Ketika Tuhan Tak Juga Karuniakan Anak, Lakukan 4 Hal Ini dan Tetaplah Mengasihi Tuhan
Sumber: Pexels.com

Marriage / 20 September 2019

Kalangan Sendiri

Ketika Tuhan Tak Juga Karuniakan Anak, Lakukan 4 Hal Ini dan Tetaplah Mengasihi Tuhan

Puji Astuti Official Writer
3730

Ketika menikah, pasangan suami-isteri memiliki atau tidak memiliki anak menjadi sebuah masalah besar, terlebih jika adanya tekanan dari keluarga dan komunitas. Salah satu masalah paling menyakitkan dalam sebuah pernikahan adalah kerinduan memiliki buah hati yang tak kunjung diberikan. 

Mungkin kita tidak banyak yang tahu penderitaan mereka yang dikaruniai anak, mereka berduka dan menangis untuk sesuatu atau seseorang belum berwujud, bulan demi bulan dan tahun demi tahun. 

Jika kita berduka karena kehilangan orang yang kita kasihi, hal itu mungkin lebih mudah karena kita bisa mengingat kenangan indah bersama mereka, mengunjungi tempat-tempat yang penting bagi kalian, melihat kembali foto atau videonya, atau bahkan mengunjungi makamnya. 

Tapi mereka yang tidak atau belum memiliki anak, tidak bisa melakukan semua itu. Mereka hanya merasa kosong, sedih, namun untuk sesuatu yang mereka rindukan yang belum terwujud. 

Lalu  bagaimana sebagai sepasang suami-isteri kalian bisa tetap kuat menghadapinya bersama, bahkan tetap bertumbuh dan mengasihi Tuhan saat melewati masa-masa sulit ini? 

1# Tetap berfokus pada Tuhan

Pusat pernikahan haruslah tetap terarah kepada Tuhan, jadi pergumulan apapun harus kita bawa kepadanya. Abraham dan Sara mengalami pergumulan ini, walau Sara kemudian mengambil langkah yang salah dengan menyodorkan Hagar, namun Tuhan tetap setia kepada janji-Nya. 

"TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya."  (Kejadian 21:1-2). 

Tuhan tahu kapan waktu yang tepat untuk menggenapi janji-Nya kepada Abraham dan Sara, demikian juga bagi kamu dan pasanganmu. Hal yang terpenting adalah memiliki hubungan dengan Tuhan, dengarkan suaranya dan apa yang Ia janjikan kepadamu dan pasanganmu, karena Dia adalah Allah perjanjian. 

Janji Tuhan adalah ya, dan amin. Teruslah berdoa bersama, renungkan dan perkatakan kebenaran Firman Tuhan, karena hal itulah yang akan menguatkan kalian saat melewati lembah-lembah kekelaman ini. 

2# Melayani Tuhan dengan melayani sesama

Ya, jika kita terus fokus kepada masalah kita dan penderitaan kita, maka kita akan merasa jadi orang paling menderita di dunia ini. Tuhan ngga mau kita jadi seperti itu, untuk itu pergilah ke gerejamu dan lingkunganmu bersama pasanganmu untuk melayani Tuhan dan sesamamu. 

Tuhan Yesus berkata, "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40)

Lakukanlah pelayanan kasih, tolonglah mereka yang berkekurangan dan kurang beruntung, kunjungilah orang sakit, hiburlah orang berduka, bawalah kabar baik kepada orang-orang dipenjara atau panti narkoba, dan masih banyak kebaikan lain yang kamu bisa lakukan bersama pasanganmu setiap hari. 

3# Jujurlah kepada Tuhan dan juga kepada pasanganmu 

Saat kamu merasa bahwa hatimu begitu sakit dan berduka karena tak kunjung mendapatkan buah hati, jujurlah kepada Tuhan dan juga kepada pasanganmu. 

Jadilah seperti Hana yang menangis di hadapan Tuhan: 

Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"

Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. (1 Samuel 1:8-10)

Bersedih dan mencurahkan isi hati kepada Tuhan dan pasangan adalah hal yang wajar, namun jangan tenggelam dalam kesedihan yang berkepanjangan. Tetaplah percaya kepada Tuhan. Hal ini juga dilakukan oleh Hana, setelah ia berdoa dan bernazar kepada Tuhan, imannya kembali dikuatkan dan menjalani kehidupannya kembali (ayat 18).

4. Tetap bersukacita dan mengasihi Tuhan sekalipun tidak diberikan keturunan

Dengan kecanggihan ilmu kedokteran sekarang, ada banyak alternatif bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Namun ketika segala usaha sudah dilakukan dan hal tersebut tidak terwujud juga, maka serahkan hal itu kembali ke tangan Tuhan dan tetaplah mengucap syukur kepadanya. 

Ingatlah bahwa yang utama adalah Tuhan itu sendiri, mari berpegang teguh pada-Nya sambil berkata, "Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya." (Mazmur 73:26).

Tuhan mungkin punya rencana lain yang tak terselami oleh pikiran kita. Karena janji-Nya tak pernah Ia ingkari seperti yang dituliskan dalam Yesaya 29:11 ini, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Baca juga : 

Egoiskah Jika Pasangan Putuskan Tak Punya Anak? Sebelum Menilai Baca Dulu Artikel Ini

Mumpung Belum Punya Anak. Bebaskan Dirimu dan Berkarya Untuk Tuhan dengan Cara Ini

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami