Saling Serang, Begini Konflik Memanas Antara Israel dan Lebanon
Sumber: Haaretz.com

Internasional / 3 September 2019

Kalangan Sendiri

Saling Serang, Begini Konflik Memanas Antara Israel dan Lebanon

Lori Official Writer
2898

Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah untuk menyerang ke pusat kota negara Israel jika negara tersebut melayangkan kembali serangan ke perbatasan Lebanon.

Ancaman ini disampaikan Hizbullah setelah baku tembak yang terjadi di perbatasan Lebanon-Israel pada Senin (2/9).

Serangan yang dimulai pada Minggu lalu menyusul peningkatan ketegangan antara dua negara itu.

“Jika Anda menyerang kami, perbatasan Anda, tentara dan pemukiman, termasuk yang ada di perbatasan dan mereka yang ada di dalam kota akan terancam dan jadi target serangan. Jika terjadi agresi terhadap Lebanon, tak aka nada perbatasan Internasional,” kata Hizbullah.

Dia menyampaikan hal ini setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa negaranya siap untuk melakukan skenario apapun.

“Kami akan terus melakukan segala hal yang diperlukan untuk menjaga keamanan Israel, di laut, di darat dan di udara, dan kami akan terus bertindak melawan ancaman rudal presisi,” kata Netanyahu pada Senin (2/9) kemarin.

Seperti diketahui, Hizbullah yang mendapat dukungan dari Iran, menembakkan rudal antitank ke Israel Utara pada Minggu (1/9) lalu. Serangan inipun segera dibalas oleh pihak Israel dengan menembakkan tembakan artileri ke tiga desa di Lebanon selatan.

Baca Juga : 4 Orang Dibunuh Karena Pakai Salib, Fakta Ini Bukti Penganiayaan Kristen di Burkina Faso

Kondisi ini diprediksi akan menambah ketegangan jangka panjang antar kedua negara. Bahkan dipastikan bisa menjadi perang habis-habisan. Apalagi setelah Hizbullah mengumumkan rencana serangan ke Israel secara strategis.

“Kami memilih waktu, kami memilih tempat, kami memilih kondisi. Tapi mereka harus tahu ini adalah fase baru dan pesawat tak berawak mereka akan dijatuhkan,” kata Hizbullah.

Sementara sampai saat ini, Humas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tengah berjaga-jaga di perbatasan dua negara tersebut. Mereka bahkan turut prihatin dengan gejolak konflik yang Israel dan Iran selama 13 tahun belakangan ini.

Permusuhan kedua negara ini dimulai pertama kali saat perang tahun 2006 silam. Perang selama 33 hari itu menyebabkan tewasnya 1200 warga Lebanon dan 160 warga Israel dan sebagian lain dari pihak tentara.

Sementara serangan yang baru-baru ini terjadi hanya dua minggu menjelang pemilihan umum Israel pada 17 September 2019 mendatang. Karena itulah Perdana Menteri Netanyahu tampak memilih untuk meredam konflik sampai pemilihan umum selesai.

Mari berdoa supaya hubungan kedua belah negara semakin membaik. Karena kondisi ini hanya akan merugikan kedua belah pihak.

Sumber : Washingtonpost.com | Scmp.com
Halaman :
1

Ikuti Kami