Sepi Jemaat, Gereja Di Inggris Lakukan Cara Yang Dianggap Menjadikan Gereja Tempat Hiburan
Sumber: cbn

Internasional / 20 August 2019

Kalangan Sendiri

Sepi Jemaat, Gereja Di Inggris Lakukan Cara Yang Dianggap Menjadikan Gereja Tempat Hiburan

Inta Official Writer
3926

Beberapa gereja di Inggris meluncurkan cara baru yang dinilai kontroversial dalam upaya untuk menarik jemaat kembali, sekaligus agar gereja bisa diakses oleh semua orang, bukan kalangan tertentu saja. Namun, seorang pendeta pengemuka justru menyebut tindakan ini sebagai sebuah 'Hujatan'.

Katedral Norwich di Inggris Timur membuat sebuah wahana setinggi 50 kaki di dalam gereja pada 8 Agustus lalu dan menyebutnya sebagai 'pontang-panting'.

Gagasan itu muncul saat Canon Andy Bryant mengunjungi Sistine Chapel di Roma dan ingin menemukan cara yang unik untuk bisa memamerkan langit-langit Katedral Norwich.

"Kami memiliki salah satu koleksi langit-langit abad pertengahan yang unik di Eropa Utara," terangnya. "Masalahnya adalah mereka terlalu tinggi, sehingga banyak orang justru mengabaikannya."

Wahana ini memberi kesempatan untuk para pengunjung untuk bisa mendapatkan pemandangan yang unik dari dalam, sekaligus mendapat pengalaman yang baru.

Dalam akun Instagram gereja Norwich Cathedral, mereka mengajak para pengikut untuk datang dan meramaikan wahana tersebut. Lewat tagar #SeeingItFifferently, tertulis pula keuntungan yang bisa didapatkan pengunjung saat berkunjung pada katedral tersebut.

Diantaranya: Bisa melihat pemandangan langit-lagit gereja, mengambil bagian dalam tour walking salvation dan lain sebagainya.

Disisi lain, Jane Hedges, salah satu pendeta di Katedral Norwich berkata, "Ini memang menyenangkan. Tetapi ini tentang sebuah masalah yang serius. Sangat serius sehingga membuat orang berpikir soal makna hidup. Tentang tempat mereka di dalam dunia ini."

Ada pula yang mengatakan kalau gereja bukanlah sebuah tempat yang harusnya menyajikan sebuah wahana.

Dr. Gavin Ashenden, mantan spiritual Ratu Inggris, mengatakan bahwa para imam di Katedral Norwich "tidak profesional" dan "salah kaprah tentang tujuan dari katedral".

"Ada selisih antara ejekan dan penistaan. Itu adalah ejekan karena memperlakukan Tuhan seperti objek wisata, alih-alih sebagai pencipta alam semesta yang akan meminta pertanggungjawaban atas kegagalan etis kita,” katanya kepada surat kabar Inggris The Telegraph.

"Ini menjadi penghujatan pada titik di mana katedral-katedral mewakili garis panjang kepercayaan - banyak di antaranya adalah kepercayaan martir - orang-orang telah membayar dengan hidup mereka untuk percaya pada Kristus dan katedral adalah perwujudan tubuh Kristus secara jasmani."

"Menjadikan ini hiburan," tambahnya, "menghujat Kristus dan orang-orang yang mati demi Kristus. Ini menunjukkan bahwa katedral telah kehilangan tanggung jawab mereka kepada Kristus karena mereka sibuk dengan tuntutan masyarakat. "

Wahana ini adalah bagian dari proyek "Seeing It Differently" di Katedral Norwich dan berakhir pada 18 Agustus.

Selain  Norwich, Katedral Britain's Rochester juga melakukan upaya yang sama untuk menarik banyak orang untuk datang ke gerejanya. Salah satunya adalah dengan mengadakan sebuah tempat main golf dengan sembilan lubang di dalam ruang penyembahan pada 30 Juli lalu. Harapannya, dengan begitu, akan ada banyak anak muda yang tertarik untuk datang ke gereja.

Pada setiap lubangnya mewakili dari penjelasan atau pertanyaan atas wawasan tertentu.

Matthew Rushton, selaku pendeta di Katedral Rochester berkomentar kalau katedral sangat percaya diri untuk terus berinovasi dan mengadakan acara seperti ini. Hal ini bertujuan untuk memberi tahu orang-orang soal iman kita kepada Kristus.

Komentar mengenai gereja di dunia yang sepi jemaat

Benar, sepinya pengunjung gereja merupakan sebuah masalah yang harus dicari jalan keluarnya. Bahkan, nggak jarang kita mendengar gereja-gereja itu tutup. Namun, bukankah gereja, sebagai tubuh Kristus merupakan tempat yang kudus?

 

Sumber : CBN
Halaman :
1

Ikuti Kami