Bagi Yopie Leonard, musik ibarat darah daging sendiri dalam hidupnya.
Seluruh masa remajanya hampir dihabiskan dengan bermain musik bersama band rocknya. Baginya musik adalah rumah kedua.
“Sebenarnya orangtua melarang saya untuk tidak bermusik, karena
saya harus fokus dengan sekolah saya. Saya gak pedulikan, saya gak hiraukan.
Saya tetap bermusik. Saya tetap nongkrong sama teman-teman. Kita nongkrong sama-sama di studio maupun di tempat tongkrongan,” kata Yopie.
Bersama teman-teman se-bandnya,
Yopie remaja mulai mengenal rokok. Sampai perlahan-lahan, dia semakin terjerumus
ke dalam narkoba dan minum-minuman keras. Waktu itu, gak ada alasan bagi Yopie untuk menolak kebiasaan itu karena semua temannya melakukan hal yang sama.
“Di dalam band semua teman pake yang namanya narkoba. Dan itu tujuannya untuk percaya diri di atas panggung. Akhirnya mau gak mau saya ikut juga pake,” jelasnya.
Baca Juga:
Kelakuan Edward Limbong, Sang Pilot yang Tega Selingkuh dan Tinggalkan Istri
Reslie Lauw: Aku Pilih Ampuni Suami yang Tega Selingkuhiku
Laiknya musik, narkoba bahkan sudah
jadi kebutuhan sehari-harinya Yopie. Dia bahkan telah mencicipi barang haram tersebut selama tiga tahun lamanya.
Tapi semakin dia ketergantungan dengan
obat terlarang itu, dia merasa ada yang berubah dalam dirinya. Tanda-tanda nyata
yang dia alami adalah otaknya yang mulai lambat berpikir. Hal inipun berdampak besar pada prestasinya di sekolah.
Kalau sebelumnya Yopie dikenal sebagai
anak berprestasi. Maka dampak narkoba membuatnya benar-benar gak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Semua nilainya bahkan anjlok.
Hingga pada suatu kali, Yopie mulai
menyadari perubahan yang dialaminya. Dia merasa bukan dirinya yang sebelumnya. Dia seolah tak mengenali siapa dirinya.
“Saya mengamati di kaca, diri saya
kok seperti ini? Pertama saya kok mukanya jadi jelek, kucal trus saya
plangak-plogok saat itu dan sekali-kali saya kadang melamun, meler gitu ya. Dan
saat saya mengamati di depan kaca saya tahu kalau saya tidak keluar dari
narkoba ini, hidup saya akan semakin terpuruk dan masa depan saya akan terancam,” ungkap Yopie.
Yopie menyadari ada sesuatu yang
hilang dalam dirinya. Ada sekelebat rasa putus asa mendalam yang menyerang dirinya.
“Hati saya tidak bergembira, hati saya gundah gulana. Dan pikiran saya kacau. Tubuh saya berjalan tapi otak saya kosong,” jelasnya.
Di suatu pagi, saat Yopie mengalami
momen tak menentu itu. Dia seketika mendengar satu suara yang begitu lembut. Katanya,
“Kembalilah anakku.” Suara itu kembali terdengar untuk kedua kalinya. Dan di situlah dia sadar kalau Tuhan sedang berbicara secara pribadi.
“Lalu saya menangis sejadi-jadinya. Karena saya tahu ini suara Tuhan.”
Suara ini membuat hati Yopie diremukkan dan tangisan penyesalan keluar dari matanya. Dia tahu kalau Tuhan itu nyata.
Di momen itulah, Tuhan mulai
membongkar kenangan indah di masa kecilnya. Masa-masa kecil ketika Yopie dikenal
sebagai anak yang aktif dalam pelayanan, suka membantu pelayanan gereja. Dia merasa jika saat itu dia telah kehilangan semua hal baik di dalam dirinya di masa lalu.
“Kok seperti ini hidup saya. Nggak karu-karuan?
Di momen itu saya mengambil keputusan untuk berkomitmen sama Tuhan. Saya
katakan begini sama Tuhan, “Tuhan saya mau berubah. Saya ingin meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk saya.” Itu komitmen saya,” pungkasnya.
Sejak peristiwa itu, dia pun berjuang
untuk tak lagi menyentuh rokok dan kebiasaan buruk lainnya. Sekalipun godaan
dari teman-teman dekatnya masih tetap begitu kuat. Namun perjuangan Yopie benar-benar membuahkan hasil.
Ketaatannya untuk mengubah diri membuat
Tuhan semakin nyata dalam hidupnya. “Tuhan
mulai banyak berbicara kepada saya. Suatu hari saya mendapatkan satu ayat yang menjadi rhema dalam kehidupan saya sampai hari ini. Yeremia 29: 12-14.”
“Dan
apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan
mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila
kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku,
demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan
mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu
telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.”
Ayat inilah yang membawa Yopie kembali menemukan tujuan hidupnya.
Tentunya tujuan hidup yang sebenarnya memang sudah Tuhan taruhkan sejak lama dalam hati Yopie.
“Saya mulai kembali ke jalanan ketemu sama orang-orang di
jalanan. Tentunya karena punya visi yang baru untuk berdampak dalam hal yang
positif. Saya mulai membagikan pengalaman hidup saya berubah dalam Tuhan bagaimana, saya ajarkan kepada mereka,” katanya.
Sebagai pribadi yang dibesarkan dengan musik, diapun memakai talenta
tersebut untuk dibagikan kepada anak-anak yang dibimbingnya. Bukan hanya sekadar
bermain musik, tapi bagaimana anak-anak tersebut memakai musik untuk tujuan yang benar.
Dari pengalaman hidupnya yang diubahkan Tuhan, Yopie memegang
satu prinsip yang bukan hanya berlaku untuk dirinya tapi juga untuk banyak
orang. Bahwa, “Tuhan itu bisa berbicara dimanapun, kapanpun, asal kita mau mencari
Dia.”
Apakah kamu rindu hidupmu diubahkan oleh Tuhan? Jangan menahan
masalahmu sendiri dan menyebabkanmu kehilangan sukacita dan damai sejahtera
dari Tuhan. Bagikan masalahmu dan terima dukungan doa dari konseling center Sahabat
24 kami dengan menghubungi di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan
0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat Live Chat dengan KLIK DI SINI.