Fitnah dan Gosip, Toxic Paling Berbahaya Dalam Kekristenan. Begini Dampak Buruknya…
Sumber: Freepik.com

Kata Alkitab / 20 August 2019

Kalangan Sendiri

Fitnah dan Gosip, Toxic Paling Berbahaya Dalam Kekristenan. Begini Dampak Buruknya…

Lori Official Writer
5853

Kata-kata Itu berkuasa. Bisa membangun tapi bisa juga menghancurkan.

Kita suka membagikan gosip dan rahasia ke orang lain.

Kita adalah penikmat dari skandal yang dilakukan seseorang. Semakin besar skandalnya, semakin kita menyukainya.

Tapi, kita sering lupa untuk berhenti hanya sekadar bertanya 'Apakah gosip Itu 'benar' atau 'tidak''. Semakin banyak orang membicarakannya, Kita bahkan semakin membesar-besarkannya ke semua orang yang kita ajak bicara. Sadar atau gak kita memilih diri Kita jadi seorang pendogeng terburuk. Kita memang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan berharap bisa menyampaikan komentar pribadi kita. Kita suka adanya pergunjingan dan bahkan suka menyaksikan perkelahian.

"Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar." (Yakobus 3: 4-5)

Fitnah dan Gosip menyebar seperti kanker

Banyak orang yang menganggap fitnah dan gosip sesuatu yang biasa. Kita mungkin mudah mendiagnosa tindakan mencuri, marah dan cemburu sebagai dosa. Tapi kita justru mengabaikan dosa yang ditimbulkan oleh gosip dan fitnah.

"Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus.." (2 Timotius 2: 16-17)

Fitnah atau mengatai-mnagatai orang lain bisa menular kepada Kita secara alami bahkan bisa dilakukan di dalam pikiran.

Misalnya, saat membuka percakapan sederhana dengan seorang teman. Bisa dipastikan akan keluar beberapa kata negatif maupun keluhan tentang seseorang.

Kita bisa saja punya prasangka soal seseorang dan diam-diam dengan cara yang sangat sederhana, kitapun ingin membagikannya ke orang lain, lalu menyusun pandangan kita soal tindakannya untuk menerima dukungan. 'Tahu gak sih, dia kayak begini loh.' Atau kita mulai membangun gosip dengan berkata 'Ih..aku ya paling gak suka ngeliat cara dia kerja...'.

Dalam fitnah seperti ini, kita sedang mendorong orang lain untuk memfitnah juga.

Baca Juga :

10 Ayat Alkitab Tentang Gosip yang Perlu Anda Ketahui!

Jevier Justin, Presenter Infotainmen yang Tidak Mau Bergosip


Akibat Dari Fitnah dan Gosip

Akibat dari tindakan memfitnah dan mengggosipi seseorang adalah timbulnya perpecahan, perselisihan, dan rasa curiga. inilah yang disukai oleh si iblis.

Dia berusaha ingin menghancurkan ikatan persaudaraan. 

"Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. " (Matius 23:8); (baca juga Matius 12: 50; Ibrani 2: 10-18)

"Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.” (Amsal 16: 28)

Karena fitnah dan gosip, masalah kecil yang Paling sederhana sekalipun bisa jadi masalah besar yang begitu runyam. Akibatnya, hubungan pertemanan atau kekeluargaan bisa jadi rusak. Ibarat air yang bersih dan tenang, saat mulai diaduk kencang maka airnya berubah jadi keruh.

Saling Mengasihi Satu Sama Lain

"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32)

Pertama dan yang paling utama untuk bebas dari gosip dan fitnah adalah tetap tumbuh di dalam cinta. Tanyakan dirimu, ' Apakah kata-kataku membangun ikatan kasih atau malah merusaknya?'

Saat kita mengasihi orang lain dengan tulus, kita gak akan mungkin menghianati atau bahkan mengata-ngatai mereka di belakang. Kita tak akan berhasrat untuk menyampaikan kekurangan mereka kepada orang lain sekalipun itu menyakitkan (1 Korintus 13: 4-7).

Kita perlu berdoa supaya kita memiliki kasih yang tulus ke orang lain. Kalau kita berpikir seseorang melakukan sesuatu yang salah, kita harus mendoakannya. Karena dengan itulah kita bisa membantunya.

Mungkin kita bisa mendatangi orang itu dengan semangat kasih dan meminta mereka untuk menyampaikan klarifikasi, daripada memperkeruh air dengan fitnah sana sini.

Tak mungkin kita bisa melakukannya kepada orang yang kita doakan bukan? Karena itulah kita perlu fokus pada hal-hal positif dan terus berdoa supaya hal itu terjadi kepada orang lain. Dengan membagikan kasih ini, kita bisa menghadirkan kedamaian dan ketenangan bagi semua orang.

Simpan gosip dan fitnah orang lain untuk dirimu

Apa kamu pernah mendengar fitnah atau gosip tentang seseorang kepada dirimu? Jangan biarkan hal itu terus menyebar ke orang yang lebih luas. Biarkan gosip dan fitnah itu berakhir didirimu.

“Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran.” (Amsal 26: 20)

Kalau kita mendengar gosip dan hal negatif soal orang lain, hal itu justru bisa menularkan dosa gosip dan fitnah bagi diri kita. Lalu prasangka-prasangka negatif yang bermain di pikiran kita akan melahirkan roh perpecahan dan perselisihan. Hasil dari kebohongan itu akan menyebar sangat cepat seperti api.

Saat kita membiarkan diri kita disusupi dengan gosip dan fitnah tentang orang lain, kita sama buruknya dengan pemfitnah dan penggosip itu.

Lalu bagaimana kita harus menolaknya?

Ada banyak orang yang akan membela diri mereka dengan berkata kalau mereka melakukan hal yang benar. Mereka mencoba bertahan dengan kebenaran mereka sendiri. Bahkan kalaupun hal itu benar, tetap saja memfitnah orang lain itu adalah kejahatan! Kalau kita mendengar dan mentolerir fitnah, kita berbagi kesalahan dengan yang menyebarkan fitnah dan gosip. Kita perlu bersikap tegas untuk menolak setiap percakapan berbau gosip!

Saling Menghibur dan Membangun

“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4: 29)

Mulut kita bisa dipakai untuk melakukan kebaikan besar, memberkati dan membangun orang lain. Tapi juga bisa melakukan sebaliknya, mulut juga bisa melahirkan kejahatan dan memfitnah orang lain.

“…dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.” (Yakobus 3: 10)

Saat kita berhadapan dengan fitnah, kita bisa  menjadi contoh bagi orang lain. Kita bisa memancarkan semangat yang kuat untuk melawan gosip dan fitnah sehingga orang akan tahu kalau hal itu tidak bisa ditolerir.

Karena itu , berjaga-jagalah setiap saat supaya kita bisa menjadi orang yang membangun persatuan dengan kata-kata kita, bukan menjadi orang yang menghancurkan.

“Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.” (1 Yohanes 2: 10)

Sumber : Activechristianity.org | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami