Bagi wanita
yang baru menikah, hamil bisa jadi momen yang sulit dan menguji kesabaran. Pasalnya hampir 25 persen dari kehamilan muda berakhir dengan keguguran.
Keguguran
tentunya menyakitkan hati para calon ibu muda. Mengingat kalau mereka memang
sudah menanti-nantikan kehadiran anak pertama. Dan akan ada masa dimana calon
ibu akan melewati masa pemulihan dari rasa sedih dan kehilangan. Seiring dengan
kondisi itu, pasangan suami istri pasti ingin sekali segera melakukan program kehamilan kembali.
Bagi wanita
yang baru keguguran, biasanya akan dianjurkan untuk menunggu tiga bulan atau
lebih untuk kembali mencoba hamil. Tapi satu studi yang baru-baru in
dipublikasikan menunjukkan bahwa pasangan yang mencoba untuk hamil lagi dalam
waktu tiga bulan pasca keguguran justru punya peluang lebih besar untuk hamil lagi.
Studi yang
dilakukan oleh National Institute of Health (NIH) ini menemukan bahwa wanita
yang hamil dalam waktu tiga bulan setelah keguguran punya tingkat kelahiran
hidup yang lebih tinggi daripada mereka yang menunggu lebih lama. Secara data perbandingannya adalah 53% banding 36%.
Studi ini juga
menemukan kalau wanita yang hamil lagi dalam waktu tiga bulan pasca keguguran akan mengalami risiko yang lebih kecil dari terjadinya keguguran kembali.
“Kalau
seorang wanita memutuskan untuk menunggu konsepsi, risiko keguguran sedikit
lebih tinggi,” kata Dr Mark Trolice, seorang OB/GYN dan ahli endokrinologi reproduksi.
Perbedaan Hasil NIH dan WHO
Secara umum
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan wanita yang baru keguguran
untuk menunggu selama enam bulan atau lebih untuk hamil lagi. Tentu saja anjuran
ini sangat berbeda dengan hasil studi NIH. Tapi salah satu alasan utama merekomendasikan hal ini adalah untuk kebutuhan psikologis calon ibu.
Saat wanita
dalam kondisi tertekan secara emosional, kondisi itu sama sekali akan mengancam janin yang baru berkembang.
Hal ini sama
berbahayanya dengan kondisi dimana ibu hamil hidup dalam depresi dan dukacita
yang berkepanjangan. Dalam kondisi ini risiko kematian janin sangat tinggi dan gangguan mental yang akan dialami calon bayi kelak.
Meski begitu, dalam kasusnya gak semua wanita yang dilanda tekanan emosional ekstrim akan mengalami keguguran.
Baca Juga:
Di Lukas 14: 26, Yesus Ajarkan Anak Benci Ayah dan Ibunya, Kenapa Dia Melakukannya?
Jadi Ayah Baru Emang Gak Mudah, Jadi Pelajarilah 12 Hal Ini Untuk Persiapanmu
Kehamilan Berkaitan Dengan Pola Hidup
Wanita yang
segera hamil tiga bulan setelah keguguran bisa saja terjadi karena pola hidup sehat yang mereka terapkan.
Misalnya, wanita
yang menunggu lebih lama untuk hamil punya tingkat obesitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang mencoba segera hamil.
Alasan
kedua adalah wanita yang segera hamil setelah keguguran bisa juga dipicu karena
faktor usia. Wanita yang berusia lebih muda punya peluang untuk lebih cepat hamil
dibandingkan dengan wanita yang sudah berumur dan risikonya pun akan jauh lebih tinggi mengalami keguguran.
“Kesuburan
puncak seorang wanita sebenarnya berusia pertengahan hingga akhir dua puluhan dan
mulai menurun lebih cepat setelah usia 35 tahun. Karena itu, pasangan harus
mulai mencoba untuk hamil segera setelah mereka siap,” kata Dr. Tom Molinaro,
seorang ahli endokrinologi reproduksi dari Reproductive Medicine Associates of New Jersey.
Menangani Kasus Medis Tertentu
Jika keguguran
melibatkan prosedur medis tertentu, penting untuk berkonsultasi lebih dulu
dengan dokter kandungan. Jika kondisi kandungan pada dasarnya baik, maka kehamilan
segera bisa dilakukan. Sebaliknya, jika kandungan terjadi bermasalah akan lebih baik untuk menunggu untuk hamil kembali sampai kandungan dalam keadaan normal.
Salah satu kasus
terjadinya masalah terhadap kandungan adalah jika wanita hamil mengalami
keguguran setelah 13 minggu kehamilan. Dan hal ini terus berulang sampai beberapa
kali. Akan lebih baik memeriksakan diri lebih dulu dan menunggu waktu untuk hamil
kembali sesuai dengan anjuran dokter. Pasalnya, dengan segera mencoba hamil lagi bisa saja akan jadi ancaman bagi kesehatan calon ibu dan juga kandungan.
Namun jika ternyata
keguguran hanya terjadi sekali dan secara psikologis calon ibu bisa melewati masa-masa
kehilangan dengan cepat. Ada baiknya bagi pasangan baru untuk mencoba hamil lagi.
“Dampak keguguran
pada pasangan sering kali mirip dengan kematian dalam keluarga. Di tengah
masa-masa berduka ini sangat penting untuk memastikan jika calon ibu sudah pulih sepenuhnya secara emosional,” kata Dr. Trolice.
Dia juga
menegaskan, kalau kehamilan bisa segera dilakukan kalau pasangan merasa mereka telah
sembuh secara emosional dan calon ibu sudah pulih secara fisik.
“Mereka
bisa mencoba konsepsi dalam waktu tiga bulan setelah keguguran, dengan
memastikan jika calon ibu tidak mengalami keguguran berulang,” jelasnya.