#KataAlkitab - Pacaran Tidak Direstui - Ps. Christofer Tapiheru
Sumber: JC CHANNEL

Single / 14 September 2019

Kalangan Sendiri

#KataAlkitab - Pacaran Tidak Direstui - Ps. Christofer Tapiheru

Inta Official Writer
6454

Kita tahu kalau menjalin hubungan itu pasti ada hambatannya masing-masing. Mulai dari pertengkaran sepele karena ego masing-masing, sampai hal yang lebih serius yang berhubungan dengan orang tua atau agama.

Nggak sedikit dari kita yang hubungannya kemudian kandas karena alasan orang tua atau agama. Hubungan yang direstui oleh orang tua dan diperbolehkan oleh agama itu pasti merupakan hubungan yang mau kita jalanin.

Tapi, gimana yaa kalau ternyata orang tua kita melarang hubungan kita dengan si doi? Di Indonesia, beberapa hal yang sering menjadi alasan tidak direstuinya suatau hubungan oleh orang tua adalah beda suku, beda agama, pasangan pria belum mapan, dan masih ada sederet alasan lainnya.

Tentu saja kalau alasan-alasan di atas itu Alkitabiah. Meski demikian, ada juga lho alasan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan dan terkesan mengada-ada. Apakah kemudian kita tetap mengikuti keinginan sendiri? Atau justru rela meninggalkan pasangan demi orang tua? Galau nggak tuh.

Apa harus, biar hubungan lanjut, kita akhirnya jadi backstreet atau malah pilih untuk kawin lari? Nah, biar nggak galau dan cari-cara jawaban lagi, yuk simak kata Alkitab bersama Pendeta Christofer Tapiheru yang banyak melayani anak-anak muda ini di JC Channel kali ini.

Orang tua merupakan mereka yang harusnya kita hormati

Pendeta Christofeer mengingatkan kalau menghormati orang tua merupakan perintah Alkitab. Artinya, sudah seharusnya kita taat pada orang tua. Hal ini ada dalam Keluaran 20:12, "Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu kepadamu."

Hukum taurat itu terbagi dari dua loh batu. Dimana loh yang kedua ini berisi tentang hubungan antar sesama manusia. Bisa kita lihat disini, kalau dari perintah hukum taurat kedua ini, Tuhan menempatkan perintah untuk menghormati orang tua di atas perintah-perintah lainnya.

Kalau disandingkan dengan hukum-hukum taurat yang lain pun, hukum ini merupakan satu-satunya perintah Tuhan yang ada janjinya. Artinya, kalau kita menjalankan perintah ini, hadiahnya akan kita rasakan langsung di bumi.

"Kalau (perintah yang lain) itu mungkin hadiahnya di surga nanti, sedangkan perintah ini, hadiahnya bisa kita rasakan langsung. Di bumi ini," terang Pendeta Christofer.

Kolose 3:20 (BIMK), "Anak-anak! Adalah kewajiban kalian sebagai orang Kristen untuk selalu taat kepada ayah ibu, karena itulah yang menyenangkan hati Allah."

Arti dari Alkitab di atas adalah bahwa kalau kita memang anak Tuhan, kita pasti akan menghormati ayah dan ibu kita. Karena kita tahu, kalau dengan berbuat demikian, kita akan menyenangkan hati Tuhan.

Yohanes 2:3-5, menceritakan ketaatan Yesus kepada IbuNya.

"Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!""

Firman ini yang menjadi sisi Kristus yang menarik. Bukan cuma memfirmankan atau mengajarkan ini, tetapi Yesus juga mencontohkan tentang penghormatan dan ketaatan ke orang tuaNya.

Kalau kita ingat, ini mujizat pertama yang Yesus lakukan. Waktu itu, Ibu Yesus bilang, "Hai Yesus, anggurnya habis, nih." Terjemahan dalam bahasa sederhananya, firman tersebut tertulis kalau Yesus menjawabnya dengan ucapan, "Belum tiba waktunya untuk menunjukkan kuasaKu."

Sebenarnya, waktu itu, Yesus mengetahui kalau ini belumlah waktunya untuk Dia menunjukkan mujizat. Namun, Maria bukan lagi menanggapi Yesus, melainkan langsung ngomong ke orang-orang yang ada di situ untuk mengikuti setiap hal yang Yesus minta.

Artinya, tidak pernah ada satu momen pun, bahwa Yesus tidak taat kepada orang tuaNya. Maria tahu betul, kalau dirinya minta ini pada Yesus, Yesus akan melakukan yang ia minta. Yesus pun menaati perkataan orang tuaNya. Ini merupakan Yesus teladan penghormatanNya kepada orang tuaNya.

Lalu, bagaimana kalau ternyata alasan orang tua tidak merestui itu terdengar mengada-ada?

Contohnya, kalau orang tua melarang karena beda suku, nggak srek tanpa sebab, papa pasangan itu mantan mama, atau alasan lain yang berada di luar kontek yang tertulis dalam Alkitab?

Kalau misalnya orang tua melarang hubungan karena alasan yang kurang jelas, maka cobalah untuk mengajukan keberatan kita, dan support keberatan tersebut dengan kebenaran firman Tuhan. Tentu saja, kita harus menjelaskannya dengan penuh kasih dan rasa hormat.

Buat pasangan kita, kalau misalnya kita sudah pacaran dengan orang tersebut, ia juga harus bisa membuktikan bahwa tidak semua orang yang sukunya begini, orangnya seperti itu. Jadi, ini juga tugas buat pasangan untuk membuktikan kalau ada pandangan dari orang tua itu yang salah. sebenarnya, semua keberatan orang tua itu ada alasannya. Dan pasti berasal dari hati yang terlalu sayang.

Jadi, coba lihat kembali apa alasan orang tua saat melarang hubungan kita. Kalau memang karena suku, jelaskan kalau Tuhan itu nggak rasis. Tugas buat pasangan kita juga harus bisa membuktikan kalau pikiran orang tua itu salah dan dia nggak seperti yang dipikirkan.

Penuh kasih dan hormat adalah kuncinya. Namanya cinta itu ya harus diperjuangkan. Tentu saja sambil berdoa agar Tuhan bisa bantu kita untuk melembutkan hati orang tua dari pasangan.

Nah buat kamu yang mau nonton video lengkapnya, boleh klik gambar di atas, yaa J

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : JC CHANNEL
Halaman :
1

Ikuti Kami