Perjuangan Norine Brunson, Istri Pendeta Doa Tiap Hari Demi Bebaskan Suami dari Penjara
Sumber: CBS News

Internasional / 24 September 2019

Kalangan Sendiri

Perjuangan Norine Brunson, Istri Pendeta Doa Tiap Hari Demi Bebaskan Suami dari Penjara

Lori Official Writer
3376

Masih kental dibenak kita soal penangkapan Pendeta Amerika Serikat (AS) Andrew Brunson dan istrinya Norine Brunson pada tahun 2016 silam.

Pasangan ini harus berujung dipenjara setelah tinggal dan melayani selama 23 tahun di Turki.

Untungnya, pemerintah Turki membebaskan Norine setelah 13 hari ditahan. Namun suaminya tetap dipenjara selama selama dua tahun dengan tuduhan sebagai mata-mata.

Selama suaminya dipenjara, Norine tetap tinggal di Turki. Dia berjuang untuk kebebasan suaminya dan mengganti suaminya memimpin gereja mereka. Kisah ini sendiri ditulis di dalam buku Andrew yang akan diterbitkan berjudul God’s Hostage, merinci kisah Brunson tentang kisahnya dipenjara dan perjuangan melewati masa-masa sulit itu.

Dalam kisah perjuangannya, Norine menceritakan bahwa kebiasaan doanya jadi sumber kekuatan dalam melewati masa-masa sulit tersebut.

Menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya soal kenapa sang suami mengakui jika istrinya jauh lebih tegar dan kuat dari dirinya, Norine pun menjawab dengan santai.

“Gak ada resep rahasia. Tapi aku selalu memasukkan waktu dalam doa dan Alkitab. Dan waktu aku membaca firman, aku mencoba untuk menyelaraskan diri dengan itu. Seperti waktu membaca, ‘persenjatai dirimu dengan sikap yang sama’ seperti Kristus, dalam penderitaannya. Aku berkata, “Ya. Tuhan. Biarkan aku memilikinya. Aku juga membuat kebiasaan untuk menuliskan jawaban atas doa, berkat, hal-hal yang disyukuri’” jawabnya.

Selama Andrew dipenjara, ada kalanya Norine hanya berkata kepada Tuhan bahwadia sudah melakukan bagiannya. Dia hanya perlu menunggu Tuhan bekerja.

“Ada sesuatu yang terjadi saat hanya duduk di dalam hadirat Tuhan…Aku yakin kalau waktu bersama Tuhan itu penting. Bagaimana kita bisa punya hubungan dengan Tuhan kalau tidak menghabiskan waktu dengan Dia?” jelasnya.

Selain berdoa, kebiasaan menyembah dan puasa juga telah membantunya untuk tetap kuat dalam iman.

“Andrew selalu jadi seorang penyembah, dan hal ini dibawa ke dalam gereja dan mempengaruhiku juga. Berpuasa juga merupakan kebiasaan rohani kami, tak setiap hari, tapi dilakukan di situasi khusus dalam pelayanan dan keluarga kami,” ucapnya.

Baca Juga:

Perundingan Turki dan Amerika Alot, Pendeta Andrew Brunson Jadi Pion Politik

Mantan Jemaat Beri Kesaksian di Pengadilan Lawan Pendeta Andrew Brunson, Ini Respon Dia

Bagi Norine, dua tahun suaminya dipenjara adalah hal yang paling sulit dalam hidupnya. Tapi dengan tetap menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhanlah setiap rintangan bisa dilalui sampai akhir.

“Jadi aku akan mengangkat tanganku setiap hari sebelum bangun dari tempat tidur dan berkata, “Oke, Tuhan. Aku memegang tanganMu. Berjalanlah sepanjang hari bersamaku,” ucapnya.

Yang paling menginspirasi dari perjuangan Norine adalah, bagaimana dia sebagai istri tetap mendukung suaminya dalam tindakan. Setiap minggu, dia mengaku akan menulis pesan dari hatinya maupun yang dia dapatkan dari Tuhan kepada Andrew. Dan dia akan menghafalkannya sebelum melakukan kunjungan.

“Waktu aku melihatnya, kami meletakkan gelas itu di tangan dan aku berdoa untuk dia. Aku mengatakan sesuatu seperti, “Aku memberkatimu dalam nama Tuhan. Aku memperkatakan kehidupan atasmu. Aku memperkatakan harapan atasmu.” Apapun yang Tuhan mau aku sampaikan. Aku hanya mencoba untuk mendoakan dia dan memberkatinya,” jelasnya.

Pada akhirnya, perjuangan Norine menantikan suaminya dibebaskan oleh pemerintah Turki berbuah manis. Andrew akhirnya dibebaskan pada tahun 2018 silam. Setelah pemerintah Amerika dan Turki melakukan berbagai perundingan, Andrew dan keluarga dikembalikan ke Amerika dengan selamat.

Sama seperti apa yang dia lakukan di tengah masa-masa sulit yang dia dan suaminya hadapi, Norine pun berpesan kepada keluarga pendeta yang mengalami kondisi serupa. Dia berpesan untuk selalu datang kepada Tuhan lebih dulu dan menyerahkan semua beban kepada-Nya.

“Baru-baru ini aku mendengar pasangan Kanada dipenjara di Tiongkok. Aku setuju dengan apa yang istri pendeta katakan, kamu harus datang ke Tuhan lebih dulu. Jangan pergi ke teman-teman Kristenmu, doktermu, atau pengacaramu lebih dulu. Semua itu baik, tapi kamu harus tahu datang ke Tuhan lebih dulu. Dan waktu kamu bermitra dengan Dia, kamu akan mendapat akses sumber dayanya dan berhasil melewati masalah itu,” tandasnya.

Sumber : Christianitytoday.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami