Pentingnya Anak Belajar 5 Tips Hadapi Duka dari Cerita Film Simba ‘The Lion King’
Sumber: Tribunnews.com

Parenting / 1 October 2019

Kalangan Sendiri

Pentingnya Anak Belajar 5 Tips Hadapi Duka dari Cerita Film Simba ‘The Lion King’

Lori Official Writer
3433

Film The Lion King bercerita tentang perjalanan hidup seekor anak singa muda bernama Simba. Dia bercita-cita jadi Raja Hutan menggantikan sang ayah Mufasa.

Sayangnya, paman Simba telah mengincar posisi tersebut. Dan mencoba untuk menyingkirkan Simba. Sebagai seorang ayah, Mufasa pun berjuang sekuat tenaga melindungi putranya. Demi menyelamatkan Simba, sang ayah harus mati terbunuh.

Kematian sang ayah jadi pukulan terbesar bagi Simba muda. Rasa bersalah menghantuinya selama bertahun-tahun. Peristiwa saat ayahnya meninggal tak pernah sirna dari ingatannya.

Sampai suatu kali, sesuatu terjadi dan membuat Simba kembali bangkit dari setiap ingatan buruknya di masa lalu.

The Lion King adalah film yang bagus untuk ditonton anak-anak karena mengajarkan tentang cara menghadapi masa-masa sulit kehilangan orang yang kita cintai dan semangat untuk mencapai impian.

Cerita hidup Simba muda juga mengajarkan tentang perjuangannya menghadapi kesedihan akan kematian orangtuanya.

Di awal-awal kehilangan ayahnya, Simba mengalami masa-masa keterpurukan yang berat. Hal ini ditandai dengan beberapa emosi:

1. Kehilangan Membuat Anak Hidup Dalam Rasa Bersalah dan Kemarahan

Kematian ayahnya adalah hal yang tak bisa diterima oleh Simba muda secara pribadi.

Dia mulai marah dan menyalahkan diri sendiri karena menilai bahwa dialah penyebab kematian sang ayahnya.

Kebanyakan anak mengalami masa-masa ini ketika kehilangan orangtua mereka. Selain rasa bersalah dan kemarahan, anak juga bisa berujung pada kondisi depresi dan tak punya tujuan.

2. Menyangkali Kenyataan Kalau Kematian Itu Tidak Nyata

Banyak orang yang mengalami duka setelah kehilangan orang terkasih mengaku tak percaya dengan apa yang dialaminya.

Simba mengalami perasaan ini. Setelah kehilangan ayahnya, dia kerap bermimpi tentang masa-masa indah bersama sang ayah. Di satu sisi, dia masih menganggap kalau kematian sang ayah tidak nyata.

Simba menunjukkan bagaimana kematian bisa jadi masa-masa paling sulit bagi seorang anak. Waktu dia menemukan tubuh ayahnya yang terkujur kaku, dia mulai mendesak sang ayah untuk bangun. “Ayah, ayolah. Kamu harus bangun.”

3. Kehilangan Membuat Anak Hidup Dalam Amarah dan Kebencian

Saat Simba lolos dari Pride Rock dengan ucapan Hakuna Matata, dia menyingkirkan pikian dan emosi tentang kematian ayahnya. Dia mulai menyadari sesuatu yang salah di dalam dirinya setelah bertemu teman lamanya Nala.

4. Larut Dalam Depresi yang Makin Mendalam

Anak yang kehilangan orangtuanya di usia muda biasanya larut dalam kesedihan dan perasaan depresi yang diikuti dengan reaksi menangis, gak selera makan dan gak bisa tidur.

Baca Juga:

5 Langkah Sederhana Ajarkan Si Kecil Jadi Penginjil Sejak Belia

8 Cara Supaya Anggota Keluargamu Sama-sama Alami Pertumbuhan Rohani

Kesedihan merupakan emosi yang membuat seseorang gak berkembang. Untuk mencegah emosi-emosi kesedihan seperti yang dialami Simba, orangtua perlu mengajarkan anak-anak untuk menerima dan melewati kesedihan dengan 5 tips ini:

1. Berikan pemahaman yang benar lewat percakapan. Sampaikan fakta tentang apa itu kematian yang dengan kata lain disebut juga meninggal dunia atau pergi untuk selamanya.

2. Anak-anak perlu tahu kalau kematian adalah bagian dari kehidupan. Semakin banyak anak menerima kenyataan hidup, semakin kuat mereka ketika diperhadapkan dengan hal itu.

3. Didiklah anak untuk menerima setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

4. Ingatkan anak bahwa saat kehilangan wajar untuk berduka dan melupakannya kemudian. Karena itu keluarga perlu mendorong anak kembali menikmati masa-masa bahagianya dengan berbagai kebiasaan yang mendukung.

5. Dukungan teman dan orang-orang terdekat sangat dibutuhkan oleh anak yang baru kehilangan. Sama seperti Simba, dia bisa bertahan dan tumbuh dewasa dengan bantuan dan cinta dari teman-temannya serta komunitas di sekitarnya. Hal ini juga dibutuhkan oleh anak saat sedang berduka.

Tapi gak kalah pentingnya adalah gimana orangtua juga mengajarkan kalau setelah kehilangan orang yang mereka kasihi mereka gak sendiri. Karena ada pribadi yang selalu setia bahkan berperan lebih dari seorang ayah dan ibu bagi mereka.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami