Berusia 84 Tahun, Dokter Ini Masih Melayani Dengan Dibayar 10 Ribu Rupiah!
Sumber: grid

Nasional / 4 September 2019

Kalangan Sendiri

Berusia 84 Tahun, Dokter Ini Masih Melayani Dengan Dibayar 10 Ribu Rupiah!

Inta Official Writer
2545

Namanya dr. Mangku Sitepoe. Ia merupakan anggota jemaat gereja Santo Yohanes Penginjil. Sejak tahun 1995, selama 24 tahun lamanya, ia berpraktik sebagai dokter tanpa imbalan dari pasien.

Padahal, untuk berjalan pun, Dokter Mangku menggunakan tongkat sebagai bantuannya. Namun, hal ini tidak mengurungkan niatnya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Praktik dokter ini awalnya dikerjakan oleh 3 orang rekannya yang sama-sama merupakan anggota jemaat gereja Santo Yohanes Penginjil. Mereka adalah Iwan Darmansyah, seorang farmakolog, Pastor Bertens yang berprofesi sebagai guru besar di fakultas kedokteran, Gunawan yang merupakan pengusaha, juga Wijanarko yang merupakan mantan staf pribadi presiden pertama Indonesia.

Bersama dengan keempat rekannya ini, praktik ini awalnya murni dari uang pribadi mereka dan para donatur. Mulai dari obat-obatan, kursi, meja, semuanya pakai uang tersebut. Kebetulan, memang ada Gunawan yang berkantong tebal untuk membiayai operasional mereka.

Klinik pengobatan itu diberi nama Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan Santo Yohanes Penginjil di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dikutip dari Detik.com, dokter lulusan UGM dan USU ini menjelaskan, "Saya ingat waktu itu salah satu rekan saya, Prof Iwan Dharmansyah mengatakan bahwa setiap individu yang punya akal sehat pasti punya yang namanya altruisme di mana orang tersebut punya keinginan untuk membantu sesama."

Mengenai operasionalnya, biaya gratis dilakukan hanya sekali. Namun, ada beberapa penyakit yang memang butuh waktu pengobatan cukup lama. Mulanya, pengobatan ini benar-benar gratis, pasien bisa berobat tanpa mengeluarkan sepeser biaya pun.

Namun, sejak tahun 2000, praktik ini mulai memungut biaya. Hal ini dikarenakan ada oknum nakal yang menjual kembali obat-obatan yang diberikan. Kini, biaya pengobatan itu rata-rata hanya dihargai Rp. 10.000.

Kendati demikian, dokter yang praktik di klinik ini lebih mengedepankan nilai kemanusiaan. Karenanya, meski 'hanya' dibayar Rp. 10.000, mereka tetap memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh.

"Saya nggak pernah praktik untuk cari uang. Kita hidup tuh untuk apa sih? Kalau saya maunya to make others happy. Itu kebanggaan saya, jadi saya ingin membantu sesama. Saya bangga, senang, puas kalau sudah menyembuhkan makhluk hidup," jelasnya sambil tersenyum.

Dokter Mangku berpesan buat para dokter-dokter muda yang berada di luaran sana untuk terus membantu sesama, sesuai dengan sumpah dokter.

Bukan komersial cari duit saja tapi juga untuk sosial, bisa bantu sesama," pesannya.

Kakek kelahiran Sumatra Utara ini mengaku akan terus berbakti memberikan pelayanan kesehatan sosial bagi sesama makhluk hidup sampai akhir hayatnya.

Berkarya dan memuliakan nama Tuhan

Mazmur 96:3, "Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa."

Menceritakan kemuliaan Tuhan bisa dimulai dari menggunakan talenta yang kita miliki untuk memberkati orang lain. Seperti Dokter Mangku, setiap kita sudah diberikan Tuhan sebuah talenta untuk mewujudkan visiNya. Melalui hidup kita pula, Tuhan akan berkarya. Kita diberkati untuk bisa memberkati.

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami