang lain.

Seorang hamba Tuhan pernah mengatakan, bahwa kalau sampai pemberian kita menyentuh hati kita, maka disitulah Tuhan juga tersentuh akan pemberian kita.

Mazmur 126:5-6, "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya."

Meski pemberian tidak selalu terjadi dengan cara timbal balik, tetapi inilah contoh dari firman yang telah Tuhan berikan kepada kita. Saat kita memberi, maka pada gilirannya, Tuhan akan memberkati kita, baik secara rohani maupun fisik.

Memberi tidak berarti Tuhan mengambil sesuatu dari kita, tetapi membukakan jalan agar Dia bisa memberkati kita. Memberi membuat kita membuka kesempatan agar Tuhan bekerja dengan cara yang berlawanan dengan akal sehat.

Bahkan, orang dunia pun tahu kalau hal yang nyaman bisa membuat kita terlena. Saat kita terus melakukan hal yang mudah dan nyaman, maka kita tidak akan mengalami berkat dan ketetapan yang luar biasa.

Roh kita dibangun berdasarkan dari setiap langkah iman yang kita ambil, salah satunya adalah melakukan pemberian itu sendiri.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami