Bisakah Pernikahan Bertahan Saat Dua Orang Berjalan Tak Searah?
Sumber: Must Be This Tall To Ride

Marriage / 2 September 2019

Kalangan Sendiri

Bisakah Pernikahan Bertahan Saat Dua Orang Berjalan Tak Searah?

Lori Official Writer
3808

Ada saja pasangan suami istri yang hidup dalam satu atap tapi berjalan ke dua arah yang berbeda. Hal ini terjadi bagi mereka yang di satu sisi mengalami keintiman dengan Tuhan sementara pasangannya tidak.

Dalam kondisi ini, ada banyak orang yang mungkin akan bertanya. Apakah pernikahan akan berhasil bila pasangan memilih gak begitu peduli dengan keberadaan Tuhan?

Ada banyak kasus yang terjadi di masyarakat kita bahwa para istri mengeluhkan suami mereka yang memilih keluar dari komunitas gereja dan sama sekaligak mau beribadah. Sementara istri aktif dalam beragam pelayanan dan bahkan ikut kelompok kecil.

Di rumah istri-istri yang mengeluhkan hal ini berbagi kalau saat mereka mendengar lagu pujian di pagi hari, suaminya malah memilih menonton berita. Atau saat mereka membaca Alkitab, suaminya masih tidur terlelap. Bahkan untuk berbagi tentang apa yang mereka alami bersama Tuhan pun sulit untuk dibagikan bersama pasangannya.

Hal inipun membuat istri menjadi kesepian, sendiri, dihakimi dan gak dihargai.

Kenapa sebagian pasangan Kristen harus mengalami hal ini?

Ada dua alasan kenapa pasangan mengalami perbedaan pertumbuhan rohani, diantaranya:

1. Perbedaan Karakter

Karakter yang berbeda antara suami dan istri bisa menyebabkan pertumbuhan masing-masing menjadi berbeda. Jika istri adalah sosok yang disiplin dan bahkan menganggap kehidupan agama sangat penting, maka kebanyakan suami justru sebaliknya. Meskipun tetap dalam satu iman yang sama, namun suami akan lebih cenderung pasif.

Hal inilah yang membuat istri akan jauh lebih intim dengan Tuhan dibandingkan dengan suami.

Di sisi lain, istri yang merasa hidupnya lebih baik dengan lebih aktif dalam kehidupan rohani mulai merasa lebih benar. Bahkan tak jarang mulai mendikte kehidupan suaminya yang bahkan ke gereja pun jarang. Saat istri sudah mulai menunjukkan respon semacam ini, maka suami akan semakin tak peduli dengan apapun yang berbau Tuhan.

Sebaliknya, saat istri semakin intim dengan Tuhan dan menunjukkan buahnya dalam kehidupan sehari-hari. Maka percayalah, dampaknya bahkan akan terasa kepada suami. Buah dari kedekatan bersama Tuhan akan membuat suami menyadari bahwa bersama Tuhan pasangannya menjadi lebih baik. Suami istri tak lagi perlu saling menghakimi atas hidup mereka masing-masing. Sebaliknya terdorong dan bahkan saling mendorong untuk hidup di dalam Tuhan.

Saat istri membiarkan suami bertumbuh melalui teladan hidupnya, saat itulah Tuhan akan membawa suami menyadari pentingnya hidup dalam kebenaran.

Baca Juga:

10 Ayat Alkitab yang Bantu Semakin Eratkan Hubungan Suami Istri

Merasa Direndahkan dan Dikasari, Mungkin Ini Tanda Istrimu Seorang Pembully

2. Menjadi Angkuh

Selain karena perbedaan karakter, suami istri bisa berjalan di dua arah yang berbeda karena kebanggaan yang disebabkan oleh keegoisan.

Istri yang hidup dengan kedisiplinan rohani bisa berubah menjadi lebih penuntun. Dia berpikir untuk memaksa suaminya bangun lebih awal, membaca Alkitab dan berdoa. Istri berpikir kalau dia bisa mengasihi Tuhan maka suaminya juga harus.

Sayangnya, hidup pernikahan tidak dirancang untuk menuntun. Hubungan pribadi seseorang dengan Tuhan tidak didorong oleh orang lain. Hanya Tuhan yang bisa mengubah hidup seseorang. Dia adalah pribadi yang mampu membuat hati kita merasa haus dan lapar rohani. Memaksa pasangan untuk hidup sama seperti pasangannya hanya akan menimbulkan luka mendalam dalam pertumbuhan rohani di dalam Tuhan.

Ada tiga dampak yang bisa dialami suami saat dia dipaksa untuk hidup secara rohani, seperti:

  • Suami akan mulai merasa apatis dan membiarkan istri merasa benar atas kerohaniannya.
  • Suami akan mulai kesal dengan tuduhan istri yang berkata kalau dia gak cukup rohani.
  • Suami akan benar-benar tak peduli dengan perannya sebagai iman dalam rumah tangga

Dalam kondisi ini, komunikasi suami istri akan sangat menyedihkan. Jangankan berbagi satu sama lain, sikap saling menghakimi semakin tumbuh diantara keduanya. Perbedaan arah ini akan membuat suami istri hidup dalam kebencian yang semakin mendalam. Hal inilah yang jadi alasan kenapa Alkitab memperingatkan orang percaya untuk tidak menikah dengan orang yang tidak seiman.

Perpecahan terlalu menyakitkan untuk dipertahankan, sehingga menyebabkan pasangan yang dekat dengan Tuhan justru menjauh dari Tuhan.

Jadi, supaya pasanganmu hidup dalam pengenalan yang sama akan Tuhan, jadilah teladan bagi hidupnya. Jangan biarkan dirinya dengan mudah hanyut dalam penghakiman maupun pemaksaan yang sama sekali tidak membuatnya nyaman.

“Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” (1 Petrus 3: 1-2)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami