Katakan ‘Tidak’ Pada 5 Kalimat Ini, Jika Ingin Melayani Teman Yang Alami Pelecehan Seksual
Sumber: Dokter Gen Z

Kata Alkitab / 21 August 2019

Kalangan Sendiri

Katakan ‘Tidak’ Pada 5 Kalimat Ini, Jika Ingin Melayani Teman Yang Alami Pelecehan Seksual

Naomii Simbolon Official Writer
3814

Pelecehan seksual tampaknya sudah nggak menjadi hal yang baru lagi di Indonesia bahkan di dunia.

Pelecehan bisa menyerang siapa saja, termasuk teman kamu atau mungkin kamu sendiri.

Mengalami pelecehan seksual memang sangat menyakitkan, sangat menyedihkan, ada hal yang tampaknya terhilang dari diri kita dan membuat kita merasa tak lagi memiliki harga diri.

Apakah kamu sedang mengalami itu? Atau adakah temanmu sedang mengalaminya?

Pelecehan seksual bisa mengakibatkan seseorang terganggu secara mental, dan kalau tidak disembuhkan, mereka akan menjadi pelaku di kemudian hari. Ini benar-benar menakutkan sekali.

Jadi, jika kamu memiliki teman yang sedang dan telah mengalami pelecehan seksual, bantulah mereka untuk bebas.

Ingat, untuk membantu mereka, jangan pernah mengatakan kata-kata ini kepada mereka di masa stres dan hancurnya mereka. Perhatikan baik-baik kata yang kamu keluarkan ya :

1. "Kamu harus mengampuni dia. Itu kuncinya."

Memang mengampuni adalah hal yang baik. Selain itu, dipermukaan memang terdengar sangat logis dan sangat Alkitabiah, tapi cobalah uraikan frasa dari kalimat itu.

Kata-kata itu hanya akan menyiratkan bahwa mereka tidak pantas menerima keadilan atau nggak pantas melaporkan ke polisi. Jangan jadikan kata-kata pengampunan sebagai alat untuk mengabaikan penyesalan dan hal yang terjadi.

Hal yang seharusnya kamu katakan adalah "Saya akan berdoa untuk kamu dan mengibur kamu serta memberi kamu kedamaian."

 

Pengampunan itu berkah darii Tuha, dan mungkin membutuhkan proses dan waktu untuk sembuh bagi temanmu itu. Tetaplah bersamanya dan menjadi teman.

BACA JUGA :
Wow! Meski Sudah 114 Tahun dan Demensia, Wanita Ini Tetap Sempurna Menghafal Ayat Alkitab

2. "Kamu pakai baju seperti apa? Kok bisa sih?"

Bukannya menolong, malah menyalahkan. Hindari yuk mengatakan ini, dan jangan salahkan keputusan korban. Bahkan sekalipun mereka sudah membuat pilihan yang nggak bijaksana, apa yang mereka butuhkan adalah suppaya kamu memberikan dia masukan atau kata-kata yang bijak untuk membantu mereka dan tidak lagi stres.

Orang yang mengalami pelecehan seksual adalah orang yang butuh dukungan, bukan butuh ceramah. Dia butuh di doakan, dia butuh di dukung secara mental, dan dimotivasi. Siapa sih yang sengaja memberi dirinya dilecehkan oleh orang lain? Tentu tidak ada. Sekalipun mungkin dia memicu seseorang karena berpakaian seksi, saat ini bukanlah saat tepat menasihatinya. Biarlah Tuhan yang berurusan dengannya, supaya dengan rendah hati dia menyadari dan dia bisa sembuh.

3. "Kalau kamu rajin ke gereja dan berdoa, kalau kamu punya iman yang lebih kuat, mungkin Tuhan nggak akan mengizinkan ini terjadi padamu."

Coba deh ingat kembali orang-orang yang ada di Alkitab, misalnya Daud, Daniel, Yusuf, Paulus. Pernah nggak sih kamu berpikir tentang betapa damai dan menyenangkannya kehidupan mereka? Tentu nggak kan?

Paulus dengan kejam menganiaya Daud bahkan mencoba untuk membunuhnya. Daniel dilempat ke gua singa, Yusuf juga dipukuli, dan dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya, Paulus juga di pukuli, dicambuk, dan dipenjarakan padahal bukan bersalah dan menjadi martir.

Sementara itu, Yesus yang adalah anak Allah pun disalibkan di kayu salib.

Lihatlah! Orang-orang hebatnya Allah dalam Alkitab, bahkan sangat takut akan Tuhan pun, iman mereka yang luar biasa pun dilecehkan loh.

Hal yang seharusnya kamu ceritakan kepada dia yang mengalami pelecehan seksual adalah kisah tentang Ayub, yang dimana dia tetap maju di dalam Tuhan, tidak peduli apapun kondisi dan keadaan hidupnya.

4. "Kamu sih lari. Bukannya melawan."

Sering kali kita nggak berdaya, dipukuli dan dihancurkan. Seperti orang yang terpukul dan dirampok yang tergeletak di jalan menuju Yerikho (Lukas 10:25-37), kita merasa membutuhkan orang Samaria yang baik untuk datang menjemput kita, merawat luka kita dan menjaga kita untuk tetap aman.

Hey, dimana-mana dalam Alkitab, Allah selalu membantu orang yang bahkan tidak menahan dirinya. Allah nggak hanya menyelamatkan mereka yang mencoba lari. Dia menyelamatkan Hagar dan putranya loh, bahkan ketika dia berkeliaran di hutan belantakan, melarikan diri dari pelecehan dan siap untuk mati (Kejadian 21)

Bahkan Ia juga membebasakan bangsa Irael dari perbudakan di Mesir, bahkan setelah mereka menolak bantuan-Nya (Keluaran 3:14), Dia juga mengutus putranya untuk membayar dosa kita di kayu salib dan membebaskan kita.

Jadi, jangan pernah bilang begitu. Katakan bahwa Tuhan akan membantu mereka, dan Dia akan menolongnya melewati situasinya ini.

5. "Yauda, lupain saja. Itu kan masa lalu. Yang lalu biar sajalah berlalu. Jangan terlalu dipikirin."

Waduh, bayangkan kamu sedang merangkak keluar dari kecelakaan mobil yang begitu mengerikan, kamu patah tulang, mungkin geger otak, dan kamu terluka. Kamu butuh bantuan cepat, tapi seseorang tiba-tiba lewat dan kamu memanggilnya dengan rasa putus asa, tapi bukannya dia membantu kamu, dia malah berkata, "Jangan kebanyakan mengeluh. Berhentilah terobsesi dengan rasa sakitmu. Lupakan aja. Tinggalkan masa lalumu itu."

Hem, yang tadinya kamu lega lihat dia karena berharap bisa membantumu, tiba-tiba berubah menjadi horor karena dia bukan memberi bantuan yang kamu butuhkan, tapi begitu jadinya.

Inilah yang sering dirasakan oleh korban pelecehan seksual ketika mereka disuruh melupakan pengalaman mereka dan melanjutkan hidup seperti biasa.

Kalau saja kita bisa melihat luka mereka secara batin dan spiritual, kalau saja kita bisa mendokumentasikan luka mereka, maka  kamu akan melihat bagaimana hancurnya mereka dan benar-benar butuh disembuhkan dulu.

 

Itulah 5 hal yang harus kita hindari dan jangan pernah lakukan ketika melayani mereka yang butuh kesembuhan atas luka mereka. Berdoalah dengan mereka dan penuh kasih. 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami