Jangan Dikekang Mam, Tapi Izinkan Anakmu Menjadi Dirinya Sendiri Dengan Cara Ini!
Sumber: sobelathome

Parenting / 10 October 2019

Kalangan Sendiri

Jangan Dikekang Mam, Tapi Izinkan Anakmu Menjadi Dirinya Sendiri Dengan Cara Ini!

Naomii Simbolon Official Writer
2176

Ketika sudah menjadi orangtua gini, kita menjadi benar-benar sadar kalau menjadi diri sendiri itu penting banget ya. Mengekspresikan diri sendiri adalah hal yang benar-benar indah banget, dibanding menjadi orang lain dan terkekang oleh kemauan orang lain.

Sama halnya anak-anak kita, mereka juga ingin menjadi diri sendiri, bebas melakukan apa saja tapi tetap berada dalam koridor kebenaran.

Bingung kan Ma dan Pa mau berbuat apa kalau sudah begini? Gimana caranya sih bikin anak bertumbuh menjadi diri sendiri? Sementara kan menjadi diri sendiri itu nggak mudah dan perlu dibangun.

Nah, ini beberapa cara yang praktis yang harus Mama dan Papa sepakat lakukan dalam pengasuhan untuk si kecil, sehingga dia tetap menjadi dirinya sendiri hingga usia dewasa nanti dan menjadi berkat bagi banyak orang dan pemimpin yang luar biasa hebat.

1. Ijinkan mereka menunjukkan keunikan mereka, jangan sesekali menghukumnya

Biasanya kalau lihat anak kita karaokean di rumah, pengen banget deh rasanya memarahi atau menghukumnya. Berisik!

Ya, begitulah orangtua. Sangat rentan ingin bereaksi, mengubah atau menghukum anak-anak kita ketika mereka melakukan sesuatu yang kita nggak suka.

Padahal, Tuhan sengaja menciptakan dunia ini dengan keanekaragamannya yang begitu indah untuk dinikmati oleh kamu dan anak-anak kamu dengan kreativitas dan kepribadiannya masing-masing.

Kalau memang kamu nggak suka dengan sikap mereka yang terlalu banyak bicara, menegurlah dengan kasih dan bahasa yang tepat.

Misalnya "Kak, kakak pintar banget dalam berpikir dan bicara. Tapi dalam konteks begini, kamu kasih waktu untuk mama menjelaskan dulu ya."

Selain itu, kamu juga harus mendukung mereka dalam hal yang mereka sukai, misalnya mereka suka karaoke. Biarin saja dan mulailah memberinya peluang yang besar untuk hobinya.

"Dek, mau ikutan lomba nyanyi nggak? Suara kamu bagus, ayuk ikutan." Jangan malah,' Duh berisik, jangan karaokean. Mending kerjain PR tuh. Belajar yang rajin dulu baru ngurusin yang lain.'

Ketahuilah bahwa setiap anak memiliki bakat dan mereka diciptakan dengan unik oleh Tuhan dan kamu harus menyadari ini.

2. Berperan aktiflah dalam kehidupan dan semangat anak-anak kamu

Kadang sebagai orangtua, kita berperan pasif terhadap semangat dan gairah anak-anak kita terhadap sesuatu. Bahkan sering sekali, kita hanya memuji mereka dalam kalimat tanpa melakukan apapun.

Untuk membangun kepercayaan diri dan mendorong anak menjadi diri sendiri itu, adalah memotivasi mereka dalam mewujudkan gairah mereka.

Misalnya, kalau mereka suka bernyanyi di rumah, dukunglah mereka dengan membeli microphone karaoke, kemudian mengiringi mereka bernyanyi dengan piano, dan merekamnya serta bertepuk tangan untuk mengapresiasi suaranya.

Sejak kecil, saya sudah suka dengan fashion. Saya suka menggunting pakaian bekas yang tak dipakai kemudian menjahit dengan mesin jahit. Tapi bukannya di dukung oleh orangtua dan dipuji, dia malah mengejek dan menyuruhku mengerjakan hal yang lebih penting menurutnya.

Itu benar-benar mematikan gairahku, dan untuk itu jangan lakukan itu kepada anakmu. Pekalah terhadap mereka, dukung dan jadilah orang yang berperan atas pertumbuhan mereka.

BACA JUGA  : Yuk, Cegah Seks Sebelum Menikah Pada Anak, Dengan Melakukan Sex Education!

3. Kontrollah anak-anakmu dengan bijak dan benar

Ada sebuah kisah tentang seorang anak laki-laki yang berteman dengan kuda liar, kemudian melalui pelatihan dan belajar terus menerus, anak tersebut bisa mengendalikan kuda hingga akhirnya memenangkan perlombaan.

Anak-anakmu itu seumpama kuda liar tersebut. Dia memiliki banyak potensi, kekuatan, dan hasrat. Kalau kamu bisa mengajarnya sehingga mendengarkan suara Tuhan, membantunya mengasah kemampuannya yang unik, dan memotivasinya maka dia akan memenangkan perlombaan yang sudah Tuhan siapkan untuknya.

Jadi, latihlah dia, dorong dia, dan ajari bagaimana dia menjadi lebih baik dan kapan harus mengendalikan dirinya. Tuhan sudah mempercayakan kita anak-anak yang memiliki potensi yang hebat banget, bukankah itu hadiah yang luar biasa?

Kita sebenarnya tinggal merawat, mengasah, melatih dan digunakan di jaman sekarang bukan malah mengabaikannya dan tidak mengendalikannya.

4. Jangan membandingkannya dengan siapapun, apalagi anak yang lain

Keteledoran terbesar yang dilakukan oleh orangtua adalah membandingkan anak-anaknya dengan yang lain. Percayalah bahwa ini tidak selalu bagus, kadang membandingkan seperti ini bisa membunuh karakter anak.

Jika kamu memiliki banyak anak, ketahuilah bahwa mereka ini memiliki karakter yang berbeda setiap orang. Ada yang pintar belajar, ada yang tidak. Ada yang pandai bicara dan ada yang membutuhkan waktu untuk bisa bicara. Ada yang suka dengan perhatian dan ada juga yang membutuhkan ruang untuk menyendiri di kamar.

Jadi jangan pernah membandingkan mereka semua , tapi justru kenali anak-anakmu satu persatu serta karakter mereka.

Jangan minta dia bersikap dan menjadi seperti kakaknya, atau adiknya, apalagi memaksanya menjadi seperti anak orang lain. Itu hanya membuat mereka terkekang tidak menjadi diri sendiri.

Jadi, itulah 4 hal yang bisa kamu lakukan untuk mendorong anakmu menjadi dirinya sendiri. Semangat ya Ma, terus sepakat berdoa untuk pertumbuhan anak-anakmu bersama suami.


Sumber : ibelieve/ jawabancom
Halaman :
1

Ikuti Kami