Tidak Salah Berekspektasi Kepada Suami, Tapi Kalau Sudah Begini Patutnya Dihindari ya!

Marriage / 24 September 2019

Kalangan Sendiri

Tidak Salah Berekspektasi Kepada Suami, Tapi Kalau Sudah Begini Patutnya Dihindari ya!

Naomii Simbolon Official Writer
2088

Memiliki ekspektasi dan harapan tentang hubungan pernikahan yang indah memang sah-sah saja, tapi  tetap harus hati-hati ya karena hal ini bisa menghancurkan hubungan rumah tangga yang kamu bangun. Apalagi jika ekspektasi tersebut tidak dipenuhi, nggak cuma masalah yang timbul tapi juga kekecewaan.

"Kalau dia benar-benar mencintaiku, harusnya dia tidak melakukan ini. Dia harusnya tidak melakukan kekosongan." Intimidasi mulai muncul dipikiran kita, padahal kan bisa jadi harapan atau ekspektasi kita terhadap suami adalah hal yang terlalu tinggi. Itu sebabnya, coba deh menunduk dan merenung sebentar. Selidiki hatimu dengan melihat beberapa hal dibawah ini yang mungkin bisa mengubah harapan kamu untuk terus mengalami kepuasan dalam kehidupan pernikahan kamu :

1. Suami kamu bukan Tuhan, jadi jangan sampai menempatkan dia di posisi itu

Ada banyak dari kita yang mungkin nggak menyadari bahwa kita sudah menaruh harapan emosional yang tidak seharusnya kita letakkan pada pasangan kita.

Gampang buat kita mengeluh dan membenarkan diri dengan mengatakan, "dia nggak terbuka sama saya," atau "dia nggak ada pas saya membutuhkannya," dan ini adalah langkah awal yang akan membuat pernikahan kamu sulit.

Sebaiknya, taruhlah semua harapan kita pada Tuhan bukan kepada pasangan kita. Dari pada kita mengandalkan suami kita untuk selalu membantu semua situasi kita, mending tempatkan Tuhan supaya kita bisa dipenuhi oleh kasihNya, karena hanya Dialah yang selalu ada untuk kita.

Matius 6:33 memberitahu kita untuk mencari Tuhan dan kerajaanNya terlebih dahulu, sehingga semuanya diberikan kepada kita, tapi dalam prakteknya, kita malah sering menjauh dari Tuhan, apalagi ketika kita bahagia.

Mending, berdoalah terus menerus supaya kamu bisa melihat Tuhan dalam pernikahan kamu, bukan suami kamu.

Jangan stres, dan cemas, tapi tetaplah memiliki iman yang tegak dan tenanglah supaya kamu bisa berdoa.

2. Bersikap realistislah tentang keuangan pasangan kamu

Harapan sih harapan, ekspektasi sih ekspektasi tapi kita juga harus realistis kan? Dunia ini bisa berubah, baik berubah menjadi lebih baik ataupun lebih buruk.

Masalah terbesar dalam hancurnya rumah tangga adalah perdebatan tentang uang.

Jadi, kita harus jujur tentang hal-hal yang kita inginkan, butuhkan dan sebenarnya apakah kita mampu untuk itu atau nggak.

Kita ini, perlu menetapkan tujuan dan batasan bersama dalam keuangan kita. Makanya suami isteri perlu banget untuk mengkomunikasikan dengan suami kamu, jika perlu mintalah bantuan konselor keuangan yang bisa membantu kamu untuk mengelola uang dengan baik.

Jangan lupa untuk membicarakan tentang tujuan jangka panjang dari keuangan kalian, tujuan jangka pendek, kebutuhan dan keinginan kalian dan lain sebagainya, sehingga aliran uang masuk dan uang keluar kalian tepat juga kalian saling terbuka dan memahaminya.

BACA JUGA : Ampuh Dalam Mencegah Perselingkuhan dan Mampu Membangun Keintiman, Kamu Wajib Lakukan Ini

3.  Bersikap terbuka dan realistislah soal tugas-tugas dalam rumah tangga yang bisa kalian selesaikan bersama

Perempuan, cenderung memberi kode kepada pasangan. Kali ini, terbukalah secara blak-blakan, jangan hanya memutar mata kamu, kemudian mengeluh kepada pasangan kamu dan uring-uringan sepanjang hari hanya karena kamu merasa suami kamu tidak membantu kamu dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Sekarang, bicaralah dan jujur kepada pasanganmu. Utarakan apa yang kamu butuhkan. Saya yakin, bahwa memang ada beberapa pria diluar sana yang secara alami memikirkan soal memasak, membersihkan dan mengasuh anak tapi ada juga yang nggak perduli dengan hal itu, dan wanita umumnya yang dia percaya untuk mengurus semua urusan rumah.

Sementara kamu berharap suami kamu membantu kamu dan peka dengan keriwuhan dirumah dan itu tidak terjadi.

Ngobrollah dan bicara kepada suamimu, dan rencanakan bagaimana kalian tetap bersama dan bahagia dalam mengurus rumah dan anak-anak.

Jangan sungkan mengingatkan dan minta tolong padanya ketika kamu membutuhkannya. Pria itu cenderung suka di andalkan, jadi cobalah ubah cara berpikirmu tentang suami yang peka.

4. Sesuaikanlah harapanmu dengan waktu dan tempat yang ada

Jangan memaksa semua yang kamu harapkan dipenuhi dengan waktumu sendiri, nggak boleh begitu. Saya ingat bagaimana saya meminta kado dari kekasih saya, tapi karena dia sibuk tak ada waktu membeli akhirnya dia membeli 2 minggu kemudian, sayangnya itupun tidak terjadi membuat saya menjadi marah tanpa memikirkan kondisi dia yang sebenarnya.

Jadi, saranku, urungkanlah harapanmu dan prioritaskan kondisi yang ada. Jangan memaksakan kehendakmu di waktu yang tidak tepat. Jika harus menunggu, yah silahkan menunggu, sebagai isteri Kristen, kita harus mengerti suami kita dan memahami mereka. Selain itu, ketahuilah kapan waktu yang tepat untuk membicarakan harapanmu itu kepada suamimu, lihat bagaimana kondisi hatinya dan harinya. Jangan langsung main ngomong atau memarahinya tanpa tahu kondisinya seperti apa. Ini hanya akan mengakibatkan ricuh dalam hubunganmu.

Kita semua memiliki ekspektasi satu sama lain. Tidak masalah,tapi jangan terlalu fokus kepada ekspektasi yang akhirnya membuat hubungan kamu dan suami retak ya. Berdoalah dan biarkan Tuhan yang memenuhi semua harapan kalian masing-masing.


Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami