Kalau Tuhan Mengijinkan Tokoh Alkitab Poligami, Kenapa Sekarang Dilarang?
Sumber: The Sun

Marriage / 4 September 2019

Kalangan Sendiri

Kalau Tuhan Mengijinkan Tokoh Alkitab Poligami, Kenapa Sekarang Dilarang?

Lori Official Writer
11451

Kita tahu kalau orang Kristen di jaman modern ini benar-benar dilarang untuk poligami. Orang Kristen begitu menjunjung pernikahan sekali seumur hidup. Dan salah satu pasangan hanya akan bisa menikah kalau memang salah satunya lebih dulu meninggal.

Berbeda hal dengan yang ditulis dalam Perjanjian Lama. Kita bisa lihat kalau ada sejumlah tokoh Alkitab yang justru punya banyak gundik maupun istri. Muncul satu pertanyaan besar, kenapa Tuhan mengijinkan mereka hidup secara poligami?

Banyaknya kisah poligami di Perjanjian Lama pada masa itu sepertinya dianggap biasa. Kenapa? Kebenarannya adalah poligami tetap jadi masalah di masa itu. Walaupun Tuhan merancang pernikahan untuk tujuan monogamy, tapi dosa Adam dan Hawa telah mengaburkan tujuan itu.

Di Kejadian 4, ditulis bahkan putra Adam Kain, Lamekh punya dua istri. Lalu hal ini berlanjut kepada keturunan berikutnya seperti Abraham dan Yakub yang punya banyak istri dan selir. Berbeda dengan wanita yang dimasa itu dimana wanita sama sekali tak diijinkan untuk memiliki banyak suami (poliandri).

Musa punya dua istri juga. Hukum Musa juga mengakomodasi praktik monogami termasuk tahanan yang ditangkap dari penaklukan orang asing (Ulangan 21: 1-17). Kondisi ini juga berlaku bagi saudara laki-laki yang mendapati kakaknya meninggal dan meninggalkan istri. Pada masa itu, dia harus menikahi kakak iparnya itu (Ulangan 25: 5-12).

Tokoh Alkitab yang tercatat punya lebih dari satu istri juga terjadi pada Gideon, Elkana, Salomo dan Daud. Mereka mungkin orang-orang hebat di masanya tapi mereka tak bijaksana dalam mengelola kehidupan pribadinya. Mereka menikahi lebih dari satu wanita dan pernikahan itu bahkan menyebabkan masalah dalam hubungannya dengan orang lain dan bahkan dengan Tuhan.

Baca Juga: Sekarang Dianggap Tabu, Tapi Kenapa di Perjanjian Lama Banyak Pernikahan Poligami?

Bagaimana orang Kristen dijaman ini menanggapi kekacauan pernikahan yang terjadi di masa lalu? Jawabannya adalah dengan melihat bahwa Tuhan sendiri selalu mengarahkan umatNya untuk kembali kepada dasar kebenaran yang sudah Dia tetapkan sebelumnya. Saat membaca keseluruhan isi Alkitab, kita akan menemukan kalau poligami adalah bencana sosiologis yang terjadi di masa lalu dan telah menyebabkan sakit hati dan perselisihan dalam keluarga.

Kekacauan ini perlahan-lahan ditanggapi dengan serius di Perjanjian Baru. Di 1 Timotius 3: 2 dituliskan bahwa “…penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang..”

Ayat diatas menekankan bahwa seorang penatua atau imam tidak diijinkan memilih lebih dari satu istri. Sementara Paulus dalam Efesus 5 juga menekankan bahwa pernikahan adalah gambaran hubungan Kristus dengan gereja-Nya. Karena itulah praktik poligami sama sekali hanya mencemarkan hubungan itu.

Baca Juga: Bisakah Pernikahan Bertahan Saat Dua Orang Berjalan Tak Searah?

Sejak kehadiran Yesus, praktik pernikahan perlahan semakin jelas mengarah kepada gambaran ideal yang Tuhan sudah rancangkan sejak semula. Melalui pelayanan Yesus, kita melihat Tuhan mengatur ulang waktu dan mengembalikan praktik monogamy di tengah masyarakat. Dia juga memberlakukan ketentuan baru untuk melindungi wanita dan meningkatkan posisi mereka di tengah masyarakat. Yesus menunjukkan satu dunia yang indah dimana pernikahan itu bicara tentang ikatan antara satu pria dan satu wanita. Pernikahan menjadikan mereka menjadi satu daging.

Tuhan menunjukkan kuasaNya melalui pernikahan. Kalau di masa lalu poligami dianggap lumrah, terlepas dari tujuan tertentu, maka dengan kesetiaan dan kebijaksanaan Tuhan, sesuatu yang begitu rusak kembali diperbaiki.

Jadi, kalau ditanya kenapa Tuhan mengijinkan poligami di Perjanjian Lama? Jawabannya, Tuhan sama sekali tidak mengijinkan. Hanya saja keinginan manusialah yang mendorongnya terjadi.

Sumber : berbagai sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami