Sedih Dengan Kasus Rasisme Mahasiswa Papua? Ini 5 Alasan Orang Kristen Ngga Boleh Rasis
Sumber: Gatra.com

Single / 20 August 2019

Kalangan Sendiri

Sedih Dengan Kasus Rasisme Mahasiswa Papua? Ini 5 Alasan Orang Kristen Ngga Boleh Rasis

Puji Astuti Official Writer
3353

Melihat berita kerusuhan di Papua dan Papua Barat karena dugaan masalah rasisme terhadap Mahasiswa Papua di Jawa Timur membuat kita sebagai bangsa Indonesia sedih. Tidak seorangpun ingin Indonesia terpecah belah, terlebih oleh karena rasisme atau isu SARA. 

Gubernur Jawa Timur dan juga masyarakat meminta maaf atas kejadian yang memicu kemarahan masyarakat Papua tersebut. Bahkan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap masyarakat Papua bisa menerima permintaan maaf yang sudah disampaikan dan menyelesaikan masalah dengan damai. 

Ujaran kebencian bernama rasis atau SARA sering terucap saat emosi, dan apa yang terucap yang menyakiti hati sesama itu tidak bisa begitu saja ditarik atau di revisi. Untuk itu kita harus berhati-hati dalam berucap, seperti yang Firman Tuhan ingatkan, “…tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.” (Yakobus 3:8).

Apalagi kita sebagai anak muda, ngga boleh rasis dan mengucapkan ujaran-ujaran kebencian. Sebaliknya ucapan kita harusnya jadi berkat. Yuk kita lihat bersama, apa sih kata Firman Tuhan tentang rasisme ini:

1# Kita semua diciptakan segambar dan serupa dengan Allah

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kejadian 1:27)

Sebagai orang Kristen kita seharusnya sudah tahu hal mendasar ini. Karena kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, maka setiap manusia adalah berharga dan mulia. Kita semua sama, tidak ada yang lebih atau kurang nilainya di hadapan Tuhan, jadi kita harus memperlakukan setiap orang, siapapun dia, apapun latar belakang suku, budaya, agama dan warna kulitnya dengan hormat dan penuh kasih. 

2# Semua orang setara di hadapan Tuhan

Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. (Galatia 3:28)

Saat ayat ini ditulis, hal ini ditujukan kepada orang-orang Kristen di masa itu yang masih ada perbedaan kasta, bahkan status antara tuan dan budak. Namun menurut ayat tersebut, semua itu tidak berarti dihadapan Yesus Kristus, karena semua orang, apapun status sosialnya, apapun kebangsaannya, adalah saudara dalam Kristus. 

Demikian juga dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, kita perlu ingat bahwa setiap manusia kedudukannya setara di hadapan Tuhan. Janganlah perlakukanmu atau perkataanmu sampai melukai sesamamu ya, itu dosa loh.

3# Kita semua adalah manusia berdosa 

Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.” (Roma 3:9-10)

Semua manusia bukan hanya diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, namun kita memiliki masalah yang sama, yaitu semua manusia sudah jatuh ke dalam dosa. Kondisi ini membuat kita sama-sama membutuhkan Tuhan, untuk menyelamatkan dan memulihkan kita. 

4# Kita diperintahkan untuk mengasihi sesama 

“Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39)

Yesus pernah memberikan perumpamaan tentang orang Samaria untuk mengajarkan siapa yang menjadi sesama manusia. Kisah antara orang Samaria yang bersedia membantu orang Yahudi yang pada dasar adalah dua budaya yang mendiskriminasi satu sama lain menunjukkan kepada kita kebenaran ini. 

Kasih tidak memandang latar belakang sosial, budaya, agama, warna kulit atau siapa orang itu. Karena itu kita harus melakukan perintah Tuhan ini dengan segenap hati. 

5# Kristus sudah mati untuk semua orang

“Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum.” (Wahyu 14:6)

Yesus Kristus sudah mati di kayu salib dan bangkit untuk menebus semua orang, seperti yang dituliskan pada ayat di atas, berita Injil yaitu kabar baik tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus harus disampaikan kepada semua yang diam di atas bumi, semua bangsa, suku, bahasa dan kaum.

Jadi, tidak ada rasisme di dalam Kristus, semua orang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, sehingga Ia telah mati untuk menebus kita semua. 

Jangan pernah beri tempat untuk rasisme dan ujaran kebencian, terutama bagi anak-anak Tuhan, jangan sampai hal itu terucap oleh mulutmu ya.  Kita diciptakan untuk menjadi terang dan garang, menjadi berkat bagi sesama. Yuk kita ubah kondisi bangsa Indonesia, mulai dari dari kita dulu. 

Baca juga :

Tragis! 4 Fakta Ini yang Ternyata Bikin Manokwari Rusuh Besar

Ini Alasan Kenapa Orang Kristen Harus Jaga Perkataan

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami