Terima Kritikan, Paus Fransiskus: Suatu Kehormatan Mendapat Kritik dari Orang Amerika
Sumber: The Jerusalem Post

Internasional / 5 September 2019

Kalangan Sendiri

Terima Kritikan, Paus Fransiskus: Suatu Kehormatan Mendapat Kritik dari Orang Amerika

Lori Official Writer
2852

Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus menyampaikan bahwa menjadi suatu kehormatan jika dirinya mendapat kritikan dari gereja konservatif Amerika Serikat (AS).

Kritik-kritikan terhadap Paus ini bahkan ditulis dalam sebuah buku baru berjudul ‘How America Wants to Change the Pope’ yang ditulis oleh Nicholas Seneze. Seneze lalu menyerahkan buku tersebut kepada Paus saat hendak melakukan kunjungan pelayanannya.

Di dalam buku ini, sederet kaum konservatif Amerika mengecam sikap Paus terkait masalah imigran dan orang-orang China, kapitalisasi pasar bebas, masalah lingkungan dan aturan hukuman mati dan sakramen bagi umat Katolik. Beberapa bahkan menuduh Paus sebagai bidat.

Dipastikan kritikan ini muncul dari sikap yang disampaikan Paus soal perlindungan terhadap imigran dari negara-negara terdampak perang dan komitmen untuk mengurangi pemanasan global. Selain itu, dia juga pernah menyampaikan bahwa pemimpin politik yang getol membangun tembok sendiri akan ‘menjadi tahanan tembok yang mereka bangun’. Pernyataan itu sendiri dinilai berkaitan dengan rencana Presiden Donald Trump untuk membangun tembok di perbatasan selatan.

Sehingga banyak dari kaum konservatif AS yang terpancing amarah dan melayangkan kritikan balik kepada Paus Fransiskus.

Kardinal Raymond Burke, yang diturunkan jabatannya sebagai hakim agung Vatikan dan Steve Bannon, mantan penasihat Gedung Putih adalah para pengkritik Paus Fransiskus yang paling blak-blakan.

Kritikan yang diterima Paus dari gereja AS ini sebenarnya sudah mulai muncul sejak tahun 2018 silam. Di tengah panasnya kasus pelecehan seksual, mantan duta besar Vatikan Uskup Agung Carlo Maria Vigano menuduh Paus telah menutup mata terhadap pelaku pedofil dari kalangan gereja. Dia bahkan meminta Paus untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca Juga:

Saling Serang, Begini Konflik Memanas Antara Israel dan Lebanon

Banyak yang Tinggalkan Iman, Penyanyi Ini Dorong Orang Kristen Cek Kembali Hatinya

Dengan besar hati, Paus Fransiskus hanya menanggapi serangkaian kritikan yang disajikan di dalam buku tersebut dengan benar.

“Suatu kehormatan orang Amerika menyerang saya,” ucapnya.

Setelah menyampaikan hal itu, Paus pun menaiki pesawat dan bertolak ke Afrika Selatan.

Terkait hal ini, juru bicara Vatikan Matteo Bruni, menyebut bahwa Paus sendiri selalu terbuka dengan kritikan dari luar.

“Paus ingin mengatakan bahwa dia selalu menganggap kritikan sebagai kehormatan, terutama saat hal itu muncul dari pemikir otoritatif dan juga dari negara yang penting,” kata Bruni.

Bukan hanya kali ini saja Paus Fransiskus menerima kritikan yang menyerang kebijakan dan sikapnya terhadap beberapa masalah yang terjadi di berbagai negara. Bahkan Presiden Donald Trump sendiri pernah menyinggung pernyataan Paus terkait rencananya untuk melarang imigran masuk ke Amerika.

Meski begitu, Paus tetap menyikapi kritikan dari orang nomor satu AS tersebut dengan lapang dada. Buktinya, sampai hari ini Paus dan Trump justru tetap menjalin hubungan baik.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami