Masih
kental dibenak kita soal penangkapan Pendeta Amerika Serikat (AS) Andrew Brunson dan istrinya Norine Brunson pada tahun 2016 silam.
Pasangan ini
harus berujung dipenjara setelah tinggal dan melayani selama 23 tahun di Turki.
Untungnya, pemerintah
Turki membebaskan Norine setelah 13 hari ditahan. Namun suaminya tetap dipenjara selama selama dua tahun dengan tuduhan sebagai mata-mata.
Selama suaminya
dipenjara, Norine tetap tinggal di Turki. Dia berjuang untuk kebebasan suaminya
dan mengganti suaminya memimpin gereja mereka. Kisah ini sendiri ditulis di dalam
buku Andrew yang akan diterbitkan berjudul God’s
Hostage, merinci kisah Brunson tentang kisahnya dipenjara dan perjuangan melewati masa-masa sulit itu.
Dalam kisah
perjuangannya, Norine menceritakan bahwa kebiasaan doanya jadi sumber kekuatan dalam melewati masa-masa sulit tersebut.
Menjawab pertanyaan
yang diajukan kepadanya soal kenapa sang suami mengakui jika istrinya jauh lebih tegar dan kuat dari dirinya, Norine pun menjawab dengan santai.
“Gak ada
resep rahasia. Tapi aku selalu memasukkan waktu dalam doa dan Alkitab. Dan
waktu aku membaca firman, aku mencoba untuk menyelaraskan diri dengan itu. Seperti
waktu membaca, ‘persenjatai dirimu dengan sikap yang sama’ seperti Kristus,
dalam penderitaannya. Aku berkata, “Ya. Tuhan. Biarkan aku memilikinya. Aku
juga membuat kebiasaan untuk menuliskan jawaban atas doa, berkat, hal-hal yang disyukuri’” jawabnya.
Selama
Andrew dipenjara, ada kalanya Norine hanya berkata kepada Tuhan bahwadia sudah melakukan bagiannya. Dia hanya perlu menunggu Tuhan bekerja.
“Ada
sesuatu yang terjadi saat hanya duduk di dalam hadirat Tuhan…Aku yakin kalau
waktu bersama Tuhan itu penting. Bagaimana kita bisa punya hubungan dengan Tuhan kalau tidak menghabiskan waktu dengan Dia?” jelasnya.
Selain
berdoa, kebiasaan menyembah dan puasa juga telah membantunya untuk tetap kuat dalam iman.
“Andrew selalu jadi seorang penyembah, dan hal ini dibawa ke dalam gereja dan mempengaruhiku juga. Berpuasa juga merupakan kebiasaan rohani kami, tak setiap hari, tapi dilakukan di situasi khusus dalam pelayanan dan keluarga kami,” ucapnya.
Baca Juga:
Perundingan Turki dan Amerika Alot, Pendeta Andrew Brunson Jadi Pion Politik
Mantan Jemaat Beri Kesaksian di Pengadilan Lawan Pendeta Andrew Brunson, Ini Respon Dia
Bagi Norine,
dua tahun suaminya dipenjara adalah hal yang paling sulit dalam hidupnya. Tapi
dengan tetap menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhanlah setiap rintangan bisa dilalui sampai akhir.
“Jadi aku
akan mengangkat tanganku setiap hari sebelum bangun dari tempat tidur dan
berkata, “Oke, Tuhan. Aku memegang tanganMu. Berjalanlah sepanjang hari bersamaku,” ucapnya.
Yang paling
menginspirasi dari perjuangan Norine adalah, bagaimana dia sebagai istri tetap mendukung
suaminya dalam tindakan. Setiap minggu, dia mengaku akan menulis pesan dari
hatinya maupun yang dia dapatkan dari Tuhan kepada Andrew. Dan dia akan menghafalkannya sebelum melakukan kunjungan.
“Waktu aku
melihatnya, kami meletakkan gelas itu di tangan dan aku berdoa untuk dia. Aku
mengatakan sesuatu seperti, “Aku memberkatimu dalam nama Tuhan. Aku memperkatakan
kehidupan atasmu. Aku memperkatakan harapan atasmu.” Apapun yang Tuhan mau aku sampaikan. Aku hanya mencoba untuk mendoakan dia dan memberkatinya,” jelasnya.
Pada
akhirnya, perjuangan Norine menantikan suaminya dibebaskan oleh pemerintah Turki
berbuah manis. Andrew akhirnya dibebaskan pada tahun 2018 silam. Setelah pemerintah
Amerika dan Turki melakukan berbagai perundingan, Andrew dan keluarga dikembalikan ke Amerika dengan selamat.
Sama seperti
apa yang dia lakukan di tengah masa-masa sulit yang dia dan suaminya hadapi, Norine
pun berpesan kepada keluarga pendeta yang mengalami kondisi serupa. Dia berpesan
untuk selalu datang kepada Tuhan lebih dulu dan menyerahkan semua beban kepada-Nya.
“Baru-baru
ini aku mendengar pasangan Kanada dipenjara di Tiongkok. Aku setuju dengan apa yang
istri pendeta katakan, kamu harus datang ke Tuhan lebih dulu. Jangan pergi ke teman-teman
Kristenmu, doktermu, atau pengacaramu lebih dulu. Semua itu baik, tapi kamu
harus tahu datang ke Tuhan lebih dulu. Dan waktu kamu bermitra dengan Dia, kamu
akan mendapat akses sumber dayanya dan berhasil melewati masalah itu,” tandasnya.