Waktu kecil kita diminta menyikat gigi, makan sayur dan mengerjakan
pekerjaan rumah (PR). Dan saat beranjak dewasa, kita diminta untuk bayar pajak tahunan tepat waktu dan bekerja sesuai dengan aturan.
Saat diberi perintah, sikap yang diharapkan dari kita adalah
taat. Beberapa bentuk perintah di atas memang harus kita lakukan meskipun kebanyakan dari hal itu dilakukan dengan hati terpaksa.
Menjadi taat memang gak menyenangkan. Karena kebanyakan dalam
hidup kita disampaikan dengan perintah yang kadang gak sesuai dengan keinginan kita.
Tapi tahukah kamu kalau sebenarnya ketaatan itu penting.
Bahkan Alkitab pun menulis pentingnya orang percaya dibentuk untuk jadi pribadi yang taat.
Tanpa pandangan Alkitab, mudah bagi kita untuk mengubah ketaatan
jadi sesuatu yang dianggap gak berhubungan atau gak penting dalam kehidupan kekristenan kita.
Saat kita menganggap remeh dosa, sama artinya dengan saat kita
memandang ketaatan itu bukan hal yang penting. Namun kita perlu tahu bahwa setiap
tindakan yang kita lakukan akan menghasilkan konsekuensinya masing-masing, entah itu baik maupun buruk.
Mari belajar lebih dalam soal arti ‘ketaatan’ dari Galatia 5: 13.
“Saudara-saudara,
memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan
kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”
Paulus memerintahkan kita untuk tidak memakai kemerdekaan
kita untuk hidup dalam dosa. Dengan arti kata, supaya kita jangan hidup dengan kedagingan kita yang berdosa. Karena hal itu bertentangan dengan Roh Kudus.
Orang Kristen dipanggil untuk menjadi taat bukan semata-mata karena
orang Kristen itu dikenal hidupnya kudus. Sebaliknya, ketaatan mendorong kita untuk
menjauhi dosa. Tuhan meminta kita untuk taat karena dia ingin kita hidup dalam kebenaranNya.
Karena itulah firman Tuhan menulis bahwa orang taat akan diberkati dan orang yang tidak taat akan mendapat celaka.
Selain itu, Ibrani 12: 2 juga menyampaikan bahwa ketaatan mendatangkan sukacita.
“Marilah
kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita
dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan
mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”
Saat kita taat, kita gak hanya mengalami sukacita tapi juga mendatangkan kepuasan bagi hidup kita.
Orang Kristen dituntut untuk taat bukan semata-mata ingin dipandang
baik oleh orang lain. Sebaliknya, ketaatan kita muncul karena kasih dan ucapan
terima kasih kita atas apa yang sudah Dia lakukan dalam hidup kita. Karena
itulah Yakobus menulis bahwa iman dimulai dengan pendengaran akan Allah dan Yesus dan mempercayai hal itu.
Jadi apa hubungan antara taat dengan menjadi seorang karyawan?
Ketaatan mendorong kita untuk menghormati dan menaati otoritas
di atas kita, bahkan jika kita harus diperhadapkan dengan pekerjaan yang sulit.
Menjadi taat adalah cara kita untuk memenuhi tujuan Tuhan dalam hidup kita
termasuk memberi kita sukacita dan ketenangan hidup.
Firman Tuhan berkata bahwa saat kita taat pada perkara-perkara
kecil, maka kita akan dipercayakan perkara yang lebih besar. Hal ini juga berlaku
dalam bidang pekerjaan kita. Jadi, taatlah dengan hal-hal kecil yang dipercayakan
padamu maka Tuhan akan memperhitungkannya.