Berbagai Tanggapan Tokoh Pada Ustadz Abdul Somad, Terkait Jin Kafir, Salib dan Haleluya
Sumber: Google

Nasional / 19 August 2019

Kalangan Sendiri

Berbagai Tanggapan Tokoh Pada Ustadz Abdul Somad, Terkait Jin Kafir, Salib dan Haleluya

Puji Astuti Official Writer
7340

Beberapa waktu ini masyarakat Kristen Indonesia heboh dengan video viral dari Ustadz Abdul Somad yang dianggap menghina Yesus, dan juga lambang salib, dengan menyebut lambang salib dan patung Yesus berisikan jin kafir yang memanggil-manggil umat untuk menjadi kafir dengan kata “Haleluya.”

Sedih, itu mungkin reaksi utama umat Kristen saat lambang agamanya disamakan dengan jin atau setan. Namun dari berbagai komentar di berbagai sosial media, sebagian besar umat Kristen tetap melontarkan pengampunan dan kasih untuk Ustadz Abdul Somad (UAS). 

Berbagai tokoh dari berbagai latar agama juga memberikan pernyataan terkait video viral UAS tersebut. Berikut adalah beberapa diantaranya :

Gilbert Lumoindong

Pendeta Gilbert Lumoindong, gembala gereja GBI Glow ini salah satu hamba Tuhan yang cukup vocal di sosial media dalam menanggapi isu-isu sosial di Indonesia, termasuk pernyataan UAS ini. Bahkan, Gilbert membuat beberapa postingan tentang hal ini.

Tanggapan pertama Gilbert diposting pada 17 Agustus 2019 lalu di Instagram, dengan judul “TANGGAPAN TERBUKA TERHADAP YTH USTADZ ABDUL SOMAD”, berikut pernyataanya di akun @pastorgilbertl:

Perlu nggak sih, ceramah isinya hanya menghina agama lain?? Apakah hati Ustadz sudah begitu penuh dengan kebenciannya terhadap kami??

Marilah sbg pemuka agama, apalagi akademisi, marilah Ustadz menabur semangat "Bhineka Tunggal Ika", dalam perbedaan agama, namun sesama anak bangsa.

Yth UAS, kayanya anda telah "off side" deh, mulai membahas 

di Salib ada setan, "jin kafir"; sebenarnya yg ada katakan "jin kafir" dalam iman Kristen, itu adalah ROH KUDUS, yg pasti akan membuat gentar, mereka2 yg hidupnya masih dikuasai kegelapan.

Doa kami menyertai Ustadz sehingga hati Ustadz dipenuhi cinta dan semangat persatuan, dan kesatuan khususnya di bulan kemerdekaan ini, dalam pemberitaan ajaran agama, yg intinya selalu kasih & cinta.

Salam perdamaian Indonesia penuh kasih,

Merdeka 

Gilbert Lumoindong

Selanjutnya Gilbert juga memposting video cuplikan dimana ia menarasikan mengapa salib adalah kebanggaan orang percaya. Tidak hanya berhenti di sana, Gilbert juga membuat puisi yang ditujukan kepada Abdul Somad, tentang siapa jin kafir itu menurut Gilbert. Jin Kafir yang disebut memanggil-manggil itu, menurut Gilbert adalah Roh Kudus, pribadi yang tak perlu ditakuti.

Birgaldo Sinaga

Pria penggiat sosial media ini bersuara lantang tentang pernyataan UAS, karena dianggap menabur benih-benih perpecahan di bangsa ini. 

“Sejarah ribuan tahun mencatat hinaan, nistaan, cemoohan, ejekan pada Yesus Kristus tdk mengurangi kemuliaan Yesus.

Hinaan, ejekan dari Abdul Somad yang mengatakan salib patung Yesus Kristus itu adalah jin kafir tidak akan membuat kita berfatwa halal darahnya. Tidak. Tidak ada dalam ajaran Kristen seperti itu.

Yang membuat kita sebagai sesama anak bangsa miris dan sedih adalah ucapannya itu akan menyemai bibit kebencian baru. Perbedaan sebagai rahmat Ilahi dijadikan musuh yang harus dimusuhi. Keberagaman sebagai keniscayaan dianggap sesuatu yang aneh. Tidak lagi saling menghargai saling melengkapi,” demikian penggalan postingan tulisan dari Birgaldo. 

Ia melanjutkan bahwa terorisme bermula dari intoleransi, dan intoleransi bermula dari penolakan pluralism atau keberagamanan atau kebhinekaan.

Muhammadiyah, Abdul Rohim Ghazali

Menurut Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Rohim Ghazali, pernyataan UAS adalah penghinaan symbol agama yang tidak main-main. 

"Saya tidak bisa membayangkan jika itu terjadi pada tokoh agama lain yang menghina simbol Islam," demikian pernyataan Rohim yang dirilis oleh Tempo pada, Minggu, 18 Agustus 2019. "Bisa menjadi gelombang tsunami demonstrasi yang berjilid-jilid, dan pelakunya bisa dituntut hukuman yang sangat berat." 

Namun Rohim mengajak masyarakat untuk tidak perlu menanggapinya dan menghimbau untuk mendoakan Ustad Somad saja. 

NU, HM Guntur Romli

Kader muda Nahdlatul Ulama (NU) Guntur Romli memberikan tanggapannya melalui websitenya Gunromli.com. Dalam artikel yang berjudul “Larangan menghina Tuhan dan Agama yang Lain, Guntur menghimbau agar umat Islam berhati-hati dalam berkomentar apalagi menghina dan memaki keyakinan dan symbol agama lain. 

“Dan Allah Swt melarang kita umat Islam memaki, merendahkan tuhan dan keyakinan agama yang lain. Karena segala makian dan hinaan kita akan berbalas dengan hinaan dan makian pada keyakinan kita. Artinya dengan menghina agama orang lain, secara tidak langsung justeru kita menghina agama kita sendiri.”

Menanggapi tuntutan hukum kepada Ustadz Abdul Somad, Guntur menyatakan dalam artikel berjudul “Somad, Ahok dan Kasus Penistaan Agama”, selama ini menurutnya pasal penistaan agama hanya tajam terhadap kelompok minoritas saja. 

“Selama ini pula, pasal penodaan agama 156a hanya dipakai oleh kelompok-kelompok radikal untuk menyerang dan membungkam kelompok lain dengan tuduhan penistaan agama. Tapi kalau dari tokoh kelompok radikal itu terjerat kasus penodaan agama, mereka akan memaksakan berkelit dan meloloskan diri dari jeratan itu, kalau perlu memakai tekanan massa dan demo berjilid-jilid.”

Ia pun menyarankan agar Ustad Somad meminta maaf, seperti yang pernah dilakukan oleh Ahok dan Sukmawati. Karena Somad sudah menghina agama lain, Guntur menyarankan agar ia minta maaf kepada tokoh-tokoh agama yang menjadi sasaran ceramahnya. 

Akan dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penistaan agama

Adapun saat ini, menurut berita yang dirilis oleh IDNTimes.com, Ustadz Abdul Somad akan dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penistaan agama oleh koordinator dari Presiden Rakyat Menggugat. 

“Selamat sore, saya Daniel Tirta Yasa, koordinator dari Presiden Rakyat Menggugat, ingin menyampaikan bahwa besok jam 10 pagi sesuai dengan hasil rapat sore ini kami bersama pengacara akan melakukan pelaporan terhadap ustaz Abdul Somad mengenai video yang sedang beredar saat ini dengan pasal 156 a. Adapun bukti-bukti yang terkait sudah kami kumpulkan baik dari video, berita-berita online atau apapun yang kami punya," demikian info yang diterima oleh IDNTimes.com, pada Minggu (18/08/2019).

Bagi umat Kristen, hinaan dan cercaan, bahkan aniaya bukanlah hal baru. Apakah harus marah? Tidak perlu. Sebab Tuhan memerintahkan untuk mengasihi bukan hanya sesama kita, tapi juga musuh kita. Mari berdoa untuk Ustad Abdul Somad dan mereka yang membenci Kristus dan juga umat Tuhan. Kiranya kasih Tuhan menjamah mereka, dan mereka bisa mengenal pribadi Yesus Kristus yang telah mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa seluruh umat manusia itu. 

Baca juga : 

Sebut Kristen dan Yahudi Kafir, Ulama Mesir Ini Jadi Terdakwa Kasus Penodaan Agama

Menteri Agama Minta Tidak Ada Pihak Yang Intervensi Proses Kasus Penodaan Agama Ahok

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami