4 Pemahaman Yang Bikin Uang Jadi Penyebab Cerai, Jangan Sampai Kamu Mengalaminya, Ya..

Finance / 24 September 2019

Kalangan Sendiri

4 Pemahaman Yang Bikin Uang Jadi Penyebab Cerai, Jangan Sampai Kamu Mengalaminya, Ya..

Inta Official Writer
1875

Sekarang, siapa sih yang mau bertengkar atau berpisah dalam rumah tangganya? Sebagai pasangan, ada saja hal kecil yang bikin ribut. Salah satunya adalah masalah keuangan. Uang bisa mempengaruhi pola hidup, pola pikir, juga banyak hal lainnya.

Penelitian menunjukkan kalau uang adalah alasan nomor satu yang dikutip pasangan saat mengisi perceraian di Amerika. Uang tersebut bukan hanya berbentuk uang yang mudah cair, bisa juga berupa asset, hutang, atau investasi.

5 hal di bawah ini sering banget diabaikan oleh banyak pasangan. Untuk itu, yuk ketahui soal bagaimana uang bisa menyebabkan perceraian agar kita nggak mengalaminya juga.

1. Sering tidak melibatkan pasangan dalam keputusan keuangan sehari-hari

Kalau kita sering banget melakukan sesuatu berulang kali, maka peluang untuk mengalami kesalahan pun akan jadi makin besar pula. Nggak banyak pasangan yang berdebat soal siapa pengemudi bahtera rumah tangga mereka, tetapi banyak pasangan yang mengalami konflik soal apa yang dilakukannya terhadap uang setiap harinya.

Namanya juga dua kepala, pasti ada saja perbedaan pendapatnya. Pasangan  sudah terbiasa menghabiskan Rp. 50rb untuk kopi setiap paginya, sementara kita tidak. Buat kita, uang segitu bisa buat belanja hal lain, sementara buat pasangan, kopi itu adalah sesuatu yang wajib ia teguk.

Kalau sudah mengalami perbedaan pendapat begini, langsung atasi permasalahan tersebut. Jangan ditumpuk-tumpuk atau dibiarkan begitu saja. Saat ada kebiasaan keuangan yang tidak cocok dengan kita, coba cari jalan tengahnya. Hal ini perlu didiskusikan. Pada contoh kasus di atas misalnya, coba anjurkan pada pasangan untuk membuat kopi sendiri: selain lebih hemat, hal ini juga bisa sekalian dijadikan hobi, bukan?

2. Tidak memahami kalau pertengkaran soal uang merupakan hal yang pribadi

Mungkin buat kita, uang merupakan barang untuk menukar sesuatu, tetapi kenyataannya, uang merupakan sesuatu yang lebih emosional karena bersifat personal. Saat pasangan mulai mengkritik cara penggunaan uang kita, tentu akan terasa sangat pribadi. Kita akan merasa langsung dituduh dan diserang.

Untuk itu, penting buat kita mengenali diri dan bagaimana kebiasaan pengelolaan uang kita. Pendekatan pada uang bisa menjadi sangat personal. Kadang, saat kita dituduh begitu, bukan soal uangnya yang habis, tetapi kita merasa kalau pasangan sedang mengkritik kebiasaan kita.

Cobalah untuk melihat perbedaan kita dan pasangan. Ingat juga kalau perbedaan bisa menjadi salah satu daya tarik kita pada pasangan. Untuk itu, coba kenali kebiasaan pengaturan uang pasangan dan kita. Kalau ada yang berbeda, coba pertimbangkan hal itu kembali dan diskusikan.

3.  Mulai mempertanyakan soal peran kita dalam rumah tangga

Salah satu hal yang paling sering bikin cek-cok adalah saat ada pasangan yang merasa kurang berperan dalam rumah tangga. Beberapa dari kita pernah merasa terintimidasi saat pasangan menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan kita, tetapi ada juga yang santai saja dengan hal itu.

Baik kita dan pasangan sama-sama punya andil dalam rumah tangga. Siapa yang menjaga rumah dan siapa yang bekerja harus disepakati bersama. Saat kita nggak lagi sepaham soal ini, maka pertengkaran pun sering terjadi. Ada mereka yang punya tipe menghabiskan uang, sementara yang lain suka mengumpulkan uang.

Kemudian, banyak orang yang memutuskan untuk bercerita kepada keluarga atau teman terdekat.  Alkitab mengatakan kalau pernikahan menyatukan dua orang menjadi satu. Permasalahan keuangan harusnya dicoba untuk diselesaikan sendiri. Kalau memang butuh bantuan, cobalah cari orang lain yang profesional buat membantu kita.

Memahami karakter pengeluaran kita penting buat kondisi seperti ini. Cobalah kembali evaluasi peran kita. Sudahkah kita bijak terhadap pendapatan yang diterima setiap bulannya? Menjalin komunikasi terbuka juga menjadi salah satu cara untuk keluar dari masalah ini.

4. Tidak menyadari kalau kebiasaan mengelola keuangan sudah dimulai sejak dini

Setelah berpuluh-puluh tahun meneliti dan bekerja dengan seorang ilmuwan statistik, penelitian telah menemukan bahwa pendekatan individu terhadap uang telah ditanamkan sejak usia dini. Kita bisa melihat kebiasaan seseorang dari caranya memperlakukan uangnya.

Pendekatan terhadap uang telah ditanamkan sejak usia muda. Kita jarang sadar akan hal ini, tetapi kita pengin orang lain juga menyikapi uang dengan cara yang sama dengan kita. Kalau mereka tidak melakukannya, kita menganggap kalau mereka melakukan kesalahan.

Percaya deh, ada orang yang memang suka menghabiskan uang dan menikmati hal tersebut, sehingga mereka tidak menyadari kalau kebiasaannya itu salah. Hal ini tentu bukan salah mereka, sebab mereka memang sudah terlahir dengan kecukupan.

Kalau kita berbeda dengan kebiasaan pasangan, mungkin memang ini cara Tuhan agar kita bisa menikmati sudut pandang lain soal keuangan. Cobalah mulai berinvestasi pada diri sendiri. Kalau memang tuntutan pasangan itu berat, coba bicarakan lagi. Katakan padanya kalau kita akan berusaha sebaik mungkin.

Tuhan mau pernikahan kita jadi terang buat sekitar. Dengan begitu, kita bisa menujukkan kalau kasih Tuhan itu nyata. Jadi, jangan biarkan uang menjadi tembok yang membuat jarak antara kita dan pasangan.

 

Sumber : crosswalk/jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami