Sedih Sekaligus Kasihan, Ayah Ini Ampuni Pelaku Pembunuh Putranya
Sumber: Pressform.com

Internasional / 11 October 2019

Kalangan Sendiri

Sedih Sekaligus Kasihan, Ayah Ini Ampuni Pelaku Pembunuh Putranya

Lori Official Writer
2716

Mantan perwira polisi Dallas bernama Amber Guyger itu menyesali perbuatannya setelah menembak mati seorang pria kulit hitam bernama Botham Jean di apartemennya sendiri pada 6 September 2018 silam.

Penembakan ini sendiri terjadi sebagai kesalahanpahaman yang dilakukan Guyger. Dimana dirinya salah masuk ke dalam apartemen tetangganya dan mengira itu adalah apartemennya sendiri. Saat menyadari ada orang di dalam, diapun segera meluncurkan tembakan.

Akibat perbuatannya, pengadilan menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada Guyger sesuai dengan hasil persidangan pada Rabu, 9 Oktober 2019.

Dalam sidang tersebut, mantan polisi Dallas tersebut mengaku menyesal perbuatannya. Dia juga mengaku kerap diserangan rasa takut yang sangat besar.

"Aku takut dia (Botham Jean) akan mendatangiku dan membunuhku. Aku merasa seperti sepotong omong kosong. Aku benci dengan keadaan dimana aku harus hidup seperti ini dan meminta pengampunan dari Tuhan, dan aku membenci diriku sendiri setiap hari," kata Guyger.

Setelah keluarnya hukuman terhadap Guyger, ayah korban, Bertrum Jean pada hari Kamis, sehari setelah putusan sidang, mengaku tidak puas. Dia berharap pembunuh putranya menerima hukuman yang setimpal. Namun di sisi lain, dia terenyuh dengan apa yang dilakukan oleh putranya Brant Jean yang dengan rendah hati mau mengampuni Amber Guyger.

“Aku merasakan hal sama seperti Brandt. Aku berharap aku bisa memperpanjang kesempatan yang sama..Aku tak ingin melihatnya membusuk di neraka. Aku tidak ingin melihatnya membusuk di penjara,” kata Jean.

Seperti diketahui, dalam persidangan tersebut adik korban penembakan Brandt Jean, dengan emosional menyampaikan pernyataannya kepada korban.

“Aku tidak ingin mengatakan untuk yang kedua atau keseratus kalinya..berapa banyak yang sudah kamu ambil dari kami. Kamu pasti mengetahuinya. Aku harap kamu menyerahkan hidupmu kepada Tuhan atas semua kesalahanmu dan semua hal buruk yang kamu sudah lakukan di masa lalu. Kita masing-masing mungkin sudah melakukan sesuatu yangtak seharusnya kita lakukan. Kalau kamu benar-benar minta maaf, aku memaafkan kamu. Dan aku tahu kalau kamu menyerahkan dirimu kepada Tuhan dan bertanya, Dia akan mengampunimu,” jelas Jean.

Baca Juga : Persis Kayak ISIS, Kelompok Boko Haram Eksekusi Dua Pekerja Sosial Kristen Nigeria. Ngeri!

Saat menyampaikan hal tersebut, semua orang di dalam ruang sidang tiba-tiba menangis. Bukan hanya itu, Jean melanjutkan perkataannya.

“Tapi aku mengasihimu sama seperti orang lain. Dan aku tidak akan mengatakan kalau kamu akan membusuk dan mati (di penjara) seperti kakakku. Sebagai pribadi aku mau yang terbaik untukmu. Dan aku tidak pernah mengatakan hal ini di depan keluargaku atau siapapun. Tapi aku bahkan tidak ingin kamu masuk penjara. Aku mau yang terbaik untukmu. Karena aku tahu itulah yang ingin kamu lakukan untuk Botham. Dan yang terbaik adalah menyerahkan hidupmu kepada Kristus,” terangnya.

Segera setelah itu, Jean meminta ijin kepada Hakim Pengadilan Tammy Kemp dan meminta, ‘Bolehkan aku memeluknya?’ Permintaan inipun dikabulkan oleh sang hakim. Saat itulah Jean dan Guyger berpelukan di depan ruang sidang.

Sang hakim Kemp pun memberikan Guyger sebuah Alkitab sebelum dirinya menjalani hukuman.

Sumber : Christianheadlines.com | Theguardian.com
Halaman :
1

Ikuti Kami