4 Orang Dibunuh Karena Pakai Salib, Fakta Ini Bukti Penganiayaan Kristen di Burkina Faso
Sumber: aljazeera.com

Internasional / 29 August 2019

Kalangan Sendiri

4 Orang Dibunuh Karena Pakai Salib, Fakta Ini Bukti Penganiayaan Kristen di Burkina Faso

Lori Official Writer
3328

Penganiayaan umat Kristen di kota Burkina Faso, Afrika Barat terus meningkat selama beberapa bulan terakhir.

Kabar terbaru menyampaikan bahwa kelompok teroris ekstrim membunuh empat warga desa Bani karena kedapatan mengenakan kalung salib. Kejadian ini terjadi [ada 27 Juni 2019 silam, dimana mereka ditangkap oleh kelompok teroris dan dibunuh dengan sadis.

“Saat penduduk desa Bani diminta berkumpul (oleh kelompok ekstrimis yang datang ke desa). Mereka memaksa semua orang untuk berbaring telungkup di tanah. Kemudian mereka mencari keempat orang yang mengenakan salib. Jadi mereka membunuh mereka karena jadi orang Kristen. Setelah membunuh mereka, kelompok itu memperingatkan semua penduduk desa lainnya untuk masuk Islam, jika tidak ingin dibunuh,” kata Uskup Laurent Birfyore Dabire dari Keuskupan Dori.

Tak bisa disangkal jika umat Kristen di Burkina Faso memang jadi target sasaran kelompok ekstrimis. Karena itulah Uskup Dabire meminta bantuan dari semua pihak untuk menolong orang-orang Kristen di sana.

“Kalau dunia tidak bisa melakukan apa-apa, hasilnya adalah penghapusan kehadiran Kristen di daerah ini dan sangat mungkin, di masa depan, dari seluruh negara,” katanya.

Baca Juga:

Pastor dan 5 Jemaat Tewas Ditembak Saat Misa di Gereja Katolik, Burkina Faso

Tewaskan 6 Orang, Penyerangan di Gereja Katolik Burkina Faso Didalangi Kelompok Ini….

Dia juga meminta komunitas Internasional untuk melindungi komunitas Kristen di Burkina Faso dan menghentikan bantuan luar negeri kepada kelompok ekstrimis tersebut.

“Senjata yang mereka gunakan tidak dibuat di sini di Afrika. Mereka punya senapan,Senapan mesin dan banyak sekali amunisi, lebih dari yang dimiliki pasukan Burkina Faso. Saat mereka datang ke desa-desa mereka menembaki apapun selama berjam-jam. Siapa yang memasok benda itu untuk mereka? Jika mereka tidak mendapatkan dukungan dari luar, mereka pasti berhenti. Itu sebabnya saya memohon kepada otoritas Internasional. Siapapun yang memiliki kuasa untuk melakukannya, semoga merekamenghentikan semua kekerasan ini,” ungkapnya.

Fakta Soal Burkina Faso

Data statistik menunjukkan bahwa dari total jumlah penduduk Afrika Barat, lebih dari 60% diantaranya adalah Muslim dan 20% Kristen.

Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok teroris ekstrimis muncul dan melakukan serangan terhadap gereja dan orang Kristen. Lebih dari 100.000 orang diusir dari tempat tinggalnya disusul dengan tujuh serangan gereja yang menyebabkan tewasnya 23 orang Kristen, termasuk lima pemimpin gereja.

Umat Kristen telah menyaksikan penganiayaan yang terus meningkat dan brutal oleh kelompok teroris ekstrimis.

Sebelum kehadiran kelompok ini, Afrika Barat dikenal sebagai negara yang menjunjung toleransi yang tinggi antarumat beragama, sekalipun dikenal sebagai negara mayoritas Muslim. Namun kondisi itu berubah setelah kehadiran kelompok ekstrimis sejak bulan Februari 2019 silam, diantaranya :

1. Pembunuhan 15 Februari terhadap seorang imam berusia 72 tahun di perbatasan di Nohao. Dia dan dua pendeta lainnya diserang saat melakukan perjalanan dari Togo.

2. Pembunuhan 19 Februari terhadap seorang pendeta berusia 54 tahun di tengah jalan santara Tasmakatt da Gorom-Gorom.

3. Pembunuhan 23 April terhadap seorang pendeta di dekat kota utama Arbinda di Sahel.

4. Pembunuhan 28 April terhadap enam orang di sebuah gereja di kota kecil Silgaji dekat Djibo di Burkina Faso utara.

5. Pembunuhan 6 orang pada 12 Mei, termasuk seorang pendeta.

6. Eksekusi pada 13 Mei terhadap empat orang Kristen di Singa, kotamadya Zimtenga di utara tengah.

7. Pembunuhan 26 Mei terhadap empat jemaat gereja saat melakukan ibadah di gereja di Toulfe.

Serangkaian tindakan kejahatan ini telah dikonfirmasi sebagai ulah dari kelompok ekstrimis. Hal ini diduga terjadi karena paham agama yang dianut oleh kaum jihadis. Dimana mereka memaksakan semua orang untuk mengikuti hukum Syariah yang mereka anut.

Mereka bahkan membuat aturan tersendiri kepada semua orang dan tak seorangpun yang bisa membantah. Misalnya, setiap pukul 6 sore, semua orang harus pergi ke masjid, setiap perempuan harus mengenakan jilbab. Tidak boleh merokok dan melarang adanya aktivitas prostitusi.

 Namun selain karena agama, penganiayaan di Burkina Faso disebabkan karena beberapa faktor lain seperti politik, ekonomi dan suku. Taktik serangan ini dilakukan untuk menebar konflik agama.

Akibat dari penganiayaan yang dialami warga Burkina Faso, lebih dari 135.000 warga meninggalkan rumahnya,sekolah-sekolah ditutup dan tak ada aktivitas ibadah di gereja.

Lebih dari 200 gereja ditutup untuk menghindari serangan susulan.

“Para kelompok ekstrimis mengancam gereja, mengirimkan peringatan untuk menghentikan ibadah di komunitas Arbinda, Dablo, Kongoussi dan daerah lainnya. Awalnya mereka menentang cara ibadah di gereja-gereja dimana wanita dan pria berkumpul disatu ruangan yang sama. Kemudian, dalam waktu singkat, orang-orang Kristen diperingatkan untuk tidak mengadakan ibadah,” demikian laporan tim Open Doors.

Sampai saat ini, penganiayaan terhadap orang Kristen masih terus berlanjut. Namunpara pemimpin gereja Burkina Faso telah bersatu menyatakan permohonan mereka untuk membantu menghentikan penderitaan umat Kristen di negara mereka.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami