Suami Konflik Sama Keluarganya, Sebagai Istri Yuk Lakukan Ini…
Sumber: marriage dynamics institute

Marriage / 15 November 2021

Kalangan Sendiri

Suami Konflik Sama Keluarganya, Sebagai Istri Yuk Lakukan Ini…

Lori Official Writer
6645

Apa yang harus kamu lakukan saat suamimu cekcok besar dengan keluarganya?

Tanpa kamu sadari hal itu bisa saja terjadi di depan matamu sendiri.

Setiap keluarga pasti puny acara komunikasi yang berbeda-beda. Dalam hal ini saat mereka mulai bertengkar tentang satu hal, cara komunikasinya pun juga akan berbeda.

Saat suamimu dan ayah atau ibu mulai bersitegang tentang satu hal, kondisinya akan sangat berbeda. Sebagai istri tentu saja ada perasaan gak enak karena berada di antara mereka. Di satu sisi kamu gak bisa membela salah satu pihak karena kedua-keduanya sama-sama orang yang kamu cintai dan hormati. Lalu tindakan apa yang harusnya dilakukan seorang istri?

Pada umumnya seorang istri banyak mengambil dua cara dalam menanggapi konflik antara pasangan dengan keluarganya menurut Dr. Dana Dorfman, diantaranya adalah:

1. Tahan Diri dan Sabar

Misalnya, kalian pergi keluar makan malam dengan mertuamu. Tapi di tengah makan malam tersebut, muncul percakapan yang mulai a lot antara ayah mertua dan suamimu. Lama kelamaan masalah itu semakin tak terkendali sampai nada suami dari kedua belah pihak mulai meninggi.

Dalam situasi ini, sebagai pihak ketiga, penting bagi seorang istri untuk tetap diam saja dan memastikan untuk tidak membela pasanganmu.

Bahkan kalau nalurimu mendorong untuk membela dia, penting untuk menahan diri dan sabar menunggu dan mengikuti kemana arah percakapan itu.

2. Fokus Pada Nada Suara

Kalau ternyata baik suami dan mertuamu mulai membangun argumen saling serang dan tak satupun yang mau mengalah, jagalah sikapmu.

Saat kedua belah pihak mulai menunjukkan nada suara yang tinggi, waktunya untuk menyindir dengan lembut. Katakan seperti, “Kedengarannya ada muncul nada suara yang semakin meninggi di sini. Tampaknya kita tak akan bisa menikmati makan malam dengan tenang.”

Sampaikanlah saran yang membuat kedua belah pihak berpikir kembali tentang apa yang baru mereka lakukan. Cara ini bisa mengalihkan perhatian kedua belah pihak kepada kata-katamu dan berhenti bertengkar.

 

Baca Juga: Nikahi Pendeta, Empat Hal Ini yang Perlu Diketahui Semua Ibu Gembala Baru

 

3. Jangan Menyudutkan Pasanganmu

Kalau ternyata pasanganmu sendiri yang memunculkan argumen menjadi rumit. Jangan biarkan dirimu terjebak dengan segera menyalahkan atau menyudutkannya. Sebaliknya, pilihlah untuk tetap diam.

Kalau memang kamu merasa gak setuju dengan sikap suamimu terhadap keluarganya, sampaikanlah isi hatimu setelah pertemuan itu.

Intinya, serumit atau sesalah apapun pasanganmu jangan biarkan dia dipermalukan di depan orang banyak.

4. Turun Tangan Hanya Jika Pertengkaran Melewati Batas

Waktu yang paling tepat untuk kamu turun tangan adalah ketika pertengkaran antara pasanganmu dan keluarganya yang semakin besar.

Alih-alih membiarkan, lebih baik memaksa pasanganmu untuk pergi secepatnya.

Membawa dia pergi dari keluarganya memang gak menyelesaikan masalah mereka. Karena itulah seorang istri perlu membantu pasangannya kembali berdamai dengan keluarganya.

Pertama, bersiaplah untuk jadi penyambung lidah antara suamimu dan keluarganya. Sebagai istri penting untuk membantu pasangan. Setidaknya mendengar dan mencoba memahami emosinya. Bahkan kalaupun tidak setuju dengan pemikirannya, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjadi pendengar lalu jembatani perasaannya.

Tahanlah dirimu untuk memberikan saran kepadanya.

Kedua, tawarkan saran tapi hanya kalau mereka sudah siap. Saat pasangan mulai sedikit tenang. Barulah berikan saran yang benar-benar dia butuhkan.

Tanyakanlah apa dia butuh masukanmu atau tidak. Setelah itu katakanlah, “Bolehkah aku memberi saran? Apa kamu mau mendengar pendapatku?”

Selama dia mengatakan ‘Ya’, maka sampaikanlah pendapatmu.

Ketiga, tanyalah : “Apa yang bisa aku bantu?”. Kalau ternyata kamu masih bingung harus bersikap bagaimana, tanyakan saya apa yang suamimu inginkan darimu.

Memberi saran atau berbicara secara spontan memang sulit, karena mungkin sulit bagi seseorang untuk mengidentifikasi apa yang mereka inginkan setelah pertengkaran hebat itu.

 

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Saya Tidak Salah Pilih Pacar Yang Akhirnya Jadi Istri!

 

Rekonsiliasi Harus Terjadi

Setelah pertengkaran tersebut, tentunya hubungan dengan mertuamu tak lagi sama dengan sebelumnya.

Nah, jadi tugasmu untuk melakukan rekonsiliasi antara suamimu dan orangtuanya.

Adapun hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan membuat rencana bertemu kembali. Sampaikan kepada pasanganmu. Kalau memang dia masih berat, jangan paksakan. Tapi kalau dia memang ingin sekali menebus kesalahannya, tanyakan kapan dia bisa melakukannya.

Cara lain adalah dengan menyusun rencana tak terdug. Kamu bisa saja mengatur skenario yang gak diketahui suamimu sama sekali. Kamu bisa saja mempertemukan dia dengan orangtuanya baik di satu reuni keluarga ataupun acara tertentu.

Adalah fungsi seorang istri sebagai penengah dalam keluarganya. Dalam hal inilah seorang istri menghidupi fungsinya sebagai penolong bagi suami, anak dan juga keluarganya seperti tertulis dalam Amsal 31.

"Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya." - ayat 10-12

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami