Teruntuk Anak Pertama, Masihkah Kamu Tertekan Sama Tanggung Jawab Ini? Kamu Gak Sendirian…
Sumber: Brit + co

Single / 4 October 2019

Kalangan Sendiri

Teruntuk Anak Pertama, Masihkah Kamu Tertekan Sama Tanggung Jawab Ini? Kamu Gak Sendirian…

Lori Official Writer
3822

Gak ada seorangpun memilih dilahirkan jadi anak pertama, anak tengah atau anak bungsu.

Kamu yang anak pertama mungkin kadang senang di satu sisi karena jadi anak pertama membuatmu punya otoritas atas adik-adikmu. Tapi di sisi lain, ada yang malah mendapati kalau statusnya sebagai anak pertama justru jadi beban.

Tahukah kamu kalau di dalam Alkitab, banyak kisah yang menceritakan tentang anak pertama atau anak sulung. Seperti halnya Ishak, Yakub dan Esau, Ruben anak sulung Yakub, Samuel dan sebagainya.

Mereka adalah anak sulung yang mendapat kesempatan untuk memperoleh warisan sekaligus tanggung jawab dari orangtuanya.

Di Perjanjian Lama , anak sulung dijelaskan sebagai orang-orang yang akan menerima dua warisan. Pertama, pewaris gelar dari posisi ayahnya sebagai kepala keluarga. Kedua, pewaris hak dan otoritas di dalam keluarga.

Yesus sendiri adalah anak sulung Allah dan Dialah yang berhak atas semuanya, termasuk hidup kita (Kolose 1: 13-23).

Sebagai pewaris gelar dan hak, anak sulung kadang terjebak dalam pemikiran yang berat. Mereka mulai tertekan karena dipaksa untuk cepat dewasa, dipaksa untuk jadi teladan buat adik-adiknya dan harus mengambil alih tanggung jawab keluarga saat sang ayah tiada atau udah gak mampu menafkahi keluarga.  

Saat mengalami tekanan ini, anak sulung malah berpikir untuk lari dan malah gak sanggup. Tapi apakah respon semacam ini pantas dilakukan?

Sebelum kamu fokus sama tanggung jawab sebagai anak pertama, kenapa gak memandangnya dari sisi lain yang justru tanpa disadari berdampak baik untuk dirimu sendiri, seperti:

1. Membentuk karakter yang lebih dewasa dan bertanggung jawab

Sebagai panutan untuk adik-adikmu, kamu pun diajar untuk lebih dewasa dalam menanggapi berbagai kondisi. Kedewasaan inilah yang membuatmu tidak mudah melakukan kesalahan dan cenderung bertanggung jawab atas semua kewajiban yang dipercayakan buat kamu lakuin. Misalnya menjaga adik-adik waktu kedua orangtua lagi pergi.

2. Dibentuk jadi pribadi yang lebih mandiri

Tanpa sadar kamu akan melihat dirinya saat tumbuh dewasa jadi sosok yang mandiri. Hal ini mulai tumbuh waktu kamu punya adik dan melihat ibumu sibuk. Mau gak mau kamu memilih untuk mengurus dirimu sendiri. Mentalmu pun terus terbentuk dan setelah dewasa kamu justru lebih mandiri dan tahu tujuanmu sendiri.


3. Gak egois namun peduli dengan keluarga dan orang lain

Anak sulung terlatih jadi sosok yang peduli dan berusaha membahagiakan orang lain. Sikap ini tumbuh karena perannya sebagai sosok yang dituakan. Sampai beranjak dewasapun, sikap ini akan terus tumbuh dan membuatnya disenangi banyak orang.

Jadi anak sulung adalah sebuah kesempatan yang diberikan Tuhan. Gak semua orang dapat kesempatan ini. Karena itulah penting untuk menerima dan menangkap tanggung jawab tersebut dengan sikap yang baik. Sama seperti Yesus, yang jadi anak yang paling sulung harus mengambil tanggung jawab mau berkorban untuk demi manusia. Namun dibalik pengorbanan itu, Dia malah memperoleh segala yang ada di bumi dan di surga.

“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” (Roma 8: 29)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami